Hacker Ubah GamePad Wii U Jadi Layar Kedua PC

Reading time:
January 2, 2014
wii u

Terlepas dari citranya yang seolah melekat dengan pembajakan, hacker memang harus diakui selalu memiliki cara untuk memberikan fungsi yang lebih optimal bagi sebuah perangkat, bahkan untuk gaming sekalipun. Di luar efek negatif yang mungkin ia hasilkan, proses peretasan seringkali melahirkan inovasi yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Memainkan game emulator di PC, menjadikan konsol sebagai multimedia player yang lebih mumpuni, atau bahkan menjadikan kontroler “eksklusif” konsol menjadi peripheral yang lebih universal. Fungsi mengagumkan inilah yang juga diperlihatkan para hacker di ajang Chaos Communication Congress. Tidak main-main, mereka tengah mengupayakan untuk menjadikan kontroler ikonik Wii U sebagai layar kedua PC.

Para hacker mendemonstrasikan langkah awal untuk menjadikan GamePad Wii U sebagai media streaming untuk setiap konten yang Anda putar di PC. Jadi, tidak lagi harus berkutat dengan monitor yang Anda miliki, kesempatan untuk menikmati game-game PC dan konten multimedia Anda dengan gaya lebih mobile dimungkinkan. Walaupun masih berada di fase awal dan masih memperlihatkan banyak masalah, namun peretasan ini terlihat potensial. Sang hacker bahkan memperlihatkan bagaimana GamePad Wii U ini dapat memainkan The Legend of Zelda: Wind of Waker dari PC via Dolphin Emulator secara langsung. Kelompok ini juga tengah menjajal opsi untuk melakukan hal “gila” lainnya, dengan menjadikan tablet Android sebagai pengganti GamePad untuk Wii U sendiri.

Demonstrasi juga diperlihatkan oleh para hacker ini. Dengan menggunakan Dolphin Emulator, Wind Waker di-streaming dari PC ke GamePad Wii U secara langsung.
Demonstrasi juga diperlihatkan oleh para hacker ini. Dengan menggunakan Dolphin Emulator, Wind Waker di-streaming dari PC ke GamePad Wii U secara langsung.

Namun untuk Anda yang sudah tidak sabar lagi untuk menjajal kesempatan ini, Anda tampaknya masih harus bersabar. Tim peretas ini menegaskan bahwa proses modifikasi ini masih berada di tahap yang sangat awal dan masih membutuhkan mekanisme yang sulit sebelum bisa diterapkan di lebih banyak PC rumahan. Kita tunggu saja.

Load Comments

PC Games

January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…
August 19, 2022 - 0

Review Cult of the Lamb: Menyembah Setan Sambil Bertani!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Cult of the Lamb ini?…

PlayStation

March 29, 2023 - 0

Review Resident Evil 4 Remake: Mengulang Sebuah Keajaiban!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil 4 Remake ini?…
March 15, 2023 - 0

Review Resident Evil Village (VR): Panik? Panik Lah!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village dalam mode…
February 28, 2023 - 0

Wawancara dengan Naoki Yoshida (Final Fantasy XVI)!

Kami berkesempatan untuk mewawancarai otak Final Fantasy XVI - Naoki…
February 28, 2023 - 0

Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Kandidat Game of the Year 2023!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy XVI? Mengapa kami…

Nintendo

November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
April 6, 2022 - 0

Review Kirby and The Forgotten Land: Ini Baru Mainan Laki-Laki!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kirby and the Forgotten…