Zynga Balik Menuntut Electronic Arts

Saling menuntut di pengadilan atas hak dagang tertentu tampaknya tidak hanya terjadi di dunia smartphone. Persaingan panas sekelas Samsung melawan Apple kini juga terjadi di industri game, antara dua perusahaan publisher raksasa – EA dan Zynga. EA menuntut Zynga terkait salah satu game sosialnya yang dianggap mencuri konsep dan visualisasi The Sims Social milik EA. Beberapa bukti sudah diluncurkan dan EA kini berada di atas angin, dengan probabilitas yang besar mampu memaksa Zynga untuk menarik The Ville, salah satu game Facebook mereka yang populer. Namun nyatanya, Zynga tampaknya tidak akan menyerah begitu saja dan membiarkan EA menang. Mereka justru berbalik menuntut Electronic Arts untuk sebuah alasan, yang boleh terbilang tidak masuk akal.
Zynga memang harus diakui berada dalam kondisi terburuknya saat ini. Ia harus berhadapan dengan harga saham yang jatuh, ekskekutif yang kabur, serta keuntungan yang jatuh, di luar tuntutan hukum EA yang “mengancam”. Bereaksi terhadap tuntutan ini, Zynga justru mengajukan tuntutan balik kepada Electronic Arts. Alasannya? Zynga menuduh EA telah melakukan praktik bisnis yang tidak kompetitif dan berada di luar jalur hukum, serta mengancam karyawan mereka. Sebuah tuntutan yang menurut juru bicara EA – John Reseburg tidak masuk akal. Reseburg menyatakan bahwa Zynga lebih baik menyelesaikan masalah pekerja mereka yang kian menyusut daripada mengajukan tuntutan hukum untuk mendapatkan lebih banyak uang.

Ini bukanlah kali pertamanya Zynga harus berhadapan dengan tuntutan hukum karena game yang dirasakan memiliki kemiripan yang identik dengan game-game kompetitornya. Namun dengan semua masalah yang kini sedang mereka hadapi, Zynga memang harus diakui, berada dalam posisi yang berbahaya. Apakah tuntutan balik ini akan membantu Zynga mendapatkan kembali posisi mereka? Ataukah ini justru akan menjadi akhir bagi perusahaan publisher yang satu ini?