PewDiePie Akui Lebih Bahagia Setelah Matikan Fitur Komentar

Reading time:
November 6, 2014

Beberapa waktu yang lalu PewDiePie mengumumkan bahwa ia mematikan fitur komentar di channel YouTube-nya. Hal itu dilakukan karena banyaknya spam dan komentar yang bernada provokasi yang menurut pria bernama asli Felix Kjellberg ini membuat dirinya sulit untuk berkomunikasi secara efektif dengan para penonton.

Setelah sekitar dua bulan sejak mematikan fitur komentar, Felix kini mengaku lebih bahagia. “Sebelum mematikan fitur komentar, aku merasa berbagai hal seolah turun ke bawah. Melakukan perubahan itu, aku merasa seperti kembali naik ke atas. Ini telah membuatku sangat bahagia, dan membuatku menikmati apa yang aku kerjakan,” ujarnya.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Felix dalam sebuah video berdurasi hampir 4 menit. Selain menjelaskan tentang kebahagiaannya setelah mematikan fitur komentar, Felix tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para penonton setianya.

Berterima kasih atas jumlah subsriber yang semakin meninggi, Pewdiepie - salah satu persona genre gaming Youtube ternama mengaku lebih bahagia setelah mematikan sesi komen channelnya.
Berterima kasih atas jumlah subsriber yang semakin meninggi, Pewdiepie – salah satu persona genre gaming Youtube ternama mengaku lebih bahagia setelah mematikan sesi komen channelnya.

Ia juga menekankan bahwa dalam membuat video-video terbarunya, Felix akan memainkan game apapun yang ia suka. Meski sesungguhnya, cukup banyak fans Felix yang lebih menginginkan ia memainkan game dengan genre horror.

Seperti diketahui, belakangan ini PewDiePie memang sangat menarik perhatian para pengguna YouTube. Apa yang dikerjakan Felix membuahkan hasil yang luar biasa. Lewat berbagai videonya, ia berhasil meraih pendapatan rata-rata sekitar USD 4 juta (RP 49 miliar) per tahun dari pemasukan iklan.

Load Comments

PC Games

November 22, 2023 - 0

Menjajal Pre-Alpha RIFTSTORM: Ini Beneran Game Indonesia??!

Aksi jajal demo pre-alpha RIFTSTORM kami membangkitkan rasa optimisme tinggi.
November 17, 2023 - 0

Menjajal DEMO Whisper Mountain Outbreak: Game Multiplayer Lokal Potensial!

Game Indonesia terbaru dari Toge Productions - Whisper Mountain Outbreak…
October 11, 2023 - 0

Menikmati Restoran Honkai Star Rail Jakarta: Si Kereta Bintang Akhirnya Tiba!

Restoran Honkai Star Rail akhirnya tiba di Jakarta! Bagaimana suasananya?
September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…

PlayStation

November 23, 2023 - 0

Review Tales of Arise – Beyond The Dawn: Potensi yang Tak Digali!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Tales of Arise - Beyond…
November 13, 2023 - 0

Review Like a Dragon Gaiden: Seperti Sebuah Mimpi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Like a Dragon Gaiden: The…
November 8, 2023 - 0

Review Alan Wake 2: Game Supernatural Super!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Alan Wake 2 ini? Mengapa…
November 6, 2023 - 0

Review Call of Duty – Modern Warfare III (Campaign): Jelas Semakin Malas!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign Call of Duty…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…