10 Seri Game yang Melenceng Dari Akarnya!

Kreativitas memang tampil tanpa batas. Hampir tidak ada satupun “tembok” jelas yang mampu menahan otak untuk menciptakan sebuah ide, konsep, bahkan dunia baru, seaneh apapun. Walaupun demikian, kreativitas justru mampu menjadi bumerang yang keras dan brutal apabila ia dihadapkan pada sebuah produk dengan akar yang kuat dan jelas. Parahnya lagi, ketika produk ini memiliki basis fans yang kuat dan didistribusikan secara komersial dengan pangsa pasar yang luas. Hal inilah yang mungkin terjadi pada beberapa franchise besar game saat ini. Kebutuhan untuk terus merilis seri terbaru dan mempertahankan kesuksesan sebuah franchise justru seringkali berujung pada mimpi buruk. Sebuah seri game yang melenceng dari akar yang membuatnya dicintai.
Sebelum kita membahas seri game yang melenceng dari akarnya, kita tentu harus mendefinisikan dengan jelas terlebih dahulu pengertian dari kategori yang satu ini. Seri spin-off tentu tidak termasuk di dalamnya, karena seri-seri game seperti ini memang selalu didesain dengan gaya dan fokus permainan yang berbeda untuk menciptakan pengalaman gaming franchise yang lebih bervariasi. Begitu juga dengan seri reboot, yang terlepas dari signifikansi perbedaan desain dan cerita dari seri game awalnya, masih seringkali tampil dengan intisari game yang hampir serupa. Kita membahas sebuah seri game yang memang diciptakan untuk menyandang “nama besar” sebuah franchise, namun berakhir sebagai sebuah game yang “nyaris” berbeda. Hal ini tidak selamanya berakhir buruk, karena tidak sedikit yang justru menjadikannya sebagai kesempatan untuk semakin memantapkan identitas franchise yang dibawanya.
Jadi, seri game apa saja yang lahir melenceng dari akar franchisenya sendiri? Cut to the chase, here are the top 10 games:
10. Metal Gear Rising: Revengeance

Tidak ada gamer yang dapat memungkiri bahwa Raiden, mau tidak mau, harus diakui sebagai salah satu karakter ninja paling keren yang pernah hadir di industri game. Tokoh protagonis yang diperkenalkan Kojima di Metal Gear Solid 2 ini perlahan namun pasti mendapatkan porsi cerita yang lebih penting di seri kelanjutan MGS, termasuk di seri terakhir MGS 4 untuk Playstation 3. Popularitasnya sendiri bahkan dapat disandingkan dengan tokoh utama MGS sendiri – Snake. Kharisma dan aura eksistensi Raiden yang begitu kuat akhirnya mendorong Kojima untuk menciptakan sebuah game terpisah untuknya – Metal Gear Rising. Di awal, ia didesain sebagai sebuah seri game spin-off, namun seiring perkembangannya, terutama ketika Platinum Games masuk mengambil alih, MG Rising: Revengeance kini diposisikan sebagai sebuah seri sekuel resmi dengan plot yang terus berlanjut. Lupakan semua yang Anda tahu tentang seri Metal Gear selama ini yang begitu identik dengan sisi stealthnya, karena Revengeance hadir sebagai sebuah game hack and slash murni. Tidak ada kebutuhan untuk bersembunyi. Yang Anda butuhkan hanyalah mengangkat pedang, memotong semua hambatan yang ada di depan mata, dan mengagungkan nama Raiden di setiap nyawa yang berhasil dicabut.
9. Ace Combat – Assault Horizon

Nama Ace Combat sebagai sebuah game flight arcade memang tidak perlu diragukan lagi, bahkan mendefinisikan genre ini dengan begitu baik. Perlahan namun pasti, setiap seri terbaru selalu disuntikkan dengan penambahan fitur yang membuat pertarungan udara ini semakin intens dan epik. Salah satu yang terbaik? Tentu saja kesempatan untuk menjadi squad leader dan memberikan perintah kepada anggota tim Anda untuk menyerang, bertahan, atau menghancurkan target-target tertentu. Namun semua ini berubah ketika Project Aces dan Namco Bandai merilis Assault Horizon di tahun 2011 silam. Walaupun tetap datang dengan inti genre yang sama, Assault Horizon lebih berfokus pada visualisasi sinematik ala Hollywood dengan dog-fight mode dan kesempatan untuk menjajal pertempuran sebagai helikopter tempur. Tidak diragukan lagi, ia menjadi sebuah seri Ace Combat yang benar-benar berbeda.
8. Ghost Recon: Future Soldiers

Tidak ada alasan untuk tidak mencintai Ghost Recon: Future Soldiers. Ia tampil sebagai sebuah game military shooter berkualitas dengan pengalaman bermain yang begitu intens dan visualisasi yang keren. Hampir sebagian besar penggemar game military shooter akan jatuh cinta padanya, bahkan dari pandangan pertama. Namun, Future Soldiers bukanlah sebuah game Ghost Recon yang selama ini dikenal oleh para penggemar franchise yang satu ini. Selain fokus cerita di masa depan dengan beragam teknologi mengagumkan yang kini dapat Anda terapkan, Future Soldiers juga muncul dalam genre yang jauh berbeda – third person shooter. Walaupun demikian, perbedaan ini tidak langsung menurunkan kualitasnya sebagai sebuah game military shooter. Ghost Recon: Future Soldiers mungkin hadir melenceng dari akarnya, namun ia tumbuh sebagai sebuah akar baru potensial untuk sebuah jajaran baru Ghost Recon yang lebih epik di masa depan.
7. Silent Hill: Book of Memories

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar nama Silent Hill? Sebagian besar dari kita mungkin langsung akan mengasosiasikannya dengan sebuah game yang sempat tampil begitu menakutkan di awal kemunculannya. Namun seiring dengan kemunculan beberapa seri terbaru di beragam platform yang ada, Silent Hill perlahan namun pasti, tercabut dari akar franchisenya sendiri. Kota kabut yang sepi dengan bunyi sirine yang menyeramkan mungkin masih menjadi setting yang secara konsisten dihadirkan, namun dengan perubahan gameplay yang kian signifikan. Salah satu terburuk? Seri yang sedang dipersiapkan – Silent Hill: Book of Memories untuk Playstation Vita. Ia bahkan tidak lagi tampil dalam third person shooter, melainkan sebuah game dengan kamera isometrik dengan sisi aksi yang sangat kental. Kekuatan utamanya? Tidak lagi horror, melainkan pengalaman di sisi multiplayernya sendiri.
6. Ridge Racer: Unbounded

Dari semua franchise racing yang ditawarkan oleh industri game, Ridge Racer boleh terbilang sebagai satu dari sedikit game racing yang memiliki ciri khasnya sendiri. Di masa lalu, nama besarnya begitu kuat dan berkarakter, hingga mencapai popularitas yang tidak perlu diragukan lagi. Namun, sesuatu yang berbeda dan kacau terjadi seri terbaru – Unbounded. Tidak hanya sekedar tercabut dari akar franchisenya, seri ini bahkan tidak memiliki ciri khas Ridge Racer sama sekali. Ia justru mengesankan ciri dengan kemiripan yang begitu kentara dengan franchise game racing lainnya – Burnout. Kesempatan untuk menghancurkan lawan dan bangunan, serta tingkat kesulitan yang menantang membuat game ini sama sekali tidak pantas untuk menyandang nama Ridge Racer sama sekali. Tidak lagi sekedar tercabut, seri ini sudah terbang meninggalkan akarnya.