Daylight – Game Horror dengan Unreal Engine 4

Reading time:
January 7, 2014
daylight

Daylight? Jangan salah mendefinisikan nama ini dengan sebuah game proyek open-world bertema zombie yang tengah ditangani oleh Techland – Dying Light. Walaupun mengusung nama yang hampir sama, kedua proyek ini memiliki daya tarik yang berbeda, terlepas dari tema yang memang menjadikan horror sebagai nilai jual utama. Ketika Dying Light menawarkan pesona kombinasi Dead Island dan Mirror’s Edge yang penuh sisi aksi, sebuah game horror baru dengan nama yang hampir terdengar sama – Daylight mengusung konsep horror yang lebih klasik. Menariknya lagi? Dengan ekstra fitur yang belum pernah ditempuh oleh game horror manapun sebelumnya. Sebuah trailer perdana dirilis untuk memperkenalkan game yang satu ini.

Ditangani oleh studio bernama – Zombie Studios, Daylight akan membawa Anda ke Mid Island Hospital yang tidak hanya gelap, tetapi hadir dalam bentuk seperti sebuah labirin. Dengan sebuah ponsel yang juga berfungsi sebagai alat penerangan dan peta, Anda harus mencari jalan keluar. Sesederhana itu? Tentu saja tidak. Diperkuat dengan engine next-gen dari Epic – Unreal Engine 4, Daylight akan mengsuung labirin yang acak, terus berubah setiap kali Anda menjajalnya kembali. Berbagai elemen akan dikombinasikan untuk menghadirkan pengalaman yang lebih menyegarkan, dan tentu saja menantang. Seperti tren sebagian besar game horror saat ini, trailer ini memperlihatkan karakter utama yang juga tidak bisa melawan balik.

Daylight menjadi game horror pertama dengan engine next-gen - Unreal Engine 4. Sebuah trailer gameplay baru bertajuk
Daylight menjadi game horror pertama dengan engine next-gen – Unreal Engine 4. Sebuah trailer gameplay baru bertajuk “Don’t Look Back” memperlihatkan sensasi horror yang pantas diantisipasi dari game racikan Zombie Studios ini.

Daylight sendiri rencananya akan dirilis untuk PC dan Playstation 4, walaupun masih belum memiliki tanggal rilis yang pasti. Tertarik?

Load Comments

PC Games

January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…
August 19, 2022 - 0

Review Cult of the Lamb: Menyembah Setan Sambil Bertani!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Cult of the Lamb ini?…

PlayStation

March 15, 2023 - 0

Review Resident Evil Village (VR): Panik? Panik Lah!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village dalam mode…
February 28, 2023 - 0

Wawancara dengan Naoki Yoshida (Final Fantasy XVI)!

Kami berkesempatan untuk mewawancarai otak Final Fantasy XVI - Naoki…
February 28, 2023 - 0

Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Kandidat Game of the Year 2023!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy XVI? Mengapa kami…
February 24, 2023 - 0

Review Like a Dragon – Ishin: Drama Samurai yang Ramai!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Like a Dragon: Ishin? Lantas,…

Nintendo

November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
April 6, 2022 - 0

Review Kirby and The Forgotten Land: Ini Baru Mainan Laki-Laki!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kirby and the Forgotten…