Review Fast & Furious Showdown: Game Terburuk 2013 Sejauh Ini!
Monoton dan Berantakan!

Mengusung arcade sebagai genre utama, Fast and Furious Showdown menghadirkan mekanik gameplay yang terhitung sangat sederhana. Anda akan dapat dengan mudah mengendalikan setiap mobil yang ada, berbelok, melakukan drift, hingga memicu Nitro untuk ekstra kecepatan signifikan dalam waktu singkat. Seperti mekanik yang juga pernah diterapkan oleh franchise yang lain, bar Nitro juga dapat beregenerasi tergantung pada aksi di lintasan balapan. Semakin banyak drift yang Anda lakukan dengan beragam aksi yang memacu adrenalin, semakin tinggi pula kesempatan Anda untuk mengakses bar yang satu ini, dan memenangkan balapan yang ada. Tidak hanya sekedar menjadi yang tercepat, Showdown juga menawarkan beberapa varian gameplay.
Mengadaptasi sensasi yang ditelurkan oleh versi filmnya, Showdown tidak hanya menuntut Anda untuk membalap mobil andalan Anda secepat mungkin, melewati beberapa pembalap yang lain atau mobil polisi yang berusaha menghadang Anda, tetapi juga beberapa aksi third person shooter. Beberapa misi yang ada akan meminta Anda untuk membajak mobil lain, dengan QTE yang terbilang dangkal, sementara misi lainnya akan mebawa Anda pada aksi tembak-menembak yang bahkan tidak memberikan limitasi pada seberapa banyak dan cepat Anda melontarkan peluru yang ada. Tantangan? Lebih seperti sebuah lelucon. Salah satu misi yang meminta kami berperan sebagai Han bahkan memungkinkan kami memuntahkan machine gun ke setiap mobil yang ada, tanpa ada recoil ataupun limitasi panas.



Tidak hanya sekedar menyelesaikan setiap chapter yang ditawarkan, setiap misi yang ada juga akan disuguhi dengan beberapa secondary mission, yang akan meminta Anda untuk melakukan beberapa “pekerjaan kecil” selama menjalani misi, dari sekedar melompat beberapa meter, menghancurkan sejumlah mobil, hingga melakukan drift dalam jarak tertentu. Anda akan berkesempatan untuk mendapatka mod-mod untuk memperkuat setiap mobil yang ada ketika menjalani misi tantangan, yang bahkan terhitung tidak menarik untuk dijajal. Fast and Furious: Showdown menjadi sebuah lingkaran setan tanpa jalan keluar.

Lantas apa yang membuat kami menyebutnya sebagai game yang monoton dan berantakan? Anda memang tidak bisa mengharapkan inovasi yang benar-benar berbeda dari sebuah game racing, namun Fast and Furious Showdown bahkan tidak mampu menghadirkan kualitas yang membuatnya cocok disebut sebagai sebuah game “racing” maupun “action”. Setiap elemen yang ditawarkan begitu terbatas dan kurang maksimal. Desain lingkungan yang monoton dan terus berulang, gameplay yang terlalu sederhana, sisi aksi yang sama sekali tidak menggugah, dan AI yang begitu buruk. Bahkan jualan sisi gameplay kooperatif-nya juga terhitung tidak menarik. Sebuah game racing yang jatuh di bawah kualitas game racing buruk sekalipun? Ini tampaknya menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan game yang satu ini.
Visualisasi yang Tertinggal Satu Generasi

Tidak perlu repot untuk menilai Fast and Furious: Showdown dengan memainkan game ini hingga ke chapter terakhir. Ketidakseriusan Firebrand dan Activision untuk mengembangkan game yang satu ini sudah tercermin dengan sangat jelas ketika Anda memainkan game yang satu ini sejak awal permainan. Benar sekali, kita tengah membicarakan kualitas visualisasi yang ditawarkannya, tidak hanya dari segi detail dan kualitas, tetapi juga desain karakter dan dunia yang ada. Anda seolah sedang dipaksa untuk menikmati sebuah game yang baru saja dirilis di Playstation 2 atau bahkan satu generasi sebelumnya. Permainan warna yang buruk, lingkungan tanpa detail sama sekali, desain track yang sangat monoton, hingga desain karakter ikonik yang bahkan tidak mirip akan mewarnai perjalanan Anda “menikmati” Fast and Furious Showdown kali ini.
Bayangkan sebuah game racing yang bahkan tidak mampu menciptakan detail mobil yang pantas untuk dinikmati, Fast and Furious Showdown adalah sebuah mimpi buruk. Kualitas visualisasi yang buruk terasa sangat mempengaruhi kualitas pengalaman gameplay yang ada karena tanpa detail yang bisa dipertanggungjawabkan. Bayangkan saja jika Anda harus bergerak cepat melewati sebuah track di malam hari dengan kualitas tata cahaya yang buruk, dimana rute gerak Anda saja cukup untuk mengundang tanda tanya. Anda bahkan tidak akan tahu belokan seperti apa yang harus Anda ambil, kecuali disajikan beberapa sign yang muncul di beberapa area lomba. Itu baru satu masalah, bagian terburuknya? Desain yang monoton. Bayangkan jika Anda menempuh kurang lebih 4-5 misi, dalam waktu setidaknya setengah jam untuk beraksi di sebuah area track yang sama. Separah itu.


Visualisasi yang tertinggal satu generasi, Fast and Furious Showdown bahkan mampu membuat kualitas yang ditawarkan Aliens: Colonial Marines – game buruk sebelumnya terlihat lebih indah. Setidaknya Aliens Colonial Marines masih berusaha menyuntikkan beberapa detail lingkungan untuk mendukung atmosfer yang ada. Sementara Showdown? Anda seperti sedang menikmati sebuah game Android kualitas menengah yang dipaksa untuk tampil dalam kualitas definisi tinggi. Berbicara jujur, bahkan beberapa game Android mampu tampil dalam visualisasi yang lebih bagus.