DICE Kurangi Efek Kehancuran di Star Wars: Battlefront

Reading time:
April 22, 2015
star wars battlefront3

Seperti diketahui pada game Battlefield garapan DICE, efek kehancuran yang disebut Destruction memang sudah menjadi ciri khas yang tak terpisahkan. Terbukti, teknologi tersebut membuat peperangan menjadi lebih realistis dimana bangunan-bangunan yang ada di maps bisa hancur terkena peluru dan ledakan.

Meski begitu, DICE ternyata berencana untuk meminimalisir efek Destruction di game teranyarnya, Star Wars: Battlefront. Bukan berarti menghilangkan, hanya saja, tidak akan terlalu banyak digunakan seperti yang ditemui di Battlefield.

Apa alasannya? Dalam sebuah wawancara dengan website Engadget, General Manager DICE, Patrick Bach, menjelaskan bahwa efek Destruction yang setara dengan seri Battlefield tidak cocok jika diaplikasikan pada Star Wars.

star wars battlefront2
Merasa tidak cocok dengan konsep yang ada, DICE menurunkan tingkat kehancuran Star Wars Battlefront.

 

“Star Wars, sebagai sebuah kekayaan intelektual, membentuk segala hal yang kami lakukan saat ini. Karena itu, kami tidak akan memberikan efek Destruction yang berlebihan hanya karena kami bisa. Ini lebih kepada ‘apa yang Anda butuhkan dan apa yang Anda inginkan’ di Battlefield versus Battlefront,” ujarnya.

Bach menjelaskan lebih lanjut, efek Destruction hanya akan terlihat di momen-momen yang ‘masuk akal’. DICE sendiri menganggap Star wars sebagai sebuah dunia dimana terjadinya pertempuran yang epik antara yang baik dan yang jahat, unsur-unsur kepahlawanan, dan imajinasi. Menanamkan efek Destruction yang berlebihan justru akan menghancurkan nilai-nilai otentik dari Star Wars.

Seperti diketahui untuk urusan visual, Star Wars: Battlefront menggunakan Frostbite Engine 3.0 yang mampu menghadirkan kualitas grafis yang menawan. Hal ini sudah terlihat dari trailer perdananya yang dirilis beberapa waktu yang lalu. Battlefront akan meluncur untuk PlayStation 4, Xbox One, dan PC pada 17 November 2015 mendatang.

Load Comments

PC Games

January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…
August 19, 2022 - 0

Review Cult of the Lamb: Menyembah Setan Sambil Bertani!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Cult of the Lamb ini?…

PlayStation

March 29, 2023 - 0

Review Resident Evil 4 Remake: Mengulang Sebuah Keajaiban!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil 4 Remake ini?…
March 15, 2023 - 0

Review Resident Evil Village (VR): Panik? Panik Lah!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village dalam mode…
February 28, 2023 - 0

Wawancara dengan Naoki Yoshida (Final Fantasy XVI)!

Kami berkesempatan untuk mewawancarai otak Final Fantasy XVI - Naoki…
February 28, 2023 - 0

Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Kandidat Game of the Year 2023!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy XVI? Mengapa kami…

Nintendo

November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
April 6, 2022 - 0

Review Kirby and The Forgotten Land: Ini Baru Mainan Laki-Laki!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kirby and the Forgotten…