Review DreadOut: Horor Lokal Lebih Seram!
Melawan Hantu Dengan Kamera
Untuk membebaskan dirinya dari cengkraman hantu ganas dan menyelamatkan teman-temannya, Linda dipersenjatai dengan keberanian dan kamera smartphone-nya. Melalui kamera tersebut, Linda mampu mengusir dan menangkal serangan hantu yang mendatanginya. Seperti cerita yang dipercayai orang tua, kamera mampu mencuri roh dari orang yang diambil gambarnya. Arwah gentayangan yang seluruh tubuhnya adalah roh tentu saja takut bila difoto menggunakan kamera!

Aksi yang bisa dilakukan Linda pada episode pertama di daerah sekolah tua pada dasarnya tidak begitu banyak. Ia hanya bisa mengarahkan kameranya pada hantu untuk mengusirnya dan berlarian untuk menyelesaikan beberapa teka-teki. Daerah yang bisa dijelajahi di sekolah juga tidak begitu besar. Untungnya, pengalaman horor yang ditemui di daerah kecil tersebut cukup baik, terutama dari penataan visual lingkungan dan suaranya.

Bila Anda pernah bersekolah pada tahun 80-an, maka game ini justru mampu membawa Anda ke dalam perjalanan nostalgia. Begitu banyak visual yang mampu memperlihatkan dunia kecil yang Anda lalui saat itu, seperti buku pelajaran dan stiker zaman dahulu yang berserakan. Namun, bukan itu saja yang mampu ditampilkan oleh DreadOut. Suramnya lingkungan membuat semua sudut gelap menjadi perhatian. Anda juga selalu dibuat bersiap untuk kejutan hantu yang tidak selalu terlihat berjalan mendekati.

Sebagai bantuan untuk pemain, DreadOut memberikan efek visual yang muncul di saat tertentu. Ketika Anda mendekati hantu, keempat sisi layar permainan akan timbul warna merah dan Linda akan sedikit meringkuk karena ketakutan. Beda lagi ketika layar berubah menjadi biru; artinya Anda mendekati daerah dengan benda yang dapat dikumpulkan atau petunjuk mengenai teka-teki. Namun, jangan Anda kira peringatan merah dan biru tersebut dapat membuat game menjadi mudah. Sebab, lebih sering bantuan tersebut malah membuat Anda semakin tertekan mengantisipasi hantu yang muncul atau bingung mencari petunjuk yang ada.

Beragam benda yang dapat Anda kumpulkan sekilas tidak memberikan kegunaan untuk Linda. Namun, pada kenyataannya benda seperti cincin keramat, jenglot, dan keris membuat Linda menjadi lebih kuat ketika menerima serangan dari hantu. Selain itu, mereka juga mampu memunculkan hantu tersembunyi untuk difoto. Selain hantu ganas yang akan Anda hadapi langsung seperti pocong dan babi ngepet, ada pula hantu lain yang hanya muncul untuk menakuti, seperti kuntilanak dan sundel bolong.

Tingkat kesulitan untuk memecahkan teka-teki dalam DreadOut harus diakui cukup tinggi. Sebab, ia tidak memberikan petunjuk dengan gamblang seperti game survival horor buatan negeri barat. Malah Anda dibuat memutar otak dengan keras untuk menemukan petunjuk di daerah dengan aura visual biru. Anda tahu di sana ada petunjuk, tapi tidak semudah itu menemukannya. Ia bisa ada di mana saja dan untuk menemukannya Anda harus mencoba segala hal, termasuk melihatnya dari lensa kamera.

Melawan hantu pada DreadOut tidak melibatkan banyak hal. Anda pada dasarnya hanya perlu menjauh dari hantu dan memotretnya ketika gambar pada layar menjadi rusak. Namun, Anda tidak dapat terus-terusan melukai hantu hanya dengan menekan tombol potret. Setelah terkena luka, hantu tersebut akan kebal selama beberapa detik hingga akhirnya bisa diserang kembali. Pada episode pertama, hantunya tidak begitu sulit diserang sebab selalu kasat mata. Lain lagi dengan episode kedua.

Episode kedua memberikan tantangan baru yang jauh lebih sulit dari pertama. Mulai dari hilangnya kemampuan untuk menyerang balik hantu dengan menggunakan kamera dan hanya dapat berlari saja hingga hantu yang tidak kelihatan. Walaupun tidak ada feature baru yang ditambahkan dari sisi permainan, tetapi ia jauh lebih seru dan menegangkan. Begitu juga dengan peningkatan kesulitan dari sisi teka-tekinya.

Hal lain yang sangat menarik dari episode kedua adalah adanya pilihan untuk mendapatkan dua ending dari pemilihan dialog dan kondisi permainan tertentu. Bahkan Anda bisa sama sekali tidak mengetahui nasib dari teman Linda lainnya yang ikut terjebak di dalam kota angker tersebut. Suasananya juga menjadi jauh lebih mencekam bila dibandingkan episode pertama, terutama ketika Anda mendengar suara cekikikan di tengah gelapnya malam.
