Produser Crysis 3 dan Ryse Resmi Tinggalkan Crytek!

Reading time:
July 24, 2014
crysis 3

Gerakan tutup mulut yang justru berujung lebih banyak tanda tanya dan ketidakpastian, Crytek masih terus menolak untuk berkomentar terkait kondisi keuangan mereka yang terus menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak? Walaupun mereka berusaha mengesankan kondisi bahwa mereka baik-baik saja, informasi yang bertebaran di dunia maya justru terus memperlihatkan status yang sangat bertolak belakang. Ketidakmampuan untuk membayar gaji, karyawan yang mulai pindah ke developer lain, dan beberapa proyek besar yang terancam batal, semuanya mengindikasikan hal yang sama. Sayangnya, berita buruk ini tidak pernah berakhir.

Crytek sudah ditinggalkan oleh banyak jenius di belakangnya. Setelah kepergian Hasit Zala dan Ben Harris dari tim utama pengembangan Homefront: The Revolution, serta Tiago Sousa yang bertanggung jawab atas CryEngine, kini Crytek harus berhadapan dengan hengkangnya Mike Read – produser yang menangani Crysis 3 dan Ryse: Son of Rome. Konfirmasi pengunduran diri ini keluar dari profile LinkedIn Mike Read sendiri. Read juga mengaku bahwa ia sebenarnya memiliki begitu banyak ide untuk diterapkan untuk Crysis 3 di masa lalu, terutama di sisi gameplay. Sayangnya, ia sendiri tidak banyak menjelaskan inovasi gameplay seperti apa yang tidak jadi diimplementasikan ini.

Mike Read - produser di balik Crysis 3 dan Ryse: Son of Rome juga memastikan diri hengkang dari Crytek.
Mike Read – produser di balik Crysis 3 dan Ryse: Son of Rome juga memastikan diri hengkang dari Crytek.

Dan seperti berita pengunduran diri orang penting sebelumnya, Crytek sendiri juga tidak mengeluarkan respon atau sikap resmi dari keluarnya Mike Read ini, apalagi mengingat posisinya sebagai orang penting di balik lahirnya Crysis 3 dan Ryse: Son of Rome ke pasaran. Still not gonna talk huh, Crytek?

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…
August 30, 2023 - 0

Review Armored Core VI – Fires of Rubicon: Api itu Membara Terang Kembali!

Apa yang sebenarnya ditawar kan oleh Armored Core VI: Fires…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…