Review Angkot The Game: Suka Duka Menjadi Supir Angkot!

Reading time:
PC
April 15, 2014

Beberapa Elemen yang Perlu Diperhatikan

Dengan kualitas yang sudah mulai cukup untuk menarik hati, Anda akan setuju bahwa, terlepas dari fakta bahwa ia masih berada dalam proses beta, The Angkot Game memang masih memiliki beberapa kekurangan yang pantas untuk menjadi catatan. Kesempatan untuk menyempurnakan diri dan mendapatkan game yang jauh lebih mampu menawarkan pengalaman yang lebih baik masih terbuka lebar. Ada beberapa hal yang menurut kami pantas menjadi pertimbangan untuk mencapai hal tersebut:

Kota yang Lebih Indonesia

Desain kota yang sayangnya, terlihat asing. Tidak ada elemen yang membuat Anda merasa tengah berada di Indonesia.
Desain kota yang sayangnya, terlihat asing. Tidak ada elemen yang membuat Anda merasa tengah berada di Indonesia.

Terlepas dari fakta bahwa ia berhasil menangkap esensi pekerjaan sebagai supir angkot dengan cukup baik, The Angkot Game tidak mendukung hal tersebut dengan tata desain kota yang merepresentasikan kota-kota besar Indonesia yang selama ini Anda kenal. Desain bangunan terlihat terlalu asing tanpa ada elemen yang mampu mendukung bahwa Anda tengah mengarungi jalan di kota besar Indonesia. Seandainya saja mereka bisa menambahkan pedagang kaki lima, banner di toko-toko tepi jalan, atau sekedar Mall besar yang ramai dengan remaja, efek ini akan jauh lebih baik.

Efek Kerusakan

Tidak hati-hati? Tanpa efek kerusakan dan BAM! Tiba-tiba Anda mendapatkan tagihan sebesar ini.
Tidak hati-hati? Tanpa efek kerusakan dan BAM! Tiba-tiba Anda mendapatkan tagihan sebesar ini.

Ini mungkin menjadi salah satu catatan besar kami, bahwa game ini sama sekali tidak menawarkan efek visual kasat mata bahwa angkot yang tengah Anda kendarai tengah mengalami kerusakan yang signifikan. Selain sebuah bar health di samping kanan, akan jauh lebih manis jika Anda juga bisa melihat angkot kesayangan Anda penyok di sana-sini dan akan terus bertahan setidaknya hingga Anda mengeluarkan biaya ekstra untuk memperbaikinya. Angkot yang penyok bisa diposisikan sebagai sebuah “status ailments” yang membuat calon penumpang tidak tertarik dan melambai untuk naik ke angkot Anda.

AI yang lebih Baik

AI yang ada sama sekali tidak memberikan efek signifikan apapun bagi perjalanan Anda, selain sebagai penghalang.
AI yang ada sama sekali tidak memberikan efek signifikan apapun bagi perjalanan Anda, selain sebagai penghalang.

AI sudah pasti merupakan salah satu aspek The Angkot Game yang sangat disayangkan, lemah. Selain kota yang terhitung sepi untuk standar kota-kota besar di Indonesia, AI yang ditawarkan juga tidak seliar yang dibayangkan. Mereka tampak seperti model yang memang sudah diperintah untuk berjalan dari satu rute ke rute lainnya tanpa bisa memberikan respon adaptif untuk apa yang Anda lakukan. Anda juga tidak bisa menggila dan mencederai mereka untuk sekedar bersenang-senang. Akan jauh lebih menyenangkan jika AI yang Anda temui bisa marah atau bahkan merusak kendaraan Anda karena marah, seperti fenomena yang seringkali terjadi di dunia nyata.

Kesimpulan

Angkot The Game jagatplay (40)
The Angkot Game berhasil membuktikan diri sebagai sebuah game racikan developer Indonesia yang cukup idealis. Ia tidak lantas jatuh pada usaha untuk tampil dengan identitas game mainstream luar negeri yang walaupun menjual, tidak memiliki identitas yang kuat sebagai produk dalam negeri. Tema, desain, hingga ekstra detail yang ia tawarkan membuatnya menjadi proyek yang menarik untuk dijajal.

Sebagai sebuah game yang mengusung judul angkot di dalamnya, The Angkot Game berhasil mengeksekusi tema tersebut dengan sangat manis. Tidak hanya sekedar menjual desain angkot sebagai moda Anda untuk menjelajahi desain kota yang ada, game ini benar-benar lebih pantas disebut sebagai sebuah game simulator angkot. Ia memosisikan Anda sebagai seorang supir angkot yang sebenarnya. Menaikkan dan menurunkan penumpang seefektif mungkin, sembari memastikan diri tetap menjaga angkot bebas dari kerusakan, serta memperkuatnya dengan performa dan desain kosmetik yang lebih baik, game ini menawarkan gameplay dan tema yang “sangat” Indonesia. Fakta bahwa ia juga disuntikkan dengan beberapa ekstra detail yang menawan juga membuatnya mudah untuk dinikmati dan dicintai, terlepas dari beberapa masalah yang masih ditemui.

Walaupun demikian, The Angkot Game ini memang masih harus diakui memiliki banyak kekurangan. Selain apa yang kami sebutkan di atas – seperti tata desain kota yang terasa terlalu asing, AI yang masih kurang adaptif, dan minimnya efek visual yang diperlihatkan, The Angkot Game juga masih harus berkutat dengan cukup banyak bug yang sempat mempengaruhi progress permaianan. Angkot yang tiba-tiba berhenti di tengah jalan dan tidak mau bergerak, penurunan framerate tanpa alasan yang jelas, serta penumpang yang tiba-tiba mogok turun dan naik menjadi pemandangan yang mungkin sering Anda temui.

Namun terlepas dari semua hal tersebut, The Angkot Game berhasil membuktikan diri sebagai sebuah game racikan developer Indonesia yang cukup idealis. Ia tidak lantas jatuh pada usaha untuk tampil dengan identitas game mainstream luar negeri yang walaupun menjual, tidak memiliki identitas yang kuat sebagai produk dalam negeri. Tema, desain, hingga ekstra detail yang ia tawarkan membuatnya menjadi proyek yang menarik untuk dijajal, apalagi mengingat fakta bahwa ia ditawarkan secara cuma-cuma dan bisa diunduh via situs resmi mereka sendiri. Unique experience!

Kelebihan

Anda benar-benar menjalani pekerjaan sebagai seorang supir angkot.
Anda benar-benar menjalani pekerjaan sebagai seorang supir angkot.
  • Angkot simulator dengan gameplay dan tema super unik
  • Beberapa detail ekstra yang berhasil memotret kondisi nyata di kota besar Indonesia
  • Kontrol yang mudah dikuasai
  • Distribusi secara cuma-cuma

Kekurangan

Misi terkadang terasa terlalu panjang dan berbelit-belit.
Misi terkadang terasa terlalu panjang dan berbelit-belit.
  • Beberapa misi terasa terlalu panjang
  • Bug yang masih dominan
  • Desain kota yang masih terlalu asing
  • Efek kerusakan yang tidak terlihat

Cocok untuk gamer: yang ingin merasakan game dengan cita rasa Indonesia yang kental, yang penasaran dengan suka duka menjadi supir angkot.

Tidak cocok untuk gamer: yang ingin menginginkan game racing open-world yang kompleks, memuja kualitas visual sebagai prioritas utama.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…