Review Metro Redux: Lompatan Visual!
Metro 2033 Redux – Si Primadona!

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar proses HD Remaster setiap kali proyek game seperti ini mengemuka di situs-situs berita game, termasuk JagatPlay di dalamnya? Pikiran pertama tentu seringkali tertuju pada rilis ulang sebuah game dengan konten yang sama persis, namun dengan kualitas tekstur lebih tinggi, resolusi lebih baik, dan tentu saja dukungan framerate yang lebih manis. Tidak salah, namun bukan sekedar hal seperti ini yang ditawarkan 4A Games di Metro Redux, terutama di sang seri original – Metro 2033. 4A Games bisa disebut membangun ulang game ini dengan engine Metro: Last Light dengan detail yang luar biasa. Hasilnya? Seperti menemukan dua buah game yang berbeda.




Berbeda? Selain sensasi menggunakan senjata yang lebih nyaman dan tata cahaya yang lebih maksimal, hampir keseluruhan aset Metro 2033 tidak lagi digunakan di Metro 2033 Redux. Tidak hanya sekedar memperbaiki tesktur definisi tinggi agar terlihat lebih memanjakan mata, implementasi engine Metro: Last Light ke Metro 2033 Redux juga berpengaruh pada presentasi total secara visual. 4A Games juga mengubah begitu banyak model karakter yang ada, yang bahkan tidak terlihat mirip dengan model karakter di versi original. Beberapa tekstur di setting interior dan eksterior juga dibangun ulang, dengan ekstra efek yang berhasil membuat skenario perang post-apocalyptic ini terasa jauh lebih dramatis dibandingkan sebelumnya. Animasi gerak yang lebih halus, bahkan desain monster yang mengikuti versi Last Light juga disuntikkan di Metro 2033 Redux ini.

Satu hal yang menarik, perubahan total ini berhasil membuat Metro 2033 Redux lebih terasa sebagai satu bagian yang berkesinambungan dengan Metro Last Light. Bukan pada sisi cerita, tetapi lebih ke arah visual. Implementasi engine terbaru ini membuat relasi dunia antara Metro 2033 Redux dan Metro Last Light terasa lebih optimal, bahwa Anda memang tengah bertarung di satu skenario dan setting yang sama. Fakta ini juga didukung kuat dengan desain monster dan karakter yang lebih mengacu pada model yang ditawarkan oleh Last Light. Tidak ada lagi kesan bahwa Anda tengah menikmati sebuah game yang sudah “terlanjur tua” ketika Anda baru ingin mulai mengenal franchise Metro secara keseluruhan. Namun sayangnya, lompatan visual yang signifikan antara Metro 2033 dan Metro 2033 Redux tidak terjadi di Metro: Last Light dan Metro: Last Light Redux. Secara kasat mata, terlepas dari klaim penambahan animasi gerak yang diklaim oleh 4A Games, Anda bisa menyimpulkan bahwa keduanya adalah game yang sama.
Comparison: Metro 2033 VS Metro 2033 Redux
Seberapa signifikan lompatan visual yang kami maksud? Anda bisa melihat perbandingan tersebut di serangkaian screenshot yang kami lemparkan di bawah ini. Gambar-gambar di bagian atas mengacu pada Metro 2033 original, sementara gambar-gambar di bawah diambil dari visual Metro 2033 Redux. Anda bisa melihat perbedaan tekstur, model karakter, model monster, dan efekt tata cahaya yang dirombak secara total.



















