Review Headset Gaming Corsair Raptor H3: Usung Desain Sederhana!

Reading time:
August 22, 2013
Headset Gaming Corsair Raptor H3
Headset Gaming Corsair Raptor H3

Pengalaman audio yang mumpuni memang menjadi salah satu pintu gerbang terbaik untuk menikmati konten multimedia apapun, dari musik, film, hingga video game sendiri. Karena pada dasarnya bukan sekedar pengalaman visual interaktif yang membentuk pengalaman secara keseluruhan menarik, tetapi juga kemampuan developer untuk menyertakan kesatuan elemen yang mumpuni, termasuk audio.  Beragam sound effect, theme song, soundtrack, atau bahkan sekedar atmosfer kesunyian tanpa suara menjadi hal esensial yang tidak bisa diganggu gugat. Mencicipi game terbaik di pasaran tanpa kesempatan menikmati audionya secara optimal? Kekecewaan akan menjadi konsekuensi yang harus dituai. Menjawab kebutuhan tersebut, Corsair menawarkan Corsair Raptor H3.

Desain dan Fitur

Secara fisik, Corsair Raptor H3 memang tidak mengusung gimmick yang membuatnya terlihat seperti sebuah headset gaming.
Secara fisik, Corsair Raptor H3 memang tidak mengusung gimmick yang membuatnya terlihat seperti sebuah headset gaming.
Sangat sederhana, ini mungkin kesan pertama yang Anda dapatkan. Warna hitam matte dan dua tombol kecil di sisi headset menjadi salah satu keunikan.
Sangat sederhana, ini mungkin kesan pertama yang Anda dapatkan. Warna hitam matte dan dua tombol kecil di sisi headset menjadi salah satu keunikan.

Jika kita membicarkan headset gaming, maka kita membicarakan tidak hanya fitur, tetapi juga desain fisik yang selalu hadir dengan sisi kosmetik yang mumpuni. Logo yang secara eksesif menempel di seluruh bagian headset dengan rangkaian kombinasi lampu LED yang menyala terang di kegelapan menjadi tren yang kian mudah ditemui di indsutri game saat ini. Namun tidak dengan Corsair Raptor H3. Alih-alih terlihat glamor, Corsair Raptor H3 justru menjual sebuah kesederhanaan. Tidak ada gimmick sejenis yang akan Anda temukan di dalamnya. Anda hanya akan berhadapan dengan sebuah headset gaming hitam mungkin terlihat biasa-biasa saja secara fisik. Selain pilihan  matte yang elegan, dua buah tombol volume di kedua sisi headset ini tampaknya menjadi satu-satunya identitas yang membuatnya tampil berbeda dibandingkan headset kompetitor yang lain.

Sebuah panel kecil juga disertakan, memungkinkan Anda untuk mengatur volume  Raptor H3 ini secara real-time.
Sebuah panel kecil juga disertakan, memungkinkan Anda untuk mengatur volume Raptor H3 ini secara real-time.
Bentuknya sendiri terhitung proporisonal.
Bentuknya sendiri terhitung proporisonal.
Salah satu keunikan terletak pada kedua tombol kecil yang disematkan di kedua sisi Corsair Raptor H3 ini, Dengan tombol ini, Anda dapat mengatur tingkat volume untuk masing-masing sisi.
Salah satu keunikan terletak pada kedua tombol kecil yang disematkan di kedua sisi Corsair Raptor H3 ini, Dengan tombol ini, Anda dapat mengatur tingkat volume untuk masing-masing sisi.

Menjadikan plastik sebagai standar utama, Corsair Raptor H3 ini memang tidak memperlihatkan kesan yang solid. Walaupun demikian, bahan ini memberikan keuntungan tersendiri, setidaknya membuatnya lebih reliable dan ringan. Sayangnya hal ini membuatnya tidak mobile untuk dibawa-bawa dalam beragam media penyimpanan, apalagi ketika Anda memang mengandalkannya untuk berpergian secara aktif. Volume tampaknya menjadi salah satu fokus dari Corsair Raptor H3 ini sendiri. Selain sebuah panel kecil yang bisa digunakan untuk mengatur volume secara keseluruhan, dua buah pengatur volume mekanis juga terletak di kedua sisi headset. Dengan tombol kecil ini, Anda bisa mengatur tingkat kekerasan masing-masing sisi dan mengadaptasikannya untuk kebutuhan tersendiri. Anda bisa mengubah stereo balance dari sisi perangkat keras.

Desain earpad yang ada memang mampu menangkal suara luar dengan sangat baik, namun sayangnya, tidak dengan suara dari dalam. Dalam tingkat volume tertentu, suara headset ini akan bccor keluar.
Desain earpad yang ada memang mampu menangkal suara luar dengan sangat baik, namun sayangnya, tidak dengan suara dari dalam. Dalam tingkat volume tertentu, suara headset ini akan bccor keluar.

Diperkuat dengan jack 3.5 mm sebagai port utama, Corsair Raptor H3 tentu tidak menyediakan driver yang memungkinkan Anda untuk memodifikasi kualitas suara yang Anda inginkan. Walaupun demikian posisinya sebagai sebuah headset stereo tidak secara otomatis menihilkan potensi sebagai headset gaming yang bisa Andalkan sebagian besar kebutuhan multimedia yang Anda butuhkan. Desain earpad dari kulit sintetik memang menutup suara dengan cukup baik untuk menyaring suara dari luar. Kemampuan ini tentu akan menghasilkan pengalaman audio yang lebih baik ketika Anda menjajalnya di volume tertentu. Sayangnya, ketika Anda mencapai tingkat suara di level tertentu, suara Corsair Raptor H3 akan terdengar bocor cukup keras keluar. Sehingga kebijaksanaan diperlukan untuk memastikan diri tidak mengganggu kepentingan orang lain ketika berada di ruang publik.

Lantas spesifikasi teknis dan fitur apa saja yang diusung oleh Corsair Raptor H3 ini? Berikut adalah list lengkapnya:

  • Circumaural – Closed Back Design for Better Audio
  • Left/Right Volume Control
  • Noise-Cancelling Microphone with rotation boom
  • Padded Headband
  • Dual 3.5 mm Connectors

Headphones

  • Impedance: 32 Ohm
  • Drivers: 40mm
  • Sensitivity: 121dB
  • Max power input: 50mW

Noise-Cancelling Microphone

  • Impedance: 2.2K Ohm
  • Sensitivity: -40dB

Cable Length (3m/13’ total)

  • 2m (6.5’) attached cable
  • 2m (6.5’) audio extension cable
Pages: 1 2
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…