Kesetaraan gender dan peran memang menjadi pertempuran yang seringkali didengungkan oleh kaum hawa. Lewat masyarakat yang memang mengakar pada budaya pria, banyak wanita yang menjadi korban sexism dan “dianaktirikan” hanya karena jenis kelamin yang mereka usung. Namun seiring dengan perkembangan zaman, tren ini berubah. Wanita kini mampu melakukan banyak hal yang selama ini identik dengan kegiatan pria, bahkan termasuk olahraga sekalipun. Di industri game, tren ini tercerminkan lewat kehadiran beragam karakter wanita yang ikonik, walaupun harus diakui, seringkali lebih menonjolkan sisi sensualitas tersendiri. Karena hal inilah, tidak mengherankan jika potensi untuk lahirnya game olahraga wanita menjadi sesuatu yang tidak lagi aneh. Namun hal ini tidak akan dicetuskan oleh EA.

Popularitas sepakbola wanita yang kian meningkat memang menjadi potensi penjualan tersendiri. Menyambut kehadiran seri terbaru franchise sepakbolanya – FIFA 14 yang meluncur tahun ini, EA memang sempat dirumorkan akan menyuntikkan sepakbola wanita ke dalamnya. Sebuah rumor yang akhirnya dibantah oleh EA sendiri. Lewat mulut sang executive producer – David Rutter, EA mematikan harapan gamer yang menginginkan hal ini. Ia menyatakan bahwa EA memang sempat berdiskusi tentang potensi sepakbola wanita ini dan tetap menjadi bahan pertimbangan, namun satu yang pasti, fitur unik ini tidak akan hadir tahun ini (FIFA 14). Kebutuhan untuk menciptakan model karakter, physics, player modelling, hingga bentuk rambut membuat proses ini tidak mudah.

Jadi untuk Anda yang mengharapkan hadirnya sepakbola wanita tahun ini di FIFA 14, harapan tersebut tampaknya harus dikubur dalam-dalam. Maybe Team Ninja should take the lead and consider this as an awesome option. I mean, Dead or Alive Football, perhaps? 10/10 will play!  

Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda termasuk gamer yang ingin sepakbola wanita hadir dalam bentuk video game? Ataukah Anda lebih memilih agar game-game sepakbola seperti FIFA dan PES bertahan pada akarnya?