Pemain League of Legends Rilis Makalah Sebagai Tanda Berhenti

Reading time:
May 15, 2015
shin

e-Sports memang tengah menjadi buah bibir saat ini. Dengan tingkat popularitas yang kian tinggi, coverage yang kian luas, dan jumlah hadiah yang kian menggoda, susah tampaknya untuk tidak membicarakan scene kompetitif yang ada. Di antara semua arena kompetitif yang ada, MOBA masih menempati peringkat pertama, dengan DOTA 2 dan League of Legends menjadi ujung tombak. Banyak pemain professional yang diperlakukan bak artis, terutama di negara-negara seperti China dan Korea Selatan. Tidak mengherankan pula, jika tindak tanduk mereka terus menjadi sorotan. Tidak hanya aksi mereka di depan komputer, tetapi ternyata juga tingkah laku mereka di luar arena.

Seperti yang dilakukan oleh pemain pro League of Legends yang cukup terkenal – Austin “Link” Shin. Setelah berkiprah dengan prestasi yang cukup baik, Shin akhirnya memutuskan unutk “gantung keyboard” dan lebih berfokus pada pendidikan. Namun tidak sekedar berhenti baik-baik, Shin memutuskan untuk keluar dari pro-scene dengan cara yang absurd. Tidak main-main, ia merilis sebuah makalah 18 halaman dengan analisa di dalamnya. Inti makalahnya? Menjelaskan alasan ia keluar, sekaligus melemparkan kritik keras, alasan, dan kelemahan yang ia lihat di anggota tim-nya yang lain.

Link merilis makalah 18 halaman berisikan kritik dan analisa terhadap timnya sendiri, sebagai tanda keluar dari pro-scene.
Link merilis makalah 18 halaman berisikan kritik dan analisa terhadap timnya sendiri, sebagai tanda keluar dari pro-scene.

Lantas mengapa Shin keluar? Selain tidak lagi mampu berfokus pada League of Legends karena kesibukannya dan ambisi yang menurutnya, tak kunjung terpenuhi, Shin juga menyerang game MOBA yang membesarkan namanya tersebut. Ia menyebut bahwa League of Legends, khususnya di server Amerika sudah turun derajat, menjadi sebuah game MOBA yang bahkan tidak ia kenali lagi. Ia merasa bahwa semua orang yang ia temui di server ini, bahkan tidak bisa bermain dengan baik. Semua hal tersebut ia sajikan di makalah 18 halaman yang ia rilis.

Going out from pro-scene? Release 18 pages thesis. Asian.

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…