Reboot memang harus diakui kini tumbuh menjadi strategi paling populer di industri game untuk menyegarkan kembali franchise-franchise game “berusia lanjut” atau seri yang yang terancam berakhir “monoton”. Perubahan ekstrim dilakukan untuk menciptakan petualangan baru dengan rasa yang berbeda, bahkan untuk para karakter ikonik sekalipun. Hal inilah yang juga terjadi pada sosok Lara Croft, yang terkenal tidak hanya karena sensualitasnya, tetapi juga keberanian dan jiwa petualangnya. Di tangan Crystal Dynamics, Lara Croft tidak lagi sekeras dan sekuat yang dibayangkan. Ia menjadi seorang remaja yang berjuang untuk bertahan hidup.

Seperti yang sudah pernah disampaikan sebelumnya, Tomb Raider Reboot memang akan menjadikan petualangan pertama Lara Croft sebagai fokus cerita. Terdampar di sebuah pulau yang asing, Lara dipaksa untuk mengembangkan kualitas dan skill yang dibutuhkan untuk bertahan hidup, dari bertarung hingga berburu. Demo gameplay yang dirilis Square Enix di PAX Prime mempertegas hal tersebut. Demo sepanjang 14 menit ini memperlihatkan bagaimana Lara muda bergelantungan di platform-platform, mencari senjata, berburu, dan makan. Salah satu yang menarik untuk diperhatikan adalah hadirnya sistem experience points, skill points, dan setting yang mengesankan dunia open-world.

Para gamer yang selama ini skeptis dan khawatir bahwa seri Reboot ini terkesan “menjiplak” seri eksklusif Sony – Uncharted tentu saja boleh berlega hati. Mengapa? Terlepas dari animasi sinematik yang memang harus diakui mirip, Tomb Raider Reboot ternyata mampu menciptakan sebuah garis batas yang jelas, membedakan keduanya. Sistem experience points dan survival skill tentu saja akan membuat game ini berjalan jauh lebih dinamis, berbeda dengan game-game Tomb Raider sebelumnya yang pure action. Tidak sabar menantikannya? Anda masih harus menunggu hingga Maret 2013 mendatang untuk menjajalnya secara langsung. Tomb Raider akan tersedia untuk Playstation 3, XBOX 360, dan PC (digital download only). Can’t wait!