PewDiePie Matikan Fitur Komentar di YouTube

Reading time:
September 3, 2014

Tak dapat dipungkiri bahwa PewDiePie merupakan salah satu akun di YouTube yang sangat populer. Dengan subscriber mencapai 30 juta, PewDiePie layak disebut sebagai fenomena.

Setiap video yang diunggah di akun milik Felix Kjellberg ini selalu mengundang beragam komentar dari para penontonnya. Tentunya, ada yang positif, ada pula yang negatif. Bahkan tak sedikit yang memanfaatkan video-video PewDiePie untuk menyebar spam.

Banyaknya spam dan komentar yang bernada provokasi diakui Felix membuat dirinya sulit untuk berkomunikasi secara efektif dengan para penontonya. Menanggapi hal itu, Felix akhirnya memutuskan untuk menonaktifkan fitur komentar di channel YouTube-nya!

“Pada dasarnya ini (fitur komentar) adalah cara utamaku untuk berkomunikasi dengan Anda. Aku menuju komentar dan ternyata isinya lebih banyak spam, orang-orang yang beriklan, orang-orang yang mencoba memprovokasi… Bagiku hal-hal seperti itu, tidak berarti apa-apa. Aku tidak peduli dan aku tidak ingin melihatnya,” ujar Felix.

Karena banyaknya spam dan komentar provokasi di akunnya, PewDiePie memutuskan untuk menonaktifkan sesi komentar di video Youtube miliknya.
Karena banyaknya spam dan komentar provokasi di akunnya, PewDiePie memutuskan untuk menonaktifkan sesi komentar di video Youtube miliknya.

Keputusan Felix tersebut diumumkannya melalui sebuah video yang baru-baru ini ia unggah di akun PewDiePie. “Aku hanya muak dengan hal ini. Aku akan mematikan fitur komentar selamanya,” tambahnya. Mendengar ucapannya, bisa ditarik kesimpulan bahwa ini adalah keputusan yang bersifat final.

Seperti diketahui, beberapa tahun belakangan ini PewDiePie memang sangat menarik perhatian para pengguna YouTube. Tidak hanya sekadar membuat video dirinya yang membahas vidoe game, ternyata apa yang dikerjakan Felix membuahkan hasil yang luar biasa. Lewat berbagai videonya, ia berhasil meraih pendapatan rata-rata sekitar USD 4 juta (RP 49 miliar) per tahun dari pemasukan iklan.

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…