Pemerintah AS Akui Gamer Professional Sebagai Atlet

Reading time:
July 15, 2013

Murica!!

Pekerjaan dan sebuah hobi, memang menjadi mimpi semua gamer untuk dapat menempuh fase professional di game-game kompetitif favorit mereka. Tidak hanya sekedar tampil memesona lewat unjuk gigi skill yang ada, menjadi professional berarti membuka potensi untuk tidak hanya sekedar menyalurkan hobi, tetapi juga mendulang keuntungan dari sana. Masalahnya, terlepas dari popularitasnya yang ini menjadi salah satu roket pendorong industri hiburan, ajang kompetisi professional gamer masih dipandang sebelah mata. Konsep eSports tetap tidak diakui sebagai bagian dari cabang olahraga resmi terlepas dari suasana kompetitif dan sikap mental para pemain yang memang dipersiapkan tak ubahnya seorang atlet. Walaupun demikian, masa depan tetap cerah.

Pemerintah Amerika Serikat melontarkan sebuah gebrakan yang terhitung luar biasa di industri game. Setelah penantian dan kerja keras lobi yang cukup lama, pemerintah negara superpower yang satu ini akhirnya mengakui status para pemain professional League of Legends setara dengan atlet olahraga. Lantas apa implikasi yang dihasilkan dari keputusan yang satu ini? Dengan status yang setara dengan atlet, para gamer professional kini tentu saja lebih mudah untuk mendapatkan visa dan berpergian ke luar negeri untuk berpartisipasi di kompetisi internasional. Riot Games – developer dari League of Legends menegaskan betapa krusialnya keputusan yang satu ini di ranah eSports.

Lewat lobi dan kerja keras selama ini, Pemerintah Amerika Serikat akhirnya mengakui status pro gamer setara dengan atlit resmi olahraga.
Lewat lobi dan kerja keras selama ini, Pemerintah Amerika Serikat akhirnya mengakui status pro gamer setara dengan atlet resmi olahraga.

Satu langkah kecil untuk lebih banyak gebrakan dan pengakuan industri kompetitif industri game. Congratulations, pro gamer!

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…