Review Sniper – Ghost Warrior 2: Satu Peluru, Satu Nyawa
Kesimpulan

Di antara gempuran game-game military shooter, terutama mereka yang menjadikan FPS sebagai genre utama, kehadiran Sniper: Ghost Warrior 2 dari City Interactive ini tentu saja menjelma menjadi oase tersendiri. Tidak hanya bertindak layaknya orang barbar dengan senjata, peran Anda sebagai seorang seorang penembak jitu memberikan persepktif yang berbeda tentang perang, sebuah ketenangan di dalam kekacauan. Rapuhnya sang karakter utama dari damage serangan yang ada membuat Anda terpanggil untuk memastikan setiap peluru yang meluncur dari senapan bidik Anda berakhir pada jatuhnya korban jiwa di pihak musuh. Perhitungan terhadap angin, detak jantung, dan posisi bidik Anderson juga menjadi elemen yang merumitkan, sekaligus juga memberikan atmosfer seorang penembak jitu yang tepat untuk Sniper: Ghost Warrior 2.
Walaupun tampil unik dari sisi gameplay, ada beberapa kekurangan yang pantas untuk disoroti dari Sniper: Ghost Warrior 2. Di samping plot yang ternyata berakhir klise dan kualitas CryEngine 3 yang tidak sesuai ekspektasi, game ini masih menemukan beberapa masalah krusial. Salah satu yang pantas untuk disorot adalah jarak antar checkpoint yang boleh terbilang jauh. Walaupun sistem seperti ini memaksa Anda untuk bermain lebih hati-hati, namun harus diakui, sistem ini seperti ini seringkali berakhir menyebalkan. Kehadiran AI yang kurang cerdas juga menjadi kekurangan lain yang perlu dicatat oleh City Interactive. Seolah tidak sadar dengan kondisi yang terjadi di sekitar mereka, Anda akan menemukan musuh yang bergantian bergerak menuju ke tempat Anda untuk dibunuh walaupun ada begitu banyak mayat bergelimpangan di sekitarnya. Kami bahkan sempat menemukan kasus AI yang tetap berpatroli tenang walaupun sebuah drum meledak di sampingnya. Waktu gameplay yang terlampau singkat juga menjadi kelemahan tersendiri.
Namun terlepas dari semua kekurangan yang ia tunjukkan, Sniper: Ghost Warrior 2 tetap membuktikan diri sebagai sebuah game FPS military shooter yang menarik untuk dijajal. Walaupun terlihat hambar, namun ada keasikan tersendiri ketika Anda berjuang untuk terus bersembunyi sekaligus juga menghabisi musuh-musuh yang berada dalam jangkauan tembak. Tidak jarang, pada beberapa kasus, tubuh Anda akan secara otomatis menahan nafas bersama dengan Anderson ketika berusaha menempatkan sang bidikan tepat di kepala target. Memang tidak istimewa, namun harus diakui, Sniper: Ghost Warrior 2 tetap menjadi sebuah game FPS yang menyenangkan.
Kelebihan

- Beragam elemen yang harus diperhatikan ketika melakukan sniping
- Desain setting, khususnya wilayah urban di daerah konflik – Sarajevo
- AI companion yang cukup membantu
- Health rapuh yang akan membuat Anda bermain lebih berhati-hati
Kekurangan

- Plot yang berakhir klise
- CryEngine 3 yang tidak sesuai dengan ekspektasi
- AI musuh yang tidak adaptif
- Kill-cam yang kurang memberikan impact
- Jarak checkpoint yang jauh
- Waktu gameplay yang sangat singkat
- Cut-scene yang kurang dramatis
Cocok untuk gamer: penggemar Sniper Elite V2 atau misi Chernobyl di Modern Warfare, penggemar military shooter
Tidak cocok untuk gamer: yang berharap ada ledakan besar, pesawat jatuh, dan laser dari angkasa setiap dua menit sekali.