Ubisoft Mungkinkan Assassin’s Creed dari Era Feudal Jepang

Reading time:
January 22, 2014
ac japan2

Sebuah impian yang sudah lama diserukan oleh para penggemarnya. Setelah berkutat dengan kemampuan “memainkan” sejarah dunia Barat yang luar biasa di setiap serinya selama 5 tahun terakhir ini, Assassin’s Creed memang membutuhkan sedikit sentuhan Asia Timur di dalamya. Dengan begitu banyak kisah perang epik dengan atmosfer yang selama ini diproyeksikan dengan sangat luar biasa di beragam film Hollywood, kisah klasik dan heroik di masa feudal Jepang atau Perang Kerajaan China tentu akan menjadi setting yang menarik untuk dinikmati sebagai seorang Assassin. Ubisoft tampaknya sangat mengerti hal tersebut dan melemparkan informasi yang memberikan secercah harapan. Mereka membuka kemungkinan untuk menjadikan masa feudal Jepang sebagai setting di seri masa depan.

Hal ini diungkapkan oleh sang creative director – Jean Guesdon dalam wawancaranya dengan situs gaming – VG247. Seolah mengerti impian gamer selama ini, Guesdon menegaskan bahwa Ubisoft masih membuka kemungkinan bahwa seri Assassin’s Creed masa depan akan menjadikan era feudal klasik Jepang sebagai setting utama.

Ubisoft menyatakan bahwa mereka masih membuka kemungkinan untuk membawa kisah terbaru Assassin's Creed ke masa feudal Jepang, seperti yang diinginkan oleh banyak fans.
Ubisoft menyatakan bahwa mereka masih membuka kemungkinan untuk membawa kisah terbaru Assassin’s Creed ke masa feudal Jepang, seperti yang diinginkan oleh banyak fans.

Mereka serius mempertimbangkan hal tersebut, dengan menjadikannya satu dari beragam alternatif yang tengah dijajal. Berkat Animus, Guesdon menjelaskan, Ubisoft bisa bermain-main dengan sejarah manusia di belahan dunia manapun. Sementara hasil polling yang dihimpun dari para fans menuliskan Perang Dunia kedua, Feudal Jepang, dan Mesir Kuno sebagai tiga besar setting yang paling diimpikan.

Sebagai salah satu gamer yang juga begitu menantikan setting yang satu ini, please make it happen, Ubisoft! Please!

Load Comments

PC Games

January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…
August 19, 2022 - 0

Review Cult of the Lamb: Menyembah Setan Sambil Bertani!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Cult of the Lamb ini?…

PlayStation

March 15, 2023 - 0

Review Resident Evil Village (VR): Panik? Panik Lah!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village dalam mode…
February 28, 2023 - 0

Wawancara dengan Naoki Yoshida (Final Fantasy XVI)!

Kami berkesempatan untuk mewawancarai otak Final Fantasy XVI - Naoki…
February 28, 2023 - 0

Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Kandidat Game of the Year 2023!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy XVI? Mengapa kami…
February 24, 2023 - 0

Review Like a Dragon – Ishin: Drama Samurai yang Ramai!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Like a Dragon: Ishin? Lantas,…

Nintendo

November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
April 6, 2022 - 0

Review Kirby and The Forgotten Land: Ini Baru Mainan Laki-Laki!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kirby and the Forgotten…