Review Lightning Returns – FF XIII: Penutup yang Tidak Memuaskan!

Reading time:
February 19, 2014
Lightning Returns - FF XIII (3)

Sebuah trilogi, ini mungkin menjadi konsep yang belum pernah diterapkan oleh Square Enix sebelumnya, apalagi terkait dengan franchise RPG andalannya – Final Fantasy. Identik dengan perubahan cerita, karakter, dan dunia keseluruhan setiap kali sebuah seri dilahirkan, Square Enix memilih untuk memperpanjang cerita salah satu heroine ternama Final Fantasy – Lightning ke dalam tiga seri yang berbeda. Tentu tidak hanya cerita, setiap seri ini dibangun dengan beragam eksperimen mekanik gameplay yang terhitung inovatif dan menarik. Setelah berkiprah selama beberapa tahun terakhir ini, sebuah seri konklusi akhirnya meluncur untuk Playstation 3 dan Xbox 360. Lightning akhirnya kembali.

Terlepas dari judul aneh – Lightning Returns: Final Fantasy XIII yang ia usung, Square Enix memang sempat mengklaim bahwa kesimpulan dari saga Lightning ini akan menghadirkan begitu banyak hal baru, terutama dari sisi mekanik gameplay. Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja mulai sedikit mendapatkan gambaran akan apa yang berbeda, jika dibandingkan dengan dua seri sebelumnya. Satu yang pasti, kesan pertama yang ia tawarkan memang sangat bertolak belakang dengan seri Final Fantasy XIII yang pertama. Konsep open-world, sistem pertempuran yang membutuhkan strategi tersendiri, dan eksistensi Lightning sebagai karakter utama yang terlihat begitu kuat menjadi identitas utama.

Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Lighting Returns – FF XIII ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah seri penutup yang tidak memuaskan?

Plot

Lightning Returns: FF XIII mengambil setting 500 tahun setelah event terakhir XIII-2. Dunia kini bersiap menghadapi akhir zaman.
Lightning Returns: FF XIII mengambil setting 500 tahun setelah event terakhir XIII-2. Dunia kini bersiap menghadapi akhir zaman.

Mengambil setting 500 tahun sejak event di Final Fantasy XIII-2, Lightning akhirnya terbangun dari tidur panjangnya. Namun alih-alih berhadapan dengan dunia yang selama ini ia kenal, semesta kini berada di ujung kehancuran dan bersiap untuk menyambut akhir zaman. Chaos – sang kekuatan kegelapan sudah melahap sebagian besar wilayah yang ada. Sebagai efek sampingnya, manusia yang tersisa harus tersiksa dengan kehidupan abadi dan menjadi saksi dari momen menyeramkan yang tidak bisa dihindari ini. Efek samping yang lain? Mereka tidak bisa lagi menua dan bereproduksi, dan hanya menunggu untuk mati. Di tengah dunia yang sekarat inilah, Lightning hadir dengan identitas barunya, sebagai “The Savior”.

Setelah berakhirnya event di XIII-2, Lightning akhirnya dibangunkan oleh sang Dewa tertinggi – Bhunivelze untuk mempersiapkan sebuah dunia baru yang akan ia ciptakan setelah kehancuran total. “Kiamat” ini sendiri akan terjadi 13 hari setelah Lightning dibangunkan. Bhunivelze membutuhkan jiwa-jiwa terbaik untuk menempati dunia barunya ini dan Lightning – tak ubahnya seorang Valkyrie, bertugas untuk mencari dan memilih jiwa-jiwa yang menurutnya pantas, untuk diselamatkan. Perjalanan pun dimulai. Sebagai gantinya? Bhunivezle akan menghidupkan dan membawa kembali Serah – adik tercinta Lightning di dunia baru ini. Fokus pertama Lightning? Tentu saja teman-teman seperjuangannya, yang saat ini, seperti manusia yang lain, telah hidup terpisah selama 500 tahun. Teman-teman yang bukan lagi seperti yang Lightning kenal.

Dihidupkan kembali oleh sang
Dihidupkan kembali oleh sang “Tuhan” – Bhunivelze, Lightning diminta untuk menyelamatkan jiwa-jiwa manusia yang menurutnya pantas untuk menempati dunia baru yang sedang ia rencanakan setelah kehancuran total. Sebagai gantinya? Bhunivelze akan membawa Serah hidup kembali.
500 tahun bukanlah waktu yang singkat, dan Lightning justru harus berhadapan dengan sahabat-sahabatnya yang kini sudah berubah.
500 tahun bukanlah waktu yang singkat, dan Lightning justru harus berhadapan dengan sahabat-sahabatnya yang kini sudah berubah.
Dan Lightning harus berhadapan dengan sosok wanita misterius bernama Lumina.
Dan Lightning harus berhadapan dengan sosok wanita misterius bernama Lumina.

Namun perjalanan ini sendiri bukanlah sesuatu yang mudah. Selain harus berhadapan dengan fakta waktu yang sangat terbatas, Lightning juga harus berhadapan dengan gelombang Chaos, yang perlahan namun pasti, terus meluas. Tidak hanya itu saja, konflik yang kentara dengan karakter-karakter yang selama ini menjadi companion terbaik Lightning ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. 500 tahun sejak pertemuan terakhir, hampir semua karakter ini harus berhadapan dengan rasa kehilangan, konflik, kemarahan, dan kekecewaan, yang harus mereka hadapi tanpa dukungan Lightning sama sekali. Di atas itu semua? Lightning juga harus  berhadapan dengan sosok wanita misterius yang bahkan tidak dimengerti oleh Bhunivelze sendiri – Lumina, yang secara bebas bisa masuk dan keluar dari aksi Lightning begitu saja.

Mampukah Lightning menjalankan tugas super berat ini?
Mampukah Lightning menjalankan tugas super berat ini?

Mampukah Lightning mengemban tugas dari Bhunivelze ini dan bertemu kembali dengan sang adik tercinta – Serah? Mampukah ia menyelamatkan jiwa dari teman-teman yang selama ini ia sayangi? Siapa sebenarnya Lumina? Semua dari misteri ini akan bisa Anda jawab dengan memainkan Lightning Returns: Final Fantasy XIII ini.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…