Menjajal GOG Galaxy: Langkah Awal Saingi Steam?
Masih Jauh Dari Steam
Jika GOG Galaxy ingin bersaing langsung dengan Steam, merebut potensi pasar puluhan juta gamer yang kini mengandalkan portal milik Valve tersebut, ia butuh banyak berbenah. Secara desain user-interface, ia sudah tampil lebih baik. Namun dari sisi fitur? Tunggu dulu. Ada banyak hal yang harus disempurnakan di masa depan untuk membuat gamer beralih. Hal-hal terpenting?
Berat Aplikasi


Melihat berapa banyak resource yang ia makan, GOG Galaxy versi beta ini ternyata memakan resource RAM lebih besar. Ketika keduanya kami uji dengan membuka halaman utama Store “Featured”, Anda bisa melihat bahwa GOG Galaxy masih memakan resource yang cukup signifikan dibandingkan dengan Steam. Untuk informasi yang terhitung minim dan desain yang “bersih”, ini tentu saja harus dibenahi.
Pilihan Game



Salah satu ujian terberat GOG Galaxy sebenarnya terletak pada satu hal – jumlah game yang ditawarkan. Mengapa? Karena jika menilik situasi GOG Galaxy saat ini dan jumlah game yang ia tawarkan di Store, citra GOG sebagai penyedia game-game klasik dan bukannya game-game baru masih melekat sangat kuat. Ada begitu banyak game modern yang ternyata tidak pernah sempat mampir ke GOG, terlepas dari tingginya popularitas game yang sama di Steam. Kami mencari “Hitman” di sana, dan tidak menemukan Hitman: Absolution yang sudah berkali-kali mendapatkan diskon di Steam. Kami mencari “Final Fantasy”, dan tidak ada satupun game tersebut tersedia di GOG. Jika GOG begitu “miskin” game-game AAA di tengah berkuasanya Steam dengan harga murahnya, maka hampir mustahil gamer Steam akan berpindah ke platform terbaru ini.
Butuh Game Kompetitif Eksklusif

Satu hal lainnya yang dibutuhkan GOG Galaxy adalah sebuah game eksklusif platform untuk memikat dan membangun basis komunitas tertentu, seperti yang dilakukan Valve dengan Team Fortress, Counter Strike: Global Offensive, hingga DOTA 2 yang kini mencapai jutaan user. Jika GOG tidak mampu menawarkan game free to play yang memang hanya ditujukan untuk Galaxy dan menarik basis fans yang besar karena daya tarik gameplay-nya, tidak akan ada kesempatan untuk bersaing dengan Valve secara langsung.
Harga Sesuai Region

Ini juga harus menjadi bahan pertimbangan bagi GOG sendiri untuk memastikan Galaxy menjadi platform idaman bagi gamer di seluruh dunia, tidak hanya di daratan Eropa atau Amerika Serikat. Benar sekali, kita membicarakan adaptasi harga game menurut kekuatan mata uang negara masing-masing. Langkah signifikan yang dilakukan Valve dengan Steam tersebut berbuah sangat manis, seperti yang bisa kita lihat tren-nya di Indonesia. Harga game yang diadaptasi ke Rupiah ternyata berakhir lebih murah daripada sekedar mengalami konversi dari USD. Ia seolah disesuaikan dengan daya beli masyarakat, memberikan kesempatan untuk menikmati game terbaru dalam skala harga lebih terjangkau, apalagi dengan dukungan pembelian voucher Wallet dan sejenisnya yang mulai merajalela. Ini adalah proses yang panjang dan butuh banyak perhitungan. Sudahkah GOG melakukan hal tersebut? Tampaknya masih jauh.
Pekerjaan Rumah yang Berat

Sekilas menjajal GOG Galaxy versi Beta ini, kami sendiri merasa pesimis bahwa ia akan mampu bersaing dengan Steam, setidaknya hingga beberapa tahun ke depan. Ia memang menjual konsep anti-DRM dan layanan konsumen yang lebih baik. Namun untuk kacamata pribadi kami, kedua “nilai jual” ini tidak seberapa menggoda jika berhadapan dengan frekuensi event diskon, game eksklusif kompetitif, harga game, komunitas, dan semua godaan yang ditawarkan oleh Valve lewat Steam. Memang ini masih dalam format beta dan GOG punya banyak kesempatan untuk kian menyempurnakannya di masa depan. Namun untuk benar-benar bersaing secara langsung, tugas tersebut tidak akan mudah. Salah langkah, kurang cermat, dan GOG Galaxy ini seberuntung-beruntungnya akan jatuh ke level Origin. Atau jika sial, ia akan seperti Humble Store dengan pasar yang begitu kecil namun loyal. Sementara di sisi lain, Steam tetap mendominasi.
Jadi, apakah Anda harus menjajal GOG Galaxy saat ini? Sekedar memuaskan rasa penasaran, mungkin iya. Ia mungkin menjadi platform yang “harus” jika Anda termasuk gamer yang senang berburu game-game klasik yang bisa dipastikan berjalan mulus dan lancar di rig modern sekalipun. Dengan dukungan support yang mumpuni, tidak perlu ada kekhawatiran di sana. Namun jika Anda termasuk gamer yang lebih mengikuti dan butuh game-game rilis terbaru atau diskon game-game keluaran 1-2 tahun yang lalu, GOG Galaxy tidak akan memenuhi kebutuhan tersebut. Steam masih jadi raja, setidaknya untuk kami.










