Ubisoft Kembali Bicarakan Assassin’s Creed Asia
“Tapi kan Jerusalem itu di Asia?” Anda mungkin sempat curiga bahwa kami sempat belajar Geografi atau tidak sebelum melemparkan informasi yang satu ini. Namun hampir sebagian besar penggemar seri Assassin’s Creed tampaknya akan sangat mengerti apa yang kami sebut sebagai “Asia” di kalimat judul di atas. Benar sekali, kita membicarakan negara-negara dengan nilai historis yang kaya dan keren di kawasan Asia Timur – seperti China, Jepang, dan Korea, tentu saja.
Terlepas dari permintaan gamer yang begitu kuat, Ubisoft tampaknya tidak bergeming. Selain sebuah seri spin off – AC Chronicles: China yang dirilis dalam format dua dimensi, Ubisoft menihilkan kesempatan setting Jepang karena konsep yang akan terasa familiar. Apakah ini berarti harapan kita untuk menikmati seri Assassin’s Creed yang lebih eksotis tewas begitu saja? Tunggu dulu, masih ada setitik cahaya terang.
Setidaknya pernyataan yang dilontarkan oleh Director uPlay – Stephanie Perotti di sela-sela pengumuman rilis Playstation 4 di pasar China menimbulkan harapan tersebut. Berbicara dengan para wartawan di kala itu, Perotti menegaskan bahwa Ubisoft bukannya tidak tertarik dengan kebudayaan dan sejarah China (atau Asia Timur secara keseluruhan).
Hanya saja dengan begitu banyak cerita yang bisa diadaptasi, Ubisoft butuh ekstra kreativitas untuk menentukan bagian cerita mana yang bisa digunakan. Proyek seperti ini akan jalan jika ada developer di dalam Ubisoft yang rela menghabiskan waktunya untuk mempelajari dan memahami sejarah Jepang atau China. Jika hal ini sudah terlaksana, mereka akan mudah membuat game dengan sejarah yang cukup akurat.
Namun untuk sementara ini, Ubisoft tampaknya masih tidak tertarik untuk menjajal hal tersebut. Apa yang disampaikan oleh Perotti ini masih sekedar wacana tanpa ada kepastian produk akhir. Akankah kita benar-benar akan melihat AC di setting Asia Timur? Kita tunggu saja.