League of Legends Tak Ingin Bersaing Dengan Hadiah Besar DOTA 2

Seperti sebuah cerita klasik di film drama, yang selalu mempertemukan dua kubu yang seolah ditakdirkan sebagai rival abadi, pertempuran sengit inilah yang selalu menyelimuti dua game MOBA terbesar di dunia saat ini – League of Legends dan DOTA 2. Walaupun dari kuantitas jumlah pemain, League of Legends masih berada di atas angin berkat dominasi pasar di dataran China, DOTA 2 berhasil meningkatkan daya saing dengan meningkatkan skala scene e-Sports dengan hadiah super besar – USD 10 Juta yang fantastis. The International 4 berhasil melambungkan nama DOTA 2, bahkan membuat event ini disiarkan oleh stasiun khusus olahraga ternama dunia. Apakah League of Legends akan mampu bersaing dengan angka ini? Ternyata, ini tidak menjadi target utama.
Berbicara dengan situs gaming Polygon, Riot Games menegaskan bahwa League of Legends sama sekali tidak tertarik untuk mengejar dan bersaing dengan hadiah USD 10 juta yang dilemparkan DOTA 2. Mereka tetap akan menyelenggarakan event tahunan dengan hadiah “hanya” USD 2 juta seperti tahun-tahun sebelumnya. Walaupun demikian, mereka punya strategi lain untuk memperkuat scene e-Sports LoL itu sendiri. Menurut Jason Yeh dari Riot, mereka akan menginvestasikan lebih banyak uang untuk membangun infrastruktur jangka panjang agar LoL dapat terus bertahan. Alih-alih sekedar menawarkan total hadiah yang fantastis dalam satu turnamen tahunan, mereka ingin menciptakan turnamen skala besar mingguan, ala pertandingan olahraga fisik.

Di kesempatan yang sama, Yeh juga menyebut bahwa mereka tidak tertarik untuk menggunakan metode pengumpulan hadiah sama seperti DOTA 2 yang mengandalkan uang dari komunitasnya sendiri, lewat strategi penjualan item. Yeh menyebut bahwa strategi ini bisa menghasilkan masalah jangka panjang, dan berpotensi untuk menyebabkan perusahaan berakhir dengan total uang yang lebih sedikit daripada tahun lalu. Sebuah skenario mimpi buruk yang sebisa mungkin dihindari oleh LoL.
Apakah strategi League of Legends seperti ini akan mampu “membendung” popularitas yang berhasil dicapai Valve dengan hadiah super besar DOTA 2? Kita tunggu saja hasil akhirnya.