Capcom Akan Fokuskan “DLC” Sebagai Masa Depan Bisnis

Reading time:
September 11, 2013
capcom logo

Sebagian besar gamer yang sudah menjajal beragam platform game sejak kemunculannya sebagai industri hiburan mainstream tentu tidak asing lagi dengan nama “Capcom”. Developer dan publisher asal Jepang ini memang membawahi begitu banyak franchise populer raksasa, sebut saja Resident Evil, Onimusha, Dead Rising, hingga yang mulai terlupakan – Megaman. Namun terlepas dari potensi yang bisa ia manfaatkan, Capcom tampaknya mulai mengubah kebijakannya, tentu saja dengan satu agenda utama – meraih keuntungan yang jauh lebih signifikan di masa depan. Selamat tinggal distribusi game konvensional, dan ucapkan selamat datang bagi mimpi buruk banyak gamer – DLC!

Dalam laporan keuangan tahunan yang baru mereka lontarkan, salah satu perwakilan Capcom mengumumkan berita yang akan membuat banyak gamer tidak nyaman ini. Capcom memprediksikan bahwa penyaluran game dalam paket konvensional seperti saat ini akan mulai ditinggalkan dalam beberapa tahun ke depan, dengan proyeksi penurunan nilai transaksi lebih dari USD 5,3 Milyar di tahun 2017, sementara penjualan DLC diyakini akan naik secara signifikan hingga mencapai angka USD 7,8 Milyar atau naik 109,9 persen dari tahun 2012 lalu.

Yakin bahwa bisnis game konvensional tidak akan lagi menguntungkan dalam beberapa tahun ke depan, Capcom kini akan berfokus pada model bisnis DLC dan menjadikannya sebagai pondasi utama untuk memberikan pendapatan yang konsisten dan tentu saja - ekstra keuntungan.
Yakin bahwa bisnis game konvensional tidak akan lagi menguntungkan dalam beberapa tahun ke depan, Capcom kini akan berfokus pada model bisnis DLC dan menjadikannya sebagai pondasi utama untuk memberikan pendapatan yang konsisten dan tentu saja – ekstra keuntungan.

Oleh karena itu, menjadi pilihan rasional bagi Capcom untuk lebih banyak menginvestasikan sumber daya yang ada demi terus menggelontorkan serangkaian DLC berbayar di masa depan, sebuah format yang dianggap akan mampu menghasilkan pendapatan yang lebih konsisten untuk Capcom sendiri. COO Capcom – Haruhiro Tsujimoto mengungkapkan bahwa di model tradisional dimana Capcom secara konsisten merilis game baru terbukti justru merugikan, dan melihat bisnis fokus DLC yang terlalu menarik untuk dilewatkan. DLC juga dianggap akan memperpanjang umur sebuah game, sekaligus memastikan pendapatan berkelanjutan untuk para publisher dan developer. Oleh karena itu, Capcom siap melaju dengan tenaga penuh untuk model bisnis DLC ini.

dan crySebagai gamer yang begitu mencintai produk dan antusiasme Capcom di masa lalu, ini tentu saja menjadi pukulan yang menyedihkan. Dengan penegasan seperti ini, bukan tidak mungkin kita benar-benar akan kehilangan kesempatan untuk menjajal kembali judul-judul lawas Capcom yang begitu luas biasa di masa lalu. DLC mungkin menguntungkan, namun di mata gamer, bahkan hingga saat ini, tetap menjadi momok yang menyeramkan. DLC seolah menjadi penghambat kreativitas developer untuk lebih banyak menghasilkan video game, melemparkan konten yang berbeda, dan tidak hanya menjadikannya sebagai sarana mengeruk keuntungan terus-menerus.

How about a more proper Resident Evil game? How about reviving Breath of Fire? Onimusha? Or our lovely Megaman? Please Capcom, don’t turn yourself into the real “Crapcom”..

 

DLC? Hahahaha.. NO!
DLC? Hahahaha.. NO!

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…