Review Headset Gaming Corsair Raptor H3: Usung Desain Sederhana!

Pengalaman audio yang mumpuni memang menjadi salah satu pintu gerbang terbaik untuk menikmati konten multimedia apapun, dari musik, film, hingga video game sendiri. Karena pada dasarnya bukan sekedar pengalaman visual interaktif yang membentuk pengalaman secara keseluruhan menarik, tetapi juga kemampuan developer untuk menyertakan kesatuan elemen yang mumpuni, termasuk audio. Beragam sound effect, theme song, soundtrack, atau bahkan sekedar atmosfer kesunyian tanpa suara menjadi hal esensial yang tidak bisa diganggu gugat. Mencicipi game terbaik di pasaran tanpa kesempatan menikmati audionya secara optimal? Kekecewaan akan menjadi konsekuensi yang harus dituai. Menjawab kebutuhan tersebut, Corsair menawarkan Corsair Raptor H3.
Desain dan Fitur


Jika kita membicarkan headset gaming, maka kita membicarakan tidak hanya fitur, tetapi juga desain fisik yang selalu hadir dengan sisi kosmetik yang mumpuni. Logo yang secara eksesif menempel di seluruh bagian headset dengan rangkaian kombinasi lampu LED yang menyala terang di kegelapan menjadi tren yang kian mudah ditemui di indsutri game saat ini. Namun tidak dengan Corsair Raptor H3. Alih-alih terlihat glamor, Corsair Raptor H3 justru menjual sebuah kesederhanaan. Tidak ada gimmick sejenis yang akan Anda temukan di dalamnya. Anda hanya akan berhadapan dengan sebuah headset gaming hitam mungkin terlihat biasa-biasa saja secara fisik. Selain pilihan matte yang elegan, dua buah tombol volume di kedua sisi headset ini tampaknya menjadi satu-satunya identitas yang membuatnya tampil berbeda dibandingkan headset kompetitor yang lain.



Menjadikan plastik sebagai standar utama, Corsair Raptor H3 ini memang tidak memperlihatkan kesan yang solid. Walaupun demikian, bahan ini memberikan keuntungan tersendiri, setidaknya membuatnya lebih reliable dan ringan. Sayangnya hal ini membuatnya tidak mobile untuk dibawa-bawa dalam beragam media penyimpanan, apalagi ketika Anda memang mengandalkannya untuk berpergian secara aktif. Volume tampaknya menjadi salah satu fokus dari Corsair Raptor H3 ini sendiri. Selain sebuah panel kecil yang bisa digunakan untuk mengatur volume secara keseluruhan, dua buah pengatur volume mekanis juga terletak di kedua sisi headset. Dengan tombol kecil ini, Anda bisa mengatur tingkat kekerasan masing-masing sisi dan mengadaptasikannya untuk kebutuhan tersendiri. Anda bisa mengubah stereo balance dari sisi perangkat keras.

Diperkuat dengan jack 3.5 mm sebagai port utama, Corsair Raptor H3 tentu tidak menyediakan driver yang memungkinkan Anda untuk memodifikasi kualitas suara yang Anda inginkan. Walaupun demikian posisinya sebagai sebuah headset stereo tidak secara otomatis menihilkan potensi sebagai headset gaming yang bisa Andalkan sebagian besar kebutuhan multimedia yang Anda butuhkan. Desain earpad dari kulit sintetik memang menutup suara dengan cukup baik untuk menyaring suara dari luar. Kemampuan ini tentu akan menghasilkan pengalaman audio yang lebih baik ketika Anda menjajalnya di volume tertentu. Sayangnya, ketika Anda mencapai tingkat suara di level tertentu, suara Corsair Raptor H3 akan terdengar bocor cukup keras keluar. Sehingga kebijaksanaan diperlukan untuk memastikan diri tidak mengganggu kepentingan orang lain ketika berada di ruang publik.
Lantas spesifikasi teknis dan fitur apa saja yang diusung oleh Corsair Raptor H3 ini? Berikut adalah list lengkapnya:
- Circumaural – Closed Back Design for Better Audio
- Left/Right Volume Control
- Noise-Cancelling Microphone with rotation boom
- Padded Headband
- Dual 3.5 mm Connectors
Headphones
- Impedance: 32 Ohm
- Drivers: 40mm
- Sensitivity: 121dB
- Max power input: 50mW
Noise-Cancelling Microphone
- Impedance: 2.2K Ohm
- Sensitivity: -40dB
Cable Length (3m/13’ total)
- 2m (6.5’) attached cable
- 2m (6.5’) audio extension cable