Masalah Battlefield 4 Akan Seret EA ke Ranah Hukum?

Reading time:
December 12, 2013
Battlefield 4 single player (93)

Baru saja mendapatkan berita baik yang cukup untuk “menetralisir” sedikit persepsi buruk yang selalu mengitarinya, sebuah berita buruk kembali meluncur dari sang publisher game raksasa – EA. Terlepas dari franchise besar yang mereka lahirkan tahun ini, beberapa game EA memang harus berhadapan dengan segudang masalah krusial yang justru kian mencederai citra mereka. Ketidaksiapan server SimCity yang merugikan konsumen di pertengahan tahun, kini dibayar dengan fakta bahwa kasus yang hampir serupa terjadi di Battlefield 4. Crash yang secara konsisten terjadi membuat EA menjadi sasaran kemarahan. Tidak hanya itu saja, mereka kini rentan terjerat masalah hukum.

Sebuah firma hukum – Holzer and Fistel, LLC kini tengah melakukan proses investigasi mendalam untuk menyeret EA ke ranah hukum. Publisher game sekelas Dead Space, FIFA, dan Crysis ini dinilai telah melemparkan informasi yang salah kepada para investor dan analis mengenai standar kualitas game terbaru mereka – Battlefield 4. Investigasi akan difokuskan pada pernyataan yang dilontarkan EA dari kurun waktu 24 Juli 2013 – 4 Desember 2013, apakah sesuai dengan yang mereka hasilkan atau tidak. Para pemegang saham yang tertarik untuk ikut dalam proses investigasi ini bisa mengontak Holzer and Fistel, LLC secara langsung.

Masalah Battlefield 4 yang tidak kunjung selesai menarik salah satu firma hukum ternama untuk mempelajari kasus dan membuka opsi menyeret publisher ini ke ranah hukum.
Masalah Battlefield 4 yang tidak kunjung selesai menarik salah satu firma hukum ternama untuk mempelajari kasus dan membuka opsi menyeret publisher ini ke ranah hukum.

Dengan serangkaian patch yang tidak kunjung menyelesaikan masalah Battlefield 4 di lintas platform: PC dan konsol next-gen, EA kini memang tengah berada di ujung tanduk. Pernyataan mereka sebelumnya yang sempat meyakinkan bahwa mereka siap mengorbankan proyek-proyek game di masa depan untuk berfokus menyelesaikan masalah ini justru berakhir seperti bumerang. Mampukah EA bertahan?

Load Comments

PC Games

April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…

PlayStation

May 26, 2023 - 0

Wawancara dengan Hiroshi Takai & Koji Fox (Final Fantasy XVI)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Hiroshi Takai dan Koji Fox dari…
May 26, 2023 - 0

Menjajal Final Fantasy XVI: Kini Dewasa, Penuh Gairah!

Seperti apa impresi 4 jam pertama kami dengan Final Fantasy…
May 8, 2023 - 0

Review Horizon Forbidden West – Burning Shores: Playstation 5 Pamer Kekuatan!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Horizon Forbidden West – Burning…
April 18, 2023 - 0

Review Dead Island 2: Akhirnya Datang Juga!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dead Island 2? Apakah ia…

Nintendo

May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…