Meniup catridge game NES di masa lalu memang menjadi kebiasaan, bahkan tumbuh sebagai mitos yang dipercaya dapat membuat game yang sudah rusak bekerja kembali. Ketika konsol klasik ini tidak mampu menjalankan game kita dengan baik, seolah sudah menjadi “solusi tidak tertulis” untuk meniup bagian bawah catridge sekuat mungkin.  Ajaibnya, Voila!, kebiasaan ini seringkali terbukti berhasil memberikan hasil yang kita inginkan. Game-game yang sebelumnya tidak bisa dimainkan berjalan dengan sangat lancar. Udara yang kita tiupkan dipercaya dapat membersihkan debu dan membantu konektor cartridge NES itu sendiri. Namun siapa yang menyangka jika “mitos” ini ternyata terbukti salah? Secara teoritis, tindakan ini justru akan merusak game kesayangan kita.

Siapa yang menyangka bahwa kebiasaan yang hampir selalu dilakukan oleh pemilik NES di seluruh dunia ini (termasuk kami) ternyata justru kontra-produktif. Lantas mengapa ia terlihat efektif dan terkadang memberikan hasil yang nyata? Ternyata yang membuat game Anda bekerja adalah tindakan Anda mengeluarkan dan memasukkan catridge ke NES secara berulang kali selama melakukan kebiasaan ini. Game yang tidak bisa dimainkan biasanya terjadi karena pin connector yang tidak terhubung dengan sempurna. Mengeluarkannya untuk ditiup dan memasukkanya kembali memberikan kesempatan bagi pin untuk terhubung lebih baik. Dan hasilnya? Game Anda akan dapat dimainkan. Sementara tindakan meniupnya? Selamat, sebagian besar dari kita baru saja menghabiskan beberapa waktu hidup kita untuk sebuah pointless action!

Tindakan meniup catridge ini justru terbukti menghasilkan lebih banyak masalah daripada keuntungan. Sebagian besar bahan pin yang dibentuk dari perunggu justru bereaksi negatif pada kelembaban dari nafas kita. Kelembaban ini berpotensi menyebabkan karat dan mempengaruhi efektivitas kerja pin connectors itu sendiri. Walaupun hampir tidak lagi gamer yang masih memainkan NES mereka saat ini, namun bagi mereka yang sempat merasakan masa-masa menyenangkan dengannya, informasi ini tentu cukup mengejutkan. Apakah Anda termasuk salah satu gamer yang sering melakukan hal ini?

All my childhood was a lie!!!

Source: Mental_Floss via Kotaku