Hatred Juga Ditolak Masuk GOG
Terlepas dari fakta bahwa sebagian besar game saat ini dibangun di atas konsep membunuh atau dibunuh, gamer sendiri tampaknya masih punya garis batas soal “kepantasan” konten yang bisa dinikmati. Setidaknya hal inilah yang tercermin lewat kontroversi yang lahir dari game terbaru racikan Destructive Creations – Hatred. Game yang meminta Anda untuk berperan sebagai seorang pembunuh psikopat yang tampaknya tak berkeberatan untuk membunuh orang-orang sipil ini terus memancing kritik. Tidak hanya dari media dan gamer sendiri, tetapi juga penyedia platform gaming digital yang kian populer saat ini. Salah satunya, adalah GOG.
Hatred sendiri merupakan game kedua di sepanjang sejarah industri game yang “berhasil” meraih rating Adult Only atau Dewasa hanya karena konten kekerasan saja, tanpa ketelanjangan atau adegan vulgar. Rating inilah yang sempat membuatnya bermasalah dengan platform distribusi game digital yang ada. Steam sempat hendak menolak peredarannya, namun luluh setelah tuntutan gamer yang menghendaki Valve menyerahkan urusan ini pada pasar. Tidak hanya Steam, GOG ternyata akan menempuh kebijakan awal serupa. Platform dengan nilai jual anti-DRM tersebut dipastikan tidak akan mendistribusikan Hatred di rilisnya nanti.
Hal ini dikonfirmasikan oleh Destructive Creations dalam rilis pers resmi mereka. Mereka secara terbuka menyebut bahwa GOG telah menolak permintaan distribusi Hatred. GOG sendiri sudah sempat memainkan Hatred dan mengungkapkan ketertarikan yang besar, namun tidak bisa menjualnya karena alasan tertentu yang tidak bisa mereka jelaskan. Gamer pun bereaksi terhadap penolakan ini lewat forum di GOG sendiri. Sementara ini, dukungan yang mengarah pada Destructive Creations jauh lebih populer.
Di saat yang sama, Hatred juga dipastikan akan tiba lebih cepat secara digital untuk gamer yang melakuka proses pre-order. Alih-alih 1 Juni 2015 seperti yang sempat direncanakan di awal, Hatred sudah bisa dinikmati pada 29 Mei 2015 mendatang.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Tertarik untuk menjajal game kontroversial ini?
More Articles
