Review Torchlight II: Lebih Baik Daripada Diablo 3!

Reading time:
October 2, 2012

Eksperimen Pertama dengan Mode Multiplayer

Apa yang membuat Torchlight II berbeda dengan seri pertamanya? Salah satu yang paling signifikan tentu saja kehadiran mode multiplayer yang disuntikkan untuknya. Dengan genre action RPG isometrik yang diusungnya, tidak perlu diragukan lagi bahwa fitur ini tentu saja akan mejadi pelengkap yang akan menyempurnakan semua pengalaman yang ada. Anda dapat membuka ruang atau mengikuti open game yang dibuka oleh gamer lain dalam sebuah user-interface yang sangat sederhana. Setiap room dapat diikuti antara 2 – 6 gamer sekaligus dalam berbagai tingkat kesulitan. Keuntungannya? Anda tentu akan mendapatkan ekstra loot yang lebih berharga,  experience points, fame points, dan tentu saja pertempuran yang jauh lebih intens. Anda juga dapat melakukan trade secara langsung dengan gamer lain untuk mendapatkan equipment yang Anda butuhkan. Bagaimana dengan masalah loot? Tenang saja, setiap gamer akan mendapatkan loot pribadi mereka masing-masing sehingga tidak terjadi perebutan yang mungkin saja akan berakhir pada konflik.

Torchlight II 100
Untuk pertama kalinya, Runic menyertakan mode mutliplayer untuk franchise Torchlight-nya. Sebuah fitur yang seolah menjadi “standar” untuk game-game saat ini. Sayangnya, memang harus diakui belum sempurna dengan kesan individualitas yang masih kentara.
Torchlight II 109
Ada begitu banyak keuntungan memainkan mode multiplayer ini. Salah satunya tentu saja kesempatan untuk melakukan trade dengan gamer yang lain. Ini akan menjadi kesempatan untuk mendapatkan equipment yang lebih baik, daripada sekedar mengandalkan loot yang lebih masif.

Namun ada beberapa masalah yang membuat pengalaman multiplayer ini tidak sempurna. Pertama adalah kesan individualitas yang masih terasa kentara ketika Anda bergabung dengan room orang lain. Mengapa? Alih-alih mengikuti misi utama yang sedang ditempuh oleh sang room master, Anda masih membawa misi utama dari single player Anda ke dalam room ini. Satu-satunya cara untuk terlibat dalam pertempuran orang lain adalah dengan mengikuti arah gerak karakter orang lain. Kami juga sempat menemukan beberapa bug yang cukup mengganggu ketika Anda “dipaksa” melakukan transisi dari mode multiplayer ke single player karena alasan tertentu. Kami sempat bertemu dengan skenario dimana semua musuh terdiam membantu tanpa alasan yang jelas setelah melewati proses yang satu ini. Walaupun tampil sebagai fitur tambahan yang mumpuni, Runic harus diakui memiliki pekerjaan rumah yang masih terhitung berat untuk menyempurnaknnya.

Kesimpulan

Torchlight II 10
Tidak berlebihan rasanya jika menyimpulkan Torchlight II sebagai game action RPG isometrik yang lebih baik daripada Diablo 3. Mengapa? Beragam elemen klasik yang diadaptasikan untuknya justru membuat game ini nostalgic, tetapi juga tampil bak oase di kala kualitas genre ini yang kian kering. Tak ayal lagi, Torchlight II is a must play!

Apa yang dapat disimpulkan dari sebuah Torchlight II? Pilihan Runic Games untuk membuang ambisinya menciptakan sebuah dunia MMO untuk game yang satu ini menjadi sebuah kebijakan yang berbuah manis. Di tengah gersangnya game action RPG bercita-rasa klasik yang memberikan kebebasan bagi para gamer, Torchlight II datang bagaikan sebuah oase yang menyegarkan. Ia menghadirkan semua elemen klasik yang memberikan kebebasan role-playing dalam kapasitas terbaiknya: attribute dan skill points, side dan main mission dalam jumlah masif, loots yang pantas untuk dikejar, dan sistem pet yang unik. Semua kapasitas inilah yang membuat Torchlight II mampu tampil memesona, bahkan lebih baik dari seri serupa yang sudah lama dinantikan oleh banyak gamer – Diablo 3 beberapa bulan yang lalu. Daripada berfokus pada Auction House yang mulai terlihat dangkal, Blizzard sebenarnya akan tampil lebih baik jika mereka mengembangkan Diablo 3 dalam bentuk dan konsep yang serupa dengan Torchlight II. Hasilnya? Tanpa ragu, sebagai seorang pencinta game action RPG klasik, kami bahkan berani menyatakan bahwa seri terbaru ini jauh lebih baik daripada Diablo 3 itu sendiri.

Lantas apakah ia hadir tanpa kekurangan? Ada beberapa hal penting yang pantas untuk diperhatikan. Walaupun menghadirkan dunia yang luas untuk dinikmati, Runic terhitung kurang  berfokus untuk menghadirkan sebuah plot yang menarik dengan pembawaan yang juga terhitung kurang kuat. Anda akan seringkali menikmati game ini tanpa mengingat apa yang terjadi di awal chapter dan apa yang menjadi alasan utama dari petualangan Anda. Masalah lainnya juga ada pada visualisasi ala kartun yang juga tidak bisa dibilang memukau. Kekurangan terbesar? Ada pada fitur multiplayernya yang masih datang cita rasa individualitas yang kental. Daripada sekedar berfokus pada misi single player masing-masing, ada baiknya jika Runic langsung mengintegrasikan misi sang room master untuk menjamin permainan bersama yang lebih baik.

Terlepas dari beragam kekurangan yang ia tunjukkan, Torchlight II tetaplah sebuah game action RPG isometrik yang datang dengan kualitas yang luar biasa, terutama mekanisme klasiknya yang muncul bak oase ketika sebagian besar game yang dulu mengusung tren yang sama kini berusaha meninggalkan identitas mereka dan berubah haluan. Tidak perlu diragukan lagi, Torchlight II adalah game action RPG yang harus Anda mainkan!

Kelebihan

Torchlight II 22
Sistem klasik action RPG isometriknya memang menarik, apalagi dengan kembali attribute dan skill points.
  • Gameplay klasik dengan menyertakan attribute dan skill points
  • Kebebasan untuk mengembangkan karakter yang Anda inginkan
  • Loot dalam jumlah lebih masif
  • Sistem pet yang unik
  • Mode multiplayer

Kekurangan

Torchlight II 104
Walaupun bermain bersama, kesan individual dalam mode multiplayer Torchlight II masih begitu kentara, karena misi yang tidak terintegrasi.
  • Plot yang tidak kuat
  • Visualisasi yang tidak begitu kuat
  • Sistem multiplayer yang kurang sempurna

Cocok untuk gamer: penggemar game action RPG isometrik, penggemar Diablo atau Baldur’s Gate

Tidak cocok untuk gamer: yang hanya tahu nama Diablo 3 saja sebagai game action-RPG.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…