Review God of War – Ascension: Kurang Gereget!

Reading time:
March 20, 2013

Intisari Gameplay  yang Tidak Banyak Berubah

God of War Ascension 120
Intisari gameplay yang ditawarkan oleh Ascension tetap sama dengan seri-seri sebelumnya. Kratos tetap akan mengandalkan Blade of Chaos nya untuk menghadapi semua ancaman yang ada.

Sebagai sebuah game hack and slash, God of War memang tidak memiliki ruang yang luas untuk tumbuh, berkembang, atau sekedar menawarkan hal inovatif yang belum pernah ditawarkan oleh franchise kompetitor lainnya. Oleh karena itu, bertahan dengan mekanisme serupa, Sony Santa Monica hanya memodifikasi beberapa elemen yang sebenarnya sudah ada sebelumnya dan memberikannya peran yang lebih krusial. Statusnya sebagai prekuel juga memaksa developer ini untuk menghilangkan beberapa hal krusial yang seolah sudah menjadi identitas God of War selama ini.

Blade of Chaos masih menjadi ujung tombak Kratos untuk menundukkan setiap tantangan yang hadir untuknya, bahkan di Ascension ini. Dengan mengeksekusi kombinasi tombol sederhana yang terbagi atas dua kategori besar – serangan ringan dan berat, Anda bisa menghasilkan rangkaian serangan kombo dengan cepat. Menahan tombol L1, maka Anda akan masuk ke dalam mode serangan yang lebih kuat yang lebih ditujukan untuk menghasilkan damage lebih besar di area yang lebih luas. Musuh yang lebih beragam dengan jenis serangannya yang unik memang menjadi tantangan yang tidak bisa dianggap remeh. Oleh karena itu, tidak hanya sekedar membabi buta, menghindar dengan timing yang tepat dan melancarkan serangan balik akan menjadi strategi untuk memenangkan pertarungan dengan lebih efektif.

God of War Ascension 701
Namun bukan berarti Anda bisa menyerang membabi buta. Beberapa musuh hadir lebih menantang, sehingga Anda butuh untuk bersikap lebih strategis, menghindar dan mencari celah untuk melancarkan serangan yang lebih efektif.
God of War Ascension 133
Give me my orbs!!

Sistem orb juga tetap dipertahankan di seri terbaru ini. Dari setiap musuh yang berhasil Anda tundukkan atau peti yang dibuka, Anda akan mendapatkan orb dengan tiga warna untuk menandai fungsi yang berbeda. Merah berfungsi tak ubahnya sebuah “mata uang” untuk memperkuat senjata dan serangan magis yang Anda dapatkan, biru untuk memulihkan mana serangan magic, dan hijau untuk memastikan bar health Anda kembali terisi penuh. Salah satu perbedaan yang kentara adalah kehadiran Gorgon Eyes dan Phoenix Feather untuk memperpanjang bar yang kini jauh lebih mudah ditemukan. Ia tidak lagi tersembunyi dalam batas yang membutuhkan usaha ekstra untuk mencarinya, namun Anda bisa saja secara tidak sengaja menemukanya di sudut-sudut ruangan yang tidak sengaja Anda jelajahi.

Sebagai sebuah prekuel, Sony Santa Monica memang tidak mungkin memaksakan diri dan bertahan dengan beragam jenis senjata yang berhasil direbut Kratos ketika memburu para dewa di tiga seri sebelumnya. Tidak bersinggungan dengan para dewa sama sekali di seri ini, variasi senjata Kratos kini dihadirkan lewat mekanisme yang berbeda. Bertahan dengan Blade of Chaos, Kratos akan mendapatkan ekstra kekuatan elemen seiring dengan progress cerita. Jadi alih-alih hanya sekedar serangan biasa, Anda kini bisa membubuhkan api dari Ares, listrik dari Zeus, es dari Poseidon, dan kegelapan dari Hades untuk membuka varian serangan, efek, dan damage ekstra untuk setiap serangan yang Anda lancarkan. Anda juga akan dibekali dengan shorcut yang akan memudahkan untuk mengganti setiap elemen ini secara real time dalam pertempuran. Tidak hanya itu saja, setiap elemen ini juga dapat diperkuat dengan orb merah untuk membuka serangan yang lebih mematikan. Mengumpulkan bar rage yang cukup, Anda juga bisa melancarkan serangan spesial setiap elemen untuk menghasilkan damage area yang dibutuhkan.

God of War Ascension 80
Anda tetap berkesempatan untuk memperkuat Blade of Chaos, bahkan untuk setiap elemen yang dikenakan. Selain memperbesar damage yang mungkin bisa dihasilkan, upgrade juga akan memungkinkan Kratos mengakses beberapa skill dan serangan yang lebih kuat.
God of War Ascension 621
Tidak ada lagi beragam senjata dewa yang bisa Anda gunakan. Anda hanya akan mendapatkan variasi elemen serangan Blade of Chaos di Ascension ini.
God of War Ascension 2161
Mekanisme variasi senjata digantikan dengan mekanisme senjata pihak ketiga yang dapat Anda pungut dan gunakan dalam jumlah tertentu.

Lantas bagaimana jika Anda harus berhadapan melawan musuh dengan sayap yang tidak terjangkau oleh Blade of Chaos? Di sinilah fungsi grappling sang pedang begitu berguna. Menghadapi musuh yang lebih besar secara kuantitas ataupun mereka yang bergerak di luar jangkauan, Kratos dapat menggunakan pedang ini untuk menarik musuh mendekat dan kemudian melancarkan kombo untuknya. Tidak hanya untuk menarik, musuh darat yang diikat dengan Blade of Chaos juga tidak akan mampu menyerang, membuatnya efektif untuk melakukan crowd-controlling untuk keuntungan Kratos sendiri. Selain Blade of Chaos, Kratos kini juga bisa menggunakan senjata yang dijatuhkan oleh para lawan untuk memberikan efek serangan yang berbeda, dari godam untuk musuh yang menggunakan armor, hingga tombak untuk musuh yang berada di luar jangkauan Blade of Chaos. Namun perlu diingat, senjata-senjata ini hanya bisa digunakan dalam waktu yang terbatas. Terdesak dan tidak lagi kuasa menerima damage yang ada? Anda bisa melancarkan serangan magic , tidak untuk sekedar memberikan damage, tetapi juga memberikan status immune selama waktu eksekusi yang terbatas.

God of War Ascension 214
Tetap hadir dengan serangkaian puzzle yang Anda butuhkan, Ascension akan memaksa Anda untuk memutar otak. Mekanisme ekstar seperti kemampuan mengendalikan waktu dan menciptakan duplikat memang memberikan tantangan tersendiri.
God of War Ascension 93
The epic QTE!

Seperti halnya seri-seri God of War sebelumnya, sisi eksplorasi juga akan membawa serangkaian puzzle yang harus diselesaikan untuk memastikan Anda mampu bergerak menuju chapter setelahnya. Kratos akan dibekali dengan kemampuan untuk mengendalikan waktu, menciptakan duplikat, hingga menghancurkan perangkap ilusi untuk memastikan hal ini dimungkinkan. Namun jangan takut bahwa puzzle ini akan membuat Anda terperangkap dalam sebuah area untuk waktu yang lama. Dengan alur pemikiran yang logis dan beberapa trial dan error, Anda akan dapat dengan mudah mencari dan menemukan apa yang sebenarnya butuh Anda lakukan untuk memecahkan setiap misteri yang ada.

Salah satu identitas yang tidak mungkin dipisahkan dari franchise God of War adalah sistem Quick Time Event sinematiknya yang memanjakan mata. Hal yang sama juga tetap dipertahankan di Ascension ini. Namun tidak lagi berfokus pada penggunaan analog, sebagian besar QTE hanya akan menuntut untuk sigap menekan keempat tombol aksi yang ada. Seolah sudah dapat diprediksi, QTE ini masih akan membawa Anda pada pertempuran Kratos dengan kamera dan animasi gerakan sinematik nan epik yang akan terus membuat mata Anda termanjakan. Sistem yang sama juga diterapkan setiap kali Anda mengeksekusi setiap musuh kuat yang Anda temui. Namun tidak lagi sekedar menawarkan QTE, beberapa musuh yang ada akan memaksa Anda untuk terlibat dalam pertempuran satu lawan satu, sekedar menyerang dan menghindar, sebelum dapat dieksekusi dengan gerakan yang super brutal. Gagal dalam event ini, maka ada dua konsekuensi yang biasanya harus Anda hadapi – antara mengulang QTE atau menerima damage yang bisa saja mengakhiri petualangan Kratos secara instan.

Sayangnya, Kurang Gereget!

God of War Ascension 227
Walaupun secara kualitas, Ascension memperlihatkan atmosfer permainan yang serupa, namun ada beberapa hal yang mungkin akan membuat ekspektasi gamer tidak terbayarkan.

Preview kami sebelumnya memang secara terbuka menyoroti bagaimana game ini berhasil mempertahankan atmosfer epik dan brutal yang selama ini identik dengan franchise God of War. Namun seiring dengan progress cerita dan waktu gameplay yang bergerak, Sony Santa Monica tampaknya harus menghadapi konsekuensi atas keberanian mereka menjadikan sebuah prekuel sebagai timeline utama. Bagi gamer yang sudah memainkan tiga seri sebelumnya, secara psikologis,  melakukan komparasi Ascension dengan ketiga seri ini memang menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan. Setelah pengalaman luar biasa yang ditawarkan oleh God of War 3, Ascension memang menghadapi tugas yang berat untuk dapat membuat gamer mengalami sesuatu yang lebih baik, epik, dan sinematik. Benar saja, Ascension gagal melakukan hal ini. Ia tampil sebagai sebuah seri yang kurang gereget.

Tidak berkesempatan untuk mempertahankan beberapa elemen karena statusnya sebagai prekuel, sebuah sensasi yang hilang ini mulai terasa begitu Anda menjajal gameplay-nya sendiri. Tidak ada senjata ekstra yang bisa Anda gunakan selain Blade of Chaos dan perputaran setting yang dijelajahi Kratos menjadi salah satu kelemahan terbesar. Kesempatan untuk menghancurkan musuh dengan varian senjata yang lebih destruktif seolah tenggelam begitu saja. The Furies memang menjadi ancaman yang tidak kalah menyeramkannya dengan para dewa, namun ketiga musuh ini tidak mampu menawarkan pengalaman bertempur yang serupa. Fakta bahwa Anda akan terus terlibat dengan ketika “makhluk” ini dalam alur yang maju-mundur seolah merebut potensi yang sebenarnya mampu ditawarkan oleh Ascension.

God of War Ascension 851
Fakta bahwa Anda hanya bisa menggunakan Blade of Chaos di sepanjang permainan adalah salah satu hal yang patut untuk disayangkan.
God of War Ascension 1811
Dengan isi tubuh yang terburai, Ascension memang memperlihatkan kesan yang lebih kejam. Namun tidak cukup fenomenal untuk membuat Anda ikut berteriak kesakitan karenanya.

Lantas bagaimana dengan tingkat brutalitasnya sendiri? Ascension masih menawarkan pertempuran penuh darah dan Kratos yang tetap kejam luar biasa, bahkan hingga memperlihatkan bagian dalam tubuh musuh yang terburai begitu saja. Namun berharap untuk menemukan kejadian fenomenal yang sempat memicu kontroversi seperti saat Kratos mencabut kepala Helios begitu saja? Bersiaplah untuk kecewa. Posisinya sebagai sebuah seri prekuel sangat membatasi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh Sony Santa Monica di Ascension. Bayang-bayang God of War 3 menjadi gerhana besar yang tidak bisa lagi dibendung oleh seri prekuel ini.

The Trial of Archimedes – Bagian Tersulit Sepanjang Sejarah God of War

God of War Ascension 2881
Anda mungkin akan berteriak frustrasi ketika berhadapan dengan Trial of Archimedes untuk pertama kalinya.

Terlepas dari statusnya sebagai sebuah game hack and slash, God of War bukanlah sebuah game yang bisa diselesaikan dengan hanya sekedar menarik dan melemparkan Blade of Chaos Anda ke sembarang arah musuh. Ada strategi tertentu untuk menimalisir damage yang ada, tetapi juga memastikan diri mampu bergerak dan menyerang secara efektif. Untungnya, dari semua musuh dan situasi berbahaya yang ada, tidak ada satupun pertempuran yang akan membuat Anda merasa frustrasi, atau bahkan berpikir bahwa ia tidak mungkin untuk diselesaikan. Setidaknya hingga Anda bertemu dengan Trial of Archimedes di Ascension, salah satu chapter yang muncul sebelum Anda mengakhiri game yang satu ini.

Ini boleh terbilang menjadi tantangan tersulit yang pernah kami rasakan selama sejarah franchise God of War. Bertempur di tingkat kesulitan normal, Anda harus selamat dari tiga lantai ujian yang memang dipersiapkan untuk menghabisi nyawa Anda. Musuh yang hadir bukanlah musuh mudah yang bisa Anda hancurkan dengan beberapa kombo terkuat. Kombinasi musuh yang mampu menyerang jarak jauh dan jarak dekat, serta armor yang terhitung alot, akan memaksa Anda terus bermanuver dan menyerang kapanpun Anda memiliki kesempatan. Mengapa sulit? Selain kombinasi musuh tiga lantai yang akan membuat Anda frustrasi, setiap lantai Trial of Archimedes tidak akan menyediakan orb hijau untuk memulihkan health Anda secara signifikan. Hasilnya? Health yang Anda bawa di setiap lantai akan diteruskan ke lantai selanjutnya. Di tingkat kesulitan normal dan yang lebih tinggi, game over tampaknya sudah menjadi konsekuensi yang harus Anda hadapi, setidaknya hingga Anda mampu menemukan celah dan menyelesaikan ujian ini.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…