Review Ryse – Son of Rome: Pertempuran Memanjakan Mata!

Reading time:
October 22, 2014
Ryse Son of Rome JagatPlay (3)

Disebut-sebut sebagai game eksklusif yang memang didesain untuk mendemonstrasikan seberapa kuatnya konsol generasi terbaru Microsoft – Xbox One, Crytek memang punya tanggung jawab yang cukup berat di Ryse: Son of Rome. Mereka harus memastikan CryEngine generasi terbaru mereka memang mampu memfasilitasi hal tersebut dengan sangat baik. Namun siapa yang menyangka bahwa eksklusivitas tersebut ternyata hanya bersifat sementara. Menyusul Dead Rising 3 dari Capcom yang akhirnya menuju ke PC, Ryse: Son of Rome juga akhirnya tiba di platform yang sama. Kesan pertama yang ia tawarkan memang cukup kuat.

Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah mendapatkan cukup banyak gambaran nilai jual seperti apa yang ditawarkan oleh Ryse: Son of Rome versi PC ini. Kami bahkan tidak tanggung-tanggung mengkategorikannya sebagai salah satu game PC dengan kualitas visualisasi terbaik saat ini. Di setting mentok kanan, CryEngine generasi terbaru ini tampil begitu memanjakan mata, menawarkan detail karakter dan lingkungan yang begitu memesona. Namun di saat yang sama, ada catatan ekstra tentang mekanisme gameplay terlampau sederhana yang diusung. Cerita yang ditawarkan memang cukup memancing rasa penasaran, namun apakah cukup kuat untuk terus membuat Anda mengikuti setiap titik momen yang ada? Bagiamana dengan mode multiplayer yang ditawarkan? Kedua elemen ini tentu akan menjadi fokus pembahasan di review kali ini.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Ryse: Son of Rome ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai pertempuran yang memanjakan mata? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Anda akan berperan sebagai seorang prajurit Roma yang gagah berani - Marius Titus.
Anda akan berperan sebagai seorang prajurit Roma yang gagah berani – Marius Titus.

Roma adalah salah satu kekaisaran terbesar yang pernah ada di sejarah perkembangan dunia, ini menjadi fakta yang tidak bisa terbantahkan. Tidak hanya berhasil membangun sistem politik dan pemerintahan yang kuat, Roma juga dikenal dengan kekuatan militer taktis tanpa rasa takut, yang efektif untuk menangkal beragam bentuk ancaman. Jumlah masif, strategi perperangan yang cerdas, teknologi senjata yang dikembangkan, Roma dengan mudah menguasai belahan dunia yang besar, tanpa rasa ampun. Di masa keemasan Roma inilah, Ryse: Son of Rome mengambil setting utama, dimana kota dan kebudayaan yang mereka usung terlihat begitu maju pada masanya.

Anda akan berperan sebagai Marius Titus, seorang Jenderal Pasukan Roma yang kesetiaannya hanya pada Kekaisaran dimana ia bernaung dan tidak lebih. Berangkat dari keluarga militer yang sama, Marius perlahan namun pasti, membuktikan diri mengapa ia pantas menyandang gelar sebagai salah satu pasukan Roma terbaik. Perperangan demi perperangan ia menangkan, dengan membuktikan keberaniannya di garis depan. Berhasil menundukkan pasukan Barbarian yang mengancam, bukan hidup bahagia yang didapatkan Marius, melainkan tragedi. Pasukan Barbarian berhasil memasuki Roma dan berakhir menghabisi kedua orang tuanya dan sang adik perempuan yang ia cintai. Bernaung di bawah Commander bernama Vitallion dan pasukan XIV Legion, Marius bersumpah untuk menuntut balas.

Diserang oleh para Barbarian, Martius harus kehilangan keluarga yang ia cintai.
Diserang oleh para Barbarian, Marius harus kehilangan keluarga yang ia cintai.
Balas dendam kini menjadi satu-satunya yang ingin dicapai Marius dalam pertempurannya melawan para Barbarian.
Balas dendam kini menjadi satu-satunya yang ingin dicapai Marius dalam pertempurannya melawan para Barbarian.

Misi balas dendam itu akhirnya membawa Marius dan pasukan Roma menuju Britain, sumber dari para Barbarian yang berhasil menawan Commodus, anak laki-laki dari Emperor Nero, Kaisar Roma. Namun Commodus ternyata tidak berada di sana. Para barbarian telah menukarkan tawanan penting ini dengan suku “misterius” lain di bagian utara yang selama ini lebih dikenal sekedar sebagai mitos, sebuah suku kanibal yang dari satu kisah ke kisah lainnya, disebut sebagai manusia-manusia dengan kepala binatang. Marius kembali mengemban tugas suci sebagai ujung tombak supremasi Roma dan bergerak tanpa rasa takut, berusaha merebut kembali Commodus. Menariknya lagi? Marius ternyata tidak sendiri. Tidak hanya dilindungi oleh pasukan yang bernaung di bawah komandonya, Marius juga senantiasa dikunjungi oleh sesosok wanita cantik misterius yang mengesankan vibe yang kentara, bahwa dirinya bukanlah manusia biasa seperti halnya sebagian besar musuh yang kita hadapi.

Tidak sendiri, perjalanannya juga diawasi oleh sesosok perempuan misterius.
Tidak sendiri, perjalanannya juga diawasi oleh sesosok perempuan misterius.
Pengkhianatan, tragedi, kesetiaan, pejuangan, semuanya bercampur di dalam Ryse: Son of Rome ini.
Pengkhianatan, tragedi, kesetiaan, pejuangan, semuanya bercampur di dalam Ryse: Son of Rome ini.

Commodus berhasil diselmatkan, namun Marius harus berhadapan dengan fakta lain yang jauh lebih menyakitkan. Seperti cerita Damocles – sang jenderal legendaris dalam hikayat yang dikhianati, mati, dan dibangkitkan kembali oleh dewi balas dendam – Nemesis, Marius menemukan bahwa keluarga yang ia cintai ternyata tidak serta merta begitu saja tewas karena invasi para Barbarian. Marius mulai mencium bau-bau pengkhianatan, dari Kekaisaran yang selama ini ia cintai.

Semuanya berfokus pada legenda yang sama - Damocles.
Semuanya berfokus pada legenda yang sama – Damocles.

Lantas apa yang sebenarnya terjadi? Siapa sebenarnya musuh utama Marius? Siapa sosok wanita yang “menemani” perjuangannya selama ini? Semua misteri ini akan bisa Anda jawab dengan memainkan game yang satu ini.

Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…
March 19, 2024 - 0

Review Unicorn Overlord: Kuda, Tahta, Wanita!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Unicorn Overlord ini? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…