Review Yaiba – Ninja Gaiden Z: Dangkal dan Mengecewakan!

Reading time:
PC
March 26, 2014

Dangkal

Terlepas dari fakta ia adalah sebuah game action, Yaiba: Ninja Gaiden Z bahkan lebih dangkal dan sederhana.
Terlepas dari fakta ia adalah sebuah game action, Yaiba: Ninja Gaiden Z bahkan lebih dangkal dan sederhana.

Ninja Gaiden memang selalu diidentikkan dengan gaya gameplay yang sangat menitikberatkkan pada timing, terutama di dua seri pertama. Hampir mustahil Anda bisa menyelesaikan game ini dengan hanya sekedar mengkombinasikan serangan secara membabi buta dengan sesekali menghindar. Namun kesan ini sudah dihapuskan dari Ninja Gaiden 3 yang lebih “mainstream” dan lebih menjadikan pendekatan sinematik sebagai nilai jual utama. Namun Anda yang berharap bahwa Yaiba: Ninja Gaiden Z akan membawa sedikit elemen yang membuat franchise ini begitu dicintai  di masa lalu, Anda tampaknya harus bersiap kecewa. Ini adalah sebuah game action super dangkal yang benar-benar sulit untuk dinikmati.

Seperti sebagian besar game action pada umumnya, Yaiba akan dibekali dengan tiga buah jenis serangan – pedang, flail, dan tinju tangan kosongnya yang bisa dieksekusi sebagai bentuk kombinasi. Namun jangan berharap bahwa Anda akan membutuhkan perhitungan tersendiri ketika melancarkan serangan-serangan ini. Yaiba: Ninja Gaiden Z adalah game-game yang benar-benar dangkal. Sebagian besar ancaman bisa diselesaikan dengan menekan ketiga tombol ini secara bergantian, sembarangan, tanpa butuh berpikir sama sekali. Benar sekali, tidak perlu berpikir sama sekali. Semakin cepat Anda menekan tombol, semakin banyak serangan dilancarkan, semakin besar kemungkinan Anda menang. Anda terkadang harus melakukan block atau dash untuk menghindar, namun tidak pernah menjadi hal yang esensial untuk dilakukan. Berita buruk? Game ini tidak memberikan Anda tombol untuk melompat, dan aktivitas tersebut hanya bisa dipicu di tempat-tempat tertentu.

Tiga tombol serangan berbeda yang tidak butuh strategi untuk dipicu. Anda bisa menekan tombol ini sembarangan dan memenangkan sebagian besar pertarungan yang ada.
Tiga tombol serangan berbeda yang tidak butuh strategi untuk dipicu. Anda bisa menekan tombol ini sembarangan dan memenangkan sebagian besar pertarungan yang ada.
Anda bahkan tidak punya kesempatan untuk melompat sebebas mungkin. Benar sekali, Yaiba adalah ninja yang tidak bisa melompat seenak jidat.
Anda bahkan tidak punya kesempatan untuk melompat sebebas mungkin. Benar sekali, Yaiba adalah ninja yang tidak bisa melompat seenak jidat.
Hanya tiga serangan utama tersebutlah yang menjadi senjata utama Yaiba, bahkan ketika melawan boss sekalipun. Tidak ada sistem magic atau power lain untuk membuat pertarungan berjalan lebih cepat.
Hanya tiga serangan utama tersebutlah yang menjadi senjata utama Yaiba, bahkan ketika melawan boss sekalipun. Tidak ada sistem magic atau power lain untuk membuat pertarungan berjalan lebih cepat.

Sebagian besar zombie yang ada bisa Anda kalahkan dengan metode seperti ini. Team Ninja sendiri berusaha memberikan sedikit tantangan lewat varian zombie yang hadir dengan serangan dan sifat yang berbeda, termasuk sedikit permainan elemen di dalamnya. Namun terlepas dari ukuran, varian serangan, bahkan elemen-elemen zombie ini, sekali lagi, kombinasi ketiga serangan ini secara membabi buta ini akan menyelesaikan semua ancaman yang ada. Namun berhati-hatilah, timing tidak pernah menjadi kekuatan utama Yaiba: Ninja Gaiden Z. Bukan karena permainan yang cepat, tetapi karena frame yang sulit untuk diprediksi. Ada kalanya input block atau dash yang Anda lakukan baru muncul di layar sepersekian detik setelahnya sehingga serangan musuh tetap masuk. Hal ini menjadi jauh lebih mematikan ketika Anda betemu dengan boss-boss besar yang ada. Mengapa? Karena Yaiba sama sekali tidak diperkuat dengan kemampuan magic atau kombinasi serangan memadai untuk memfasilitasi Anda menghasilkan damage yang besar secara instan. Hasilnya? Anda akan lebih sering melontarkan kombo kombo yang sama terus-menerus, tanpa ada kesempatan untuk mempercepat jalannya pertarungan.

Anda bisa mengeksekusi musuh untuk memulihkan health.
Anda bisa mengeksekusi musuh untuk memulihkan health.
Anda akan mendapatkan satu skill point untuk setiap kenaikan level, yang tentu saja bisa didistribusikan untuk membuka serangan atau kemampuan yang lebih baik.
Anda akan mendapatkan satu skill point untuk setiap kenaikan level, yang tentu saja bisa didistribusikan untuk membuka serangan atau kemampuan yang lebih baik.

Tidak harus membunuh musuh Anda secara instan, serangan flail berturut-turut akan memicu kondisi rentan untuk musuh yang Anda lawan sehingga Anda bisa menggunakan semacam serangan eksekusi untuknya. Untuk setiap musuh yang mendapatkan perlakuan seperti ini, Anda akan mendapatkan kesempatan untuk memulihkan bar health yang ada. Anda juga berkesempatan untuk memperkuat kemampuan Yaiba dengan dua cara: pertama, tentu saja mengumpulkan sebanyak mungkin experience points untuk mendapatkan skill point yang bisa digunakan di pohon skill dengan variasi peran yang spesifik. Alternatif kedua, dengan mengumpulkan icon tertentu yang bertebaran di sepanjang level dalam jumlah tertentu. Lewat opsi kedua ini, Anda bisa memperpanjang bar health atau kemampuan khusus yang dimiliki oleh Yaiba sendiri.

Yaiba bisa menggunakan bagian tubuh musuh yang ia mutilasi sebagai senjata, namun hanya untuk beberapa kali saja.
Yaiba bisa menggunakan bagian tubuh musuh yang ia mutilasi sebagai senjata, namun hanya untuk beberapa kali saja.
Sistem bloodlust juga diperkenalkan untuk memicu damage yang lebih besar dari Yaiba, namun pernah terasa efektif dan bisa diandalkan.
Sistem bloodlust juga diperkenalkan untuk memicu damage yang lebih besar dari Yaiba, namun tidak pernah terasa efektif dan bisa diandalkan.

Team Ninja sebenarnya menyuntikkan alternatif serangan lain di luar tiga serangan utama yang kami sebutkan sebelumnya, namun sayangnya, tidak diimplementasikan dengan efektif. Selain Flail, Yaiba sebenarnya bisa juga menggunakan bagian tubuh musuh besar yang ia temui jika berhasil memicu animasi finishing. Namun bagian tubuh ini tak ubahnya upgrade sementara yang akan habis digunakan dengan beberapa kali serangan. Yaiba juga memiliki mode serangan yang lebih destruktif sebagai power-up bernama “Bloodlust” yang membuat damagenya meningkat dengan drastis. Namun tidak akan efektif untuk membantu Anda dalam pertarungan. Mengapa? Karena power up ini benar-benar membutuhkan waktu lama untuk penuh dan bisa dipicu. Terlepas dari ratusan zombie yang bisa Anda hancurkan dengan instan, Bloodlust bukan alternatif yang bisa Anda simpan untuk keadaan mendesak. Sulit penuh dan cepat habis, motif Team Ninja menyuntikkan hal ini benar-benar mengundang lebih banyak tanda tanya.

Terlalu dangkal sebagai sebuah game action, Yaiba  justru akan membuat Anda frustrasi.
Terlalu dangkal sebagai sebuah game action, Yaiba justru akan membuat Anda frustrasi.

Terlalu dangkal dan justru tak ubahnya sebuah game musou yang bisa Anda selesaikan lewat sekedar menekan tiga tombol sembarangan tanpa perhitungan, Yaiba: Ninja Gaiden Z memang terasa sangat monoton. Varian musuh, elemen serangan, hingga beragam elemen yang berusaha disuntikkan Team Ninja tidak membuat proyek ini terlihat menjanjikan sama sekali.

Cacat di Sisi Desain

Ketika pertama kali diperlihatkan dalam visualisasi cell-shading, Yaiba memang terlihat
Ketika pertama kali diperlihatkan dalam visualisasi cell-shading, Yaiba memang terlihat “manis”. Namun sayangnya, format seperti ini ternyata tidak mampu memfasilitasi gaya permainan yang cepat.

Jika Yaiba: Ninja Gaiden Z sudah memperlihatkan gaya gameplay yang terlalu dangkal, game ini juga sayangnya, juga sama sekali tidak menarik di sisi desain. Ketika ia diperkenalkan kepada publik untuk pertama kalinya, keputusan untuk menyuntikkan gaya visual dengan cell-shading memang membuatnya terlihat unik dan menarik di saat yang sama. Namun ketika permainan kontras warna yang mencolok ini digabungkan dengan gameplay yang cepat dengan penuh efek visual di sana-sini, Yaiba: Ninja Gaiden Z menjadi mimpi buruk tersendiri. Ada saatnya ketika Anda mulai menekan tombol serangan dan melihat bagaimana semua musuh ini mulai berterbangan ke udara, Anda bahkan tidak mengetahui dimana posisi Yaiba-nya sendiri. Alih-alih melihat, Anda lebih diprogram untuk menekan tombol sembarangan dan melihat apakah serangan tersebut masuk atau tidak. Tidak ada tombol lockdown, arah serangan sangat ditentukan oleh kemampuan Anda mengarahkan posisi Yaiba. Bukan hal yang asing untuk melihat serangan Anda justru melenceng jauh dari tempat yang Anda inginkan.

Sembarang menekan tombol dengan beragam efek yang ada, hampir mustahil melihat dimana posisi karakter utama Anda dengan tepat.
Sembarang menekan tombol dengan beragam efek yang ada, hampir mustahil melihat dimana posisi karakter utama Anda dengan tepat. Di manakah Yaiba?
Karakter Yaiba sama sekali tidak mencerminkan seorang ninja dan justru terlihat seperti remaja labil. Bercandaan garing yang selalu berputar dalam konteks seksual sangat disayangkan.
Karakter Yaiba sama sekali tidak mencerminkan seorang ninja dan justru terlihat seperti remaja labil. Bercandaan garing yang selalu berputar dalam konteks seksual sangat disayangkan.

Jika konsep cell-shading sudah menjadi kelemahan tersendiri, maka desain karakter Yaiba juga bisa terbilang cacat. Seolah bertolak-belakang dari karakter Ryu Hayabusa yang selama ini terkenal bijak dan dingin, Yaiba tak ubahnya remaja laki-laki beranjak dewasa yang pertama kali baru melihat dunia. Melontarkan komentar-komentar garing tidak bermutu yang sama sekali tidak terdengar lucu, ia juga diproyeksikan sebagai karakter yang sexist – dimana sebagian besar percakapan selalu berkonotasi seksual dan diarahkan pada sang operator yang juga didesain “seksi”. Tidak hanya itu saja, cut-scene bergaya serupa juga seringkali terlihat. Membuat Anda mempertanyakan, apa sebenarnya tema besar yang ingin dijual Team Ninja di Yaiba: Ninja Gaiden Z ini. Karena dari identitas yang ada, game ini sama sekali tidak memproyeksikan nilai jual sebuah game ninja pada umumnya. Lebih tepatnya, ia tampil seperti sebuah game Oneechanbara, hanya saja dari kacamata seorang karakter pria.

Dari semua kelemahan yang ada, sistem kamera fixed adalah catatan terburuk. Kamera seperti ini akan mudah membuat Anda mual.
Dari semua kelemahan yang ada, sistem kamera fixed adalah catatan terburuk. Kamera seperti ini akan mudah membuat Anda mual.
Harus menghindari jebakan, tetapi tidak bisa mengatur kamera untuk melihat kemana Anda harus melangkah. Menyedihkan.
Harus menghindari jebakan, tetapi tidak bisa mengatur kamera untuk melihat kemana Anda harus melangkah. Menyedihkan.

Dari semua kelemahan ini, cacat desain terbesar jatuh pada fakta bahwa sistem kamera bersifat fixed, yang tidak membuka celah sama sekali bagi Anda untuk memutar atau menentukan angle yang Anda butuhkan. Untuk sebuah game action dari kacamata ketiga? Ini adalah blunder terbesar yang bisa terjadi. Zoom kamera yang seringkali terlalu dekat, maju dan mundur seenaknya, cukup untuk membuat Anda merasakan mual dalam waktu cepat, bahkan lebih efektif daripada sebuah game first person sekalipun. Sudut kamera yang aneh dan tidak bisa memfasilitasi kebutuhan Anda untuk melihat lingkungan secara penuh juga menjadi tantangan ketika Anda harus melihat rintangan di belakang karakter, seperti yang kami tunjukkan di screenshot di atas. Puzzle yang ditawarkan juga sangat sederhana, dimana sebagian besar darinya hanya meminta Anda melempar zombie jenis tertentu ke suatu tempat.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…