Review Logitech G710+: Mekanikal yang Lebih Sunyi!

Reading time:
July 10, 2013

The Ultimate Points: Mekanikal yang Lebih Sunyi!

Sebagian besar pengguna keyboard mekanikal tentu saja setuju bahwa kenyamana yang ditawarkan oleh desain seperti ini memang berujung pada satu kelemahan lain yang tidak dipisahkan: suara. Berbeda dengan keyboard konvesional yang terkesan sunyi ketika digunakan, feedback yang dihasilkan oleh sebuah keyboard mekanikal memang terhitung cukup keras, bahkan tumbuh menjadi karateristik yang tidak bisa terbantahkan. Walaupun demikian, ada sesuatu yang berbeda dengan Logitech G710+ ini. Menggunakan Cherry MX Brown sebagai pondasi untuk switch-nya, Logitech G710+ memang menawarkan sensasi feedback yang terasa lebih ringan. Namun kekuatan utamanya terletak pada bunyinya yang jauh lebih sunyi jika dibandingkan dengan varian Cherry MX yang lain.

Menggunakan Cherry MX Brown yang terasa lebih ringan dan responsif, suara yang dihasilkan Logitech G710+ memang juga tidak sekeras keyboard mekanikal dengan varian switch yang lain. Walaupun pada akhirnya, tidak sesunyi keyboard membran standar.
Menggunakan Cherry MX Brown yang terasa lebih ringan dan responsif, suara yang dihasilkan Logitech G710+ memang juga tidak sekeras keyboard mekanikal dengan varian switch yang lain. Walaupun pada akhirnya, tidak sesunyi keyboard membran standar.
Tidak hanya sekedar dapat diandalkan untuk gaming, desain mekanikal yang diadaptasikan oleh Logitech G710+ juga membuatnya dapat diandalkan untuk kebutuhan komputasi standar.
Tidak hanya sekedar dapat diandalkan untuk gaming, desain mekanikal yang diadaptasikan oleh Logitech G710+ juga membuatnya dapat diandalkan untuk kebutuhan komputasi standar.

 

Namun jangan mengira Anda akan mendapatkan kualitas suara sesunyi keyboard membran standar. Masih mungkin menimbulkan polusi suara bagi orang di sekitar Anda ketika berada dalam kondisi yang sunyi, namun setidaknya suara yang ditawarkan Cherry Brown ini masih berada dalam batas yang bisa ditoleransi. Tidak hanya maksimal gaming, Logitech G710+ juga dapat diandalkan untuk menjalankan proses komputasi sehari-hari, seperti yang kami lakukan ketika mengerjakan artikel ini. Feedback akurat dan cepat yang ditawarkan Cherry Brown akan memastikan proses ini berjalan dengan resiko kesalahan yang minim.

Kesimpulan

Logitech G710+ terhitung mampu membuktikan diri sebagai alternatif keyboard gaming mekanikal yang menarik untuk dilirik, terutama bagi Anda yang membutuhkan kombinasi makro dan kenyamanan feedback yang optimal. Namun perlu diingat juga, tidak sedikit produk kompetitor lain yang mampu menawarkan fungsi dan desain serupa dengan harga yang lebih kompetitif.
Logitech G710+ terhitung mampu membuktikan diri sebagai alternatif keyboard gaming mekanikal yang menarik untuk dilirik, terutama bagi Anda yang membutuhkan kombinasi makro dan kenyamanan feedback yang optimal. Namun perlu diingat juga, tidak sedikit produk kompetitor lain yang mampu menawarkan fungsi dan desain serupa dengan harga yang lebih kompetitif.

Menjualnya sebagai sebuah produk gaming, Logitech terhitung berhasil menyuntikkan Logitech G710+ sebagai keyboard mekanikal yang bisa diandalkan. Menggunakan Cherry MX Brown sebagai switch tidak hanya menawarkan kecepatan dan akurasi perintah yang mumpuni, tetapi juga level suara yang terhitung lebih sunyi jika dibandingkan dengan produk serupa yang menggunakan varian Cherry yang lain. Fungsi iluminasi yang berbeda antara tombol utama gaming dan sisa tombol lainnya juga menjadi fitur estetik yang terhitung unik, walaupun tidak terhitung memberikan kontribusi yang signifikan pada kemampuan gaming Anda. Bagian terbaiknya”? Tentu saja kesempatan untuk melakukan kustomisasi beragam fungsi makro lewat user-interface yang terhitung sederhana. Walaupun demikian, jika dibandingkan dengan produk kompetitor yang lain, Logitech G710+ sebenarnya tidak menawarkan sesuatu yang terhitung inovatif dan istimewa.

Ada beberapa catatan kekurangan yang mungkin pantas untuk diperhatikan. Dari segi desain, pilihan untuk menggunakan warna abu-abu yang terlalu “berbaur” dengan warna hitam yang memperkuat sisi tombol yang lain tidak memperkuat posisi WASD yang biasanya menjadi fokus sebuah keyboard gaming. Penerapan tulisan G710+ yang kami rasakan terlalu eksesif tanpa varian di sejumlah abgian keyboard juga menjadi catatan tersendiri. Penempatan keenam tombol makro yang sejajar di bagian paling kiri keyboard juga cenderung akan membuat Anda salah menekan tombol ketika berniat untuk mengakses fungsi yang bisa didapatkan dari tombol paling kiri seperti Esc, Ctrl, atau sekedar Caps lock.

Walaupun demikian, Logitech G710+ terhitung mampu membuktikan diri sebagai alternatif keyboard gaming mekanikal yang menarik untuk dilirik, terutama bagi Anda yang membutuhkan kombinasi makro dan kenyamanan feedback yang optimal. Namun perlu diingat juga, tidak sedikit produk kompetitor lain yang mampu menawarkan fungsi dan desain serupa dengan harga yang lebih kompetitif.

Logitech G710+ sendiri ditawarkan dalam kisaran harga Rp 1.300.000,-

Pages: 1 2
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…