NostalGame: Mortal Kombat Mythologies – Sub-Zero
Apa yang Kami Sukai Dari MK Mythologies: Sub-Zero?
It’s Sub-Zero!

Entah karena bias pribadi (kami memang cinta berat dengan Sub-Zero dan Noob Saibot) atau tidak, Sub-Zero memang terhitung salah satu karakter ikonik yang sosoknya sudah melekat dengan para penggemar franchise game fighting Mortal Kombat. Ninja dengan elemen es yang mampu membekukan lawan, menciptakan klon es, atau melakukan sliding super cepat untuk menyerang area bawah musuh ini memang menjadi salah satu karakter yang mendefinisikan franchise yang kini dipegang oleh Netherrealm Studios. Walaupun sempat hadir dalam beberapa varian bentuk, Sub-Zero adalah salah satu karakter yang selalu muncul di beragam seri MK, bersama dengan sang rival abadi – Scorpion. Mendalami latar belakang kisahnya tentu saja terdengar sebagai sebuah ide yang cukup menarik.
Terasa Seperti Mortal Kombat

Mengembangkan sebuah game fighting menjadi platformer 2D tentu bukan pekerjaan yang mudah, dan terlepas dari beragam cacat desain yang terjadi, Midway harus diakui berada di jalur yang benar. Anda memang akan dipaksa untuk melompat ke sana kemari sembari menghindari jurang atau jebakan yang siap untuk meremukkan tubuh Anda secara seketika, namun ketika bertemu dengan musuh yang harus ditundukkan, cita rasa Mortal Kombatnya terasa kentara. Kontrol gaya bertarung khas MK, dengan ekstra uppercut penuh darah, dan kesempatan untuk mengeksekusi serangan ikonik Sub-Zero semakin membuat sistem ini terasa sempurna. Sayangnya, dicederai dengan sistem kontrol lemah yang akan kita bahas nanti. Namun secara garis besar, keputusan untuk menghadirkan mekanik seperti ini memang sudah benar adanya.
Sistem Skill dan Experience Points

Yang mengejutkan, MK Mythologies: Sub-Zero hadir dengan ekstra sistem yang boleh terhitung cukup “modern” untuk sebuah game platformer. Tidak sekedar tampil dalam cita rasa klasik yang membuatnya tampil tak ubahnya Lomax atau Rayman, MK Mythologies: Sub-Zero juga menyematkan sistem experience points di dalamnya. Semakin banyak musuh yang berhasil Anda tundukkan, semakin banyak pula experience points yang Anda dapatkan. Berhasil mencapai jumlah tertentu, maka Anda akan membuka lebih banyak skill untuk dieksekusi, yang tentu saja, akan sangat membantu Anda dalam pertarungan, apalagi melawan para Boss yang tentu tidak akan mudah. Berawal dari bola es ikoniknya, Sub-Zero akan mempersenjatai diri dengan jurus yang lebih mematikan seiring dengan pengalaman yang ia dapatkan.
MK Universe

Diposisikan sebagai sebuah prekuel, Midway juga tidak main-main untuk memastikan bahwa game ini memang mengusung identitas sebagai bagian dari semesta Mortal Kombat itu sendiri. Tidak hanya sekedar dari cerita, tetapi juga dari beragam karakter ikonik MK yang ikut serta. Ia ikut membangun latar belakang yang lebih kuat lewat interaksi Sub-Zero dengan karakter-karakter ini, memberikan sedikit pemahaman ekstra tentang dinamika yang tercipta di timeline Mortal Kombat selanjutnya. Ada rasa puas tersendiri ketika menemukan bahwa sang rival abadi – Scorpion menjadi salah satu musuh besar pertama yang harus Anda tundukkan.
Password / Cheat Mode

Sebuah fitur video game klasik yang perlahan namun pasti, tidak lagi terlihat relevan di industri game modern saat ini. Namun cukup untuk membuat perasaan nosltagia terbangun kuat, mengembalikan kembali memori akan begitu banyak kerja keras untuk mengerjakannya Benar sekali, kita tengah membicarakan Cheat Password, yang ternyata masih diusung oleh MK Mythologies: Sub-Zero ini! Enam huruf acak untuk membuka beragam fungsi curang atau bahkan melompati level yang terasa sulit bagi Anda. Dengan koneksi internet yang begitu terbatas di masa lalu, satu-satunya untuk mengetahui kombinasiyang dibutuhkan adalah dengan membeli majalah-majalah game Indonesia yang di kala itu selalu menyertakan kolom khusus sendiri. Kami masih ingat jelas bahwa kami membuka majalah “Fantasi” untuk tahu isi cheat game ini. Oh, how much i miss that magazine!
Live Action Movie!

CGI super epik nan dramatis, ini menjadi salah satu format yang ditempuh oleh publisher dan developer masa kini untuk menunjukkan visi sinematik dari game yang mereka racik. Dengan teknologi modern ini, developer tidak hanya bisa menciptakan kualitas visual yang mendekati dunia nyata, namun mencapai totalitas untuk melemparkan visi apapun yang mereka inginkan di sana. Namun, format seperti ini masih terhitung sangat langka di era Playstation 1. MK Mythologies: Sub-Zero hadir dengan “inovasi” yang bahkan lebih gila dan tampil sangat klasik, sulit untuk dilupakan. Midway memutuskan untuk menyewa aktor sungguhan dan menjelaskan plot yang diusung lewat selingan film live-action yang tampil tak ubahnya opera sabun. Mungkin cukup menggelikan, namun terasa menarik ketika dimainkan kembali. Mengapa? Karena boleh dibilang, format seperti ini sudah mati.