Review Gone Home: Mendobrak Industri Game!

Apa itu video game? Terlepas dari seberapa dekatnya kita dengan industri hiburan yang satu ini, batas definitif untuk mengkategorikan karya kreatif mana yang pantas untuk disebut sebagai sebuah video game kian kabur seiring dengan segudang inovasi yang disuntikkan oleh para developer. Ia tampil tidak hanya sekedar sebuah media elektronik yang didesain untuk menghasilkan pengalaman interaktif yang menyenangkan dan seru di ruang tamu, tetapi juga ruang untuk mengekspresikan kreativitas tanpa batas dan seni untuk menyampaikan sebuah alunan cerita yang berbobot. Pertanyaan besar inilah yang mungkin mengitari Gone Home – sebuah proyek eksperimental dari developer The Fullbright Company.
Apakah game seperti ini pantas dikategorikan sebagai video game? Video game sendiri didefinisikan sebagai sebuah user interface yang memungkinkan interaksi manusia untuk diterjemahkan dalam bentuk visual feedback di layar kaca Anda. Yang terjadi justru Gone Home seolah menantang semua hal yang selama ini kita asosiasikan dengan pengertian video game, bahwa ia setidaknya harus memuat sisi aksi, ledakan, kekerasan, kematian, lebih banyak darah, lebih banyak tubuh yang terpotong, dan drama yang terasa begitu fiktif. Sebuah petualangan melewati sebuah jalan emosional yang personal, menawarkan sebuah pengalaman yang terbilang sangat langka di industri game. Ini tampaknya menjadi pesona utama dari Gone Home?
Jadi, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Gone Home ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah kisah personal?
Plot

Sebuah cerita sederhana yang begitu mengakar pada dunia nyata. Anda akan berperan sebagai Kaitlin Greenbiar – yang akhirnya pulang ke rumah setelah melakukan perjalanan panjang keliling dunia. Ditemani cuaca dramatis yang terus mengeluarkan angin, hujan besar, dan petir, bukan sorak sorai atau tawa yang menghampiri kepulangan Kaitlin. Ia justru disambut dengan sebuah catatan kecil di depan pintu, dari adik tercintanya – Sam. Surat ini mengabarkan kepergiannya dari rumah dengan permohonan maaf bahwa semua ini harus ia sampaikan lewat surat. Pintu rumah yang selama ini ia tinggalkan menjadi pintu sebuah misteri yang harus dipecahkan oleh Kaitlin Greenbriar.


Tidak ada siapapun di dalam rumah dan semuanya tertinggal dalam keadaan sangat gelap. Suara angin dan petir tak ubahnya musik pengiring yang menemani sepinya kepulangan Kaitln, seolah hendak membisiki apa yang sebenarnya tengah terjadi. Tidak ada kesempatan yang lebih tepat untuk menyelami apa yang sudah ia tinggalkan selama satu terakhir ini, apa yang terjadi pada sosok Sam, dan bagaimana dengan kehidupan kedua orang tuanya. Di malam tertanggal 7 Juni 1995 ini, Kaitlin “menemukan kembali” keluarganya.

Apa yang sebenarnya terjadi dengan sosok Sam? Mengapa rumahnya begitu sepi tanpa tanda kehidupan? Jawaban dari misteri ini bisa Anda dapatkan dengan memainkan game indie yang satu ini.