Review Knack: Bukan Game Anak-Anak!

Reading time:
January 28, 2014
Knack (2)

Keputusan yang cukup membingungkan, ini mungkin kata pertama yang terlontar ketika melihat pengumuman kehadiran Knack – eksklusif untuk Playstation 4. Apa pasal? Ketika sebagian besar game rilis perdana didesain untuk menghasilkan impresi yang luar biasa untuk menarik calon konsumen, dan tentu saja – memperlihatkan potensi platform yang baru, Sony Jepang justru menawarkan “Knack”. Dari sisi visual, dibandingkan dengan Killzone: Shadow Fall, game ini memang tidak menawarkan atmosfer next-gen yang cukup kentara. Ia terlihat sebagai sebuah proyek “sampingan” dengan nilai jual yang tidak jelas. Banyak yang kemudian berspekulasi, meyakini bahwa Knack sendiri merupakan karakter yang ingin digunakan Sony sebagai suksesor dari Crash Bandicoot dan Little Big Planet,  sebuah maskot untuk Playstation 4.

Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah mendapatkan sedikit gambaran akan apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Knack. Secara visual, ia memang tidak terlihat seperti sebuah game next-gen yang luar biasa dan harus dimiliki untuk sekedar memperlihatkan kemampuan Playstation 4 sebagai platform baru. Keterkejutan justru lahir dari mekanik gameplay yang ia tawarkan. Alih-alih tampil sebagai sebuah game action platformer yang mungkin terlihat cocok dengan kualitas visual seperti ini, Knack justru tampil sebagai sebuah game action hack and slash, seperti Anda temukan di God of War atau Devil My Cry.

Apakah formula tersebut berhasil menawarkan sesuatu yang lebih di proyek next-gen ini? Atau ia jatuh dalam atmosfer mainstream yang tidak menarik? Apa yang membuat kami menyebutnya sebagai game yang tidak ditujukan untuk anak-anak? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Anda akan berperan sebagai makhluk kecil aneh bernama - Knack.
Anda akan berperan sebagai makhluk kecil aneh bernama – Knack.

Pertempuran antara dua ras besar di dunia – Manusia dan Goblin menjadi tema utama yang mendasari semua plot yang tercipta di Knack. Manusia divisualisasikan sebagai ras yang mengandalkan teknologi untuk bertahan hidup, dan Goblin tinggal di alam liar dengan peradaban yang liar. Namun sesuatu yang mengejutkan terjadi. Tanpa alasan yang jelas, para Goblin tiba-tiba menyerang kehidupan manusia dan mulai memperluas wilayah kekuasaan mereka. Tidak lagi hanya sekedar dipersenjatai dengan batu atau tongkat, para Goblin ini hadir dengan beragam teknologi militer yang luar biasa, termasuk tank dan pesawat. Tujuannya? Mencari Relic yang selama ini memang diposisikan sebagai sumber tenaga untuk setiap teknologi yang ada. Manusia pun berada dalam posisi yang terancam dan tentu saja, mencari cara untuk bertahan dan melawan balik. Salah satu jawaban dari konflik ini? Knack.

Dianggap sebagai ras yang liar, para Goblin tiba-tiba menyerang para manusia dengan teknologi senjata mutakhir.
Dianggap sebagai ras yang liar, para Goblin tiba-tiba menyerang para manusia dengan teknologi senjata mutakhir.
Tugas untuk melawan balik serangan ini dan menghancurkan balik diserahkan kepada Dokter Vargas, Ryder, dan seorang jutawan kaya - Viktor.
Tugas untuk melawan balik serangan ini dan menghancurkan balik diserahkan kepada Dokter Vargas, Ryder, dan seorang jutawan kaya – Viktor.
Knack to the rescue! Dengan kemampuannya untuk menyerap relic dan tumbuh sebesar mungkin, Knack menjadi senjata utama untuk menghancurkan para goblin.
Knack to the rescue! Dengan kemampuannya untuk menyerap relic dan tumbuh sebesar mungkin, Knack menjadi senjata utama untuk menghancurkan para goblin.

Tidak pernah ada penjelasan yang jelas apa itu sebenarnya Knack. Ia hanya diceritakan sebagai hasil eksperimen sang jenius – Doctor Vargas yang berhasil menemukan sebuah relic langka dan mengubahnya menjadi sebuah makhluk yang memiliki kesadaran. Bersama dengan jutawan – Viktor, dan seorang petualang bernama – Ryder, Vargas mendapatkan tugas berat untuk mencegah apapun yang tengah direncanakan oleh sang pemimpin kelompok Goblin bernama Gundahar. Melewati beragam setting yang ada, ternyata bukan hanya Gundahar yang memiliki kepentingan di atas konflik ini. Kekuatan lain mulai bergerak.

Tidak hanya Gundahar, ancaman lebih mematikan justru datang dari kaum manusia sendiri.
Tidak hanya Gundahar, ancaman lebih mematikan justru datang dari kaum manusia sendiri.
Tidak hanya harus mecegah serangan para Goblin, Knack kini dihadapkan pada misteri yang jauh lebih besar.
Tidak hanya harus mecegah serangan para Goblin, Knack kini dihadapkan pada misteri yang jauh lebih besar.
Di luar manusia dan goblin, Knack justru menemukan peradaban yang belum pernah tercatat sebelumnya.
Di luar manusia dan goblin, Knack justru menemukan peradaban yang belum pernah tercatat sebelumnya.

Di tengah kepanikan untuk membuka rahasia Gundahar dan menghalangi setiap rencana invasinya ke dunia manusia, Vargas dan Knack justru menemukan ancaman dari kaum manusia, melawan “teman” mereka sendiri – Viktor. Namun tidak seperti Gundahar, Viktor punya agenda lain di antara semua kepanikan yang terjadi. Eksplorasi yang berhasil ia lakukan menemukan fakta bahwa dunia masih mengandung begitu banyak relic misterius dan berukuran besar, yang semuanya tersimpan di balik sebuah pintu kuno yang dijaga oleh ras makhluk baru yang belum pernah mereka temukan di atas permukaan dunia sebelumnya. Mempercayai Vargas dan Knack sebagai kunci utama untuk membuka pintu ini, Viktor mulai mengirimkan robot-robot terbaiknya untuk memastikan keduanya tunduk.

Lantas, benarkah Knack merupakan kunci dari pintu yang diinginkan oleh Viktor? Mampukah di saat panik seperti ini, mereka berperan besar untuk menghentikan perang besar yang tengah direncanakan oleh Gundahar? Siapa sebenarnya pula Knack dan nasib apa yang menunggunya? Semua pertanyaan ini bisa Anda jawab dengan memainkan Knack ini.

Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 25, 2023 - 0

Review Mortal Kombat 1: Tetap, Mutilasi Adalah Solusi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Mortal Kombat 1 ini? Mengapa…
September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…