Take Two: Kekerasan di GTA V Adalah Sebuah Seni!
Segudang senjata di tangan, kebebasan untuk melakukan banyak hal tanpa konsekuensi yang berarti, dan menjadikannya sebagai sarana untuk bersenang-senang, tidak mengherankan jika GTA selalu memicu kontroversi. Fakta bahwa Anda bisa membantai orang tidak bersalah di tepi jalan, terlibat dalam aktivitas prostitusi, hingga merampok bank besar seringkali diasosiasikan oleh orang awam, sebagai motivator utama yang mendorong tindak kriminalitas di dunia nyata. Walaupun penelitian sudah membuktikan tidak ada hubungan kuat antara konten video game dan tingkat agresivitas gamer, pendapat sulit untuk berubah. Take-Two sebagai publisher, meminta dunia melihat kekerasan di GTA V sekedar sebagai sebuah ekspresi seni.
Hal ini diungkapkan oleh CEO Take-Two – Strauss Zelnick dalam wawancaranya dengan Bloomberg TV. Menanggapi kontroversi yang selalu menyelimuti rilis GTA, Zelnick menyebut bahwa franchise andalan dari Rockstar ini seharusnya dilihat sebagai sebuah bentuk seni,dan seni tidak selalu harus mengakar pada keindahan. GTA V mengambil dunia kriminalitas sebagai setting utama, sebuah dunia yang keras, dan ia harus memproyeksikan hal tersebut dengan baik. Ia juga menyebut bahwa tingkat kekerasan yang sama juga ditawakan oleh banyak program televisi dan film. GTA V berbagi “semesta” yang sama di sana. Apalagi mengingat seri ini menawarkan ratusan jam gameplay untuk dinikmati.
GTA V versi new-gen akhirnya dirilis untuk Playstation 4 dan Xbox One (yang akan kami preview dalam waktu dekat), sementara versi PC baru akan meluncur pada 27 Januari 2015 mendatang. Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda pernah merasa bahwa beragam aksi kekerasa yang bisa Anda lakukan di GTA sebagai sesuatu yang terlalu “berlebihan”?