Preview The Bureau – XCOM Declassified: Cita Rasa Beda!

Tingkat kesulitan yang menantang, kebutuhan untuk menempuh perencanaan strategis yang matang untuk menaklukkan setiap level yang ada, dan keterikatan emosional yang cukup kuat dengan para karakter pendukung, inilah pesona luar biasa yang ditawarkan oleh XCOM – salah satu franchise andalan dari Firaxis dan 2K Games. Kehadiran seri teranyarnya yang dirilis tahun lalu – Enemy Unknown menghadirkan kembali sensasi sebuah game strategi berkualitas yang terbilang kian langka. Kami – JagatPlay bahkan tidak ragu untuk menjadikannya sebagai salah satu game terbaik di tahun 2012 yang lalu. Tidak mengherankan jika antisipasi terhadap kehadiran The Bureau begitu kuat, mengingat nama XCOM yang juga ia sandang.
Kesan Pertama
Proses pengembangan seri spin-off yang satu ini memang memakan waktu begitu lama. Sempat diperkenalkan sebagai sebuah game FPS di awal kelahirannya, XCOM justru tenggelam dan beberapa kali mengalami proses penundaan tanpa alasan yang jelas. Terus meyakinkan bahwa proses pengembangan tetap berlangsung, ia akhirnya diperkenalkan kembali sebagai “The Bureau”, dengan tetap mempertahankan nama XCOM di dalamnya. Genre awal yang sempat direncanakan sebagai FPS, kini berubah menjadi third person shooter dengan elemen strategi yang tetap kental. Lantas bagaimana dengan eksekusinya sendiri?
Alih-alih terasa seperti sebuah game XCOM, Anda justru akan berhadapan dengan mekanisme gameplay yang akan mengingatkan Anda pada Mass Effect. Ditemani dengan dua teman AI lain yang memiliki senjata dan kekuatan yang spesifik, Anda bebas melontarkan peluru ke musuh manapun yang Anda inginkan tak ubahnya sebuah game third person shooter, lengkap dengan sistem cover dan blind fire juga. Sensasi strategi meluncur dari kesempatan untuk memberikan perintah bagi kedua AI yang lain untuk melakukan aksi tertentu dalam pertarungan, secara real-time. Sistem experience points, skill, dan progress karakter yang juga disertakan di dalamnya.
Terlepas dari kualitas visualisasi, voice acts, dan suntikan beragam elemen yang memang terhitung berhasil menghadirkan atmosfer tahun 1960-an kentara. Konsep gameplay-nya mungkin terdengar menawan, namun sayangnya, dengan eksekusi yang berjalan di luar ekspektasi yang ada. Memasuki beberapa jam awal permainan, kualitas AI kedua anggota tim yang lain benar-benar menjadi sumber frustrasi tersendiri. Tidak adaptif dan justru seringkali menjadi beban yang harus terus Anda jaga, apalagi dengan sistem permanent death yang ada, perlahan namun pasti, gameplay The Bureau ini menjadi mimpi buruk tersendiri. Akankah membaik seiring dengan progress permainan kami nantinya? We’ll see..
Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, izinkan kami menyediakan segudang screenshot fresh from oven untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran. Pertanyaan besar yang harus dijawab, benarkah ini sebuah game “XCOM”?









