Developer EA: Nintendo Wii U Itu Sampah!

Reading time:
May 20, 2013
wii u

Melenceng dari misi besarnya sebagai platform yang didesain untuk menyaingi Sony dan Microsoft dalam level yang sama, Wii U memang harus diakui jatuh pada posisi yang sama dengan pendahulunya – Wii. Apa pasal? Sempat diklaim akan didukung oleh segudang developer pihak ketiga yang akan memantapkan dirinya sebagai sebuah platform “next-gen” yang sejajar, mimpi ini runtuh dengan cepat. Banyak developer engine next-gen yang akhirnya angkat tangan dan menunjuk spesifikasi lemah yang diusung Wii U sebagai kelemahan terbesar, bahkan menarik diri untuk mengembangkan game untuknya. Salah satu yang secara terang-terangan melakukan ini? Tidak lain dan tidak bukan adalah Electronic Arts. Tidak hanya itu saja, mereka juga menyebutnya sebagai “sampah”!

Ketidakmampuan Nintendo Wii U untuk menangani engine next-gen EA – Frostbite Engine 3.0  akhirnya membawa EA mundur dari peta persaingan platform teranyar Nintendo ini. Mengkonfirmasikan bahwa tidak ada game EA yang tengah dikembangkan untuk Wii U saat ini, salah satu software engineer senior EA – Bob Summerwill bahkan melontarkan komentar yang jauh lebih kejam. Dalam tweet resminya – Summerwill menyatakan bahwa Nintendo Wii U adalah sampah. Menurutnya, Wii U lebih lemah dibandingkan XBOX 360, dengan dukungan online yang lemah, dan kontroler tablet yang aneh. Summerwill melihat platform ini tak ubahnya “mayat hidup” yang hanya mengandalkan franchise game Nintendo untuk hidup. Ia bahkan menyarankan agar Nintendo memilih jalur Sega dan mulai menjual Mario dan Zelda untuk Playstation 4 atau XBOX next-gen.

wiiucrap
Bob Summerwill – software engineer EA secara terbuka menyatakan bahwa platform teranyar dari Nintendo – Wii U adalah “sampah”.

Dengan hilangnya dukungan game-game next gen dari peredaran di masa depan, Nintendo Wii U memang mulai kehilangan pondasi awal yang didesain untuk menciptakannya. Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda termasuk yang setuju dengan pendapat Bob Summerwill atau termasuk yang optimis akan potensi Wii U di masa depan?

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…