Review Metro Redux: Lompatan Visual!

Reading time:
August 29, 2014

Kesimpulan

Metro 2033 Redux JagatPlay (76)
Lantas, apakah Metro Redux ini menjadi proyek Remaster yang layak untuk dimiliki? Maka pertanyaannya akan dikembalikan lagi kepada Anda, sudahkah Anda memainkan Metro 2033 dan Metro Last Light versi awal? Jika jawabannya iya, maka sama sekali tidak ada alasan untuk melirik Redux ini kembali. Fakta bahwa ia tidak menyediakan konten ekstra di sisi cerita, mode, atau sensasi gameplay yang berbeda secara signifikan, membuat game ini diposisikan sebagai proyek untuk menarik hati mereka yang memang belum pernah mencicipi game Metro sebelumnya.

Lantas, apa yang bisa disimpulkan dari Metro Redux ini? Secara garis besar, acungan jempol yang besar memang pantas dilayangkan kepada 4A Games, bukan hanya karena mereka berhasil menciptakan salah satu franchise game FPS terbaik di pasaran, tetapi juga proses HD Remaster yang mereka lakukan bukanlah sekedar proyek “aji mumpung” yang tidak dikerjakan dengan serius. Memang, perbedaan ini sulit dilihat di Metro: Last Light versus Metro: Last Light Redux, namun di Metro 2033 Redux, Anda seperti menemukan sebuah game yang benar-benar baru. Tidak sekedar membenahi tekstur, implementasi engine baru ini membuat Metro 2033 Redux mengalami lompatan visual yang signifikan, dari desain setting, karakter, monster, hingga efek tata cahaya yang ada. Satu yang pasti, hal ini membuat identitasnya lebih kuat, sebagai satu bagian dari franchise Metro yang memesona. Anda akan merasa bahwa Anda tengah bertempur di setting dan skenario dunia post-apocalyptic yang sama.

Namun tentu saja, proses Redux ini tidak berarti hadir tanpa kekurangan. Di awal rilisnya, kami sempat mengalami bug yang membuat game ini bahkan tidak bisa dimulai dan dimainkan via Steam, walaupun pada akhirnya dibenahi dengan sebuah update kecil. Catatan lain yang juga disayangkan adalah audio di Metro 2033 Redux yang tidak disempurnakan. Selain percakapan yang datar, Anda masih akan sering menemukan percakapan yang saling menimpa satu sama lain, membuat Anda sulit berfokus pada sumber informasi utama dan cerita yang seharusnya Anda dengarkan dengan saksama. Implementasi engine terbaru di Metro 2033 Redux juga menghasilkan beberapa momen di model karakter terlihat aneh ketika beraksi dan sangat kaku. Sesuatu yang tentu saja sangat disayangkan.

Lantas, apakah Metro Redux ini menjadi proyek Remaster yang layak untuk dimiliki? Maka pertanyaannya akan dikembalikan lagi kepada Anda, sudahkah Anda memainkan Metro 2033 dan Metro Last Light versi awal? Jika jawabannya iya, maka sama sekali tidak ada alasan untuk melirik Redux ini kembali. Fakta bahwa ia tidak menyediakan konten ekstra di sisi cerita, mode, atau sensasi gameplay yang berbeda secara signifikan, membuat game ini diposisikan sebagai proyek untuk menarik hati mereka yang memang belum pernah mencicipi game Metro sebelumnya.

Kesimpulan

Lompatan visual yang signifikan dari versi originalnya.
Lompatan visual yang signifikan dari versi originalnya.
  • Lompatan visual luar biasa di Metro 2033 Redux
  • Sensasi menggunakan senjata yang lebih nyaman
  • Kesempatan memiliki mode – Survival dan Spartan
  • Plot yang tetap menarik untuk diselami kembali

Kekurangan

Model dan animasi gerakan yang terkadang masih terlihat kaku.
Model dan animasi gerakan yang terkadang masih terlihat kaku.
  • Suara dialog yang masih terasa menimpa satu sama lain
  • Model karakter yang masih terasa kaku dan terkadang terlihat aneh ketika beraksi
  • Tidak banyak perubahan di Metro Last Light

Cocok untuk gamer: yang belum memainkan seri Metro sebelumnya, yang mengingkan sebuah game FPS dengan konten yang kuat

Tidak cocok untuk gamer: yang sudah mencicipi ser Metro 2033 atau Metro Last Light original, yang tidak terlalu suka dengan tema post-apocalyptic atau supranatural

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…