Menjajal Dawngate – Beta: MOBA Milik EA yang Minim Inovasi!
Kesimpulan

MOBA memang tengah menjadi tren di mata para gamer yang haus akan suasana kompetitif yang mampu menyita waktu mereka, sementara di mata developer dan publisher, ia adalah lahan uang yang terlalu sayang untuk dilewatkan. Tidak mengherankan, dengan scene yang tampil sangat positif dalam beberapa tahun terakhir, banyak game bergenre serupa yang akan lahir di masa depan. Kini permasalahan yang lebih serius hadir – seberapa kuat game-game MOBA ini akan bertahan dalam beberapa tahun ke depan, tetap berorientasi pada para pemainnya, sekaligus terus menawarkan identitas unik yang luar biasa? Dawngate secara garis besar, bukanlah game MOBA yang terlihat mampu memfasilitasi ketiga hal tersebut. Ia justru terlihat sebagai game MOBA yang minim inovasi.
Dawngate adalah game MOBA yang menyenangkan, ini adalah sebuah fakta yang tidak bisa disangkal. Pace permainan yang cepat, sedikit suntikan sistem real-time strategy, dengan fakta bahwa Anda akan teurs terlibat pertempuran secara konstan tanpa perlu takut pada manajemen resource yang kompleks akan terus mendorong Anda tergerak menjajalnya. Namun sayangnya, kecil kemungkinan ia akan tumbuh sebagai sebuah game MOBA yang berhasil mencapai level kompetitif sekelas DOTA 2 dan League of Legends, pastinya. Mengapa? Karena identitasnya yang terlalu mengakar pada mekanik LoL dengan inovasi yang tidak terlalu signifikan. Tidak ada alasan yang kuat untuk lebih memilih Dawngate daripada League of Legends.
Salah satu yang cukup mengejutkan adalah betapa tidak sehatnya komunitas Dawngate terhadap pemain-pemain baru. Dengan masa open beta yang berkesempatan untuk menjaring lebih banyak pemain baru, para pemain lawas yang sudah menjajal game ini sejak masa closed beta tidak terlihat terlalu mengakomodasi level skill pemain baru yang masih rendah. Dari lebih 10 pertandingan yang kami jajal, ucapan seperti “Noobs”, “Feeder”, dan makian menjadi sesuatu yang sangat sering terjadi. Hukuman kepada player-player yang memutuskan untuk menjadi leaver di tengah pertempuran juga tidak terasa signifikan, mengingat seringnya hal ini terjadi. Minimnya jumlah hero yang disediakan dan terbuka untuk mereka yang belum membeli hero baru, serta fakta bahwa dua tim bisa menggunakan hero yang sama menjadi catatan kekurangan lain yang membuat pengalaman Dawngate tidak sekuat seri lainnya yang sudah menancapkan kuku terlebih dahulu.
Walaupun demikian, pantas dicatat, bahwa Dawngate saat ini masih berada di fase beta dan membuka peluang yang masih besar untuk memperbaiki diri, menambahkan lebih banyak konten dan mekanik menarik di masa depan, dan tentu saja – menawarkan pengalaman game yang jauh lebih seimbang. Anda bisa menjajal Dawngate jika Anda tertarik untuk merasakan pengalaman MOBA untuk pertama kalinya. Jika Anda termasuk gamer veteran yang sudah malang melintang di DOTA 2, Heroes of the Newerth, dan League of Legends, tidak ada alasan legit yang mengharuskan Anda mencicipinya. Kecuali jika Anda sekedar berusaha memenuhi rasa penasaran dan ingin sedikit bersenang-senang. It’s fun, but doesn’t look that promising..