Menjajal DOTA 2 Reborn (Beta): Sekedar Memuaskan Rasa Penasaran!

Reading time:
June 19, 2015

Custom Games yang Jadi Highlight

Custom Games yang kini jadi highlight.
Custom Games yang kini jadi highlight.

Berita baiknya? Lewat DOTA 2 Reborn ini, Anda akan punya kesempatan lebih besar untuk menikmati game ini tidak lagi hanya karena pertempuran 5 vs 5 klasiknya, tetapi juga beragam konten yang lain. Seperti yang dijanjikan oleh Valve, Source 2 selalu tentang kemudahan untuk melakukan modifikasi konten – memberikan kebebasan dan kemudahan bagi para fans untuk menciptakan moda permainan mereka sendiri. Komitmen ini mereka tunjukkan via sesi Custom Games yang kini dihadirkan sebagai highlight terpisah di DOTA 2 Reborn. DOTA 2 bukan lagi sekedar soal DOTA 2 di DOTA 2 Reborn ini. Ia adalah sebuah entitas yang menawarkan pengalaman yang bervariasi.

Custom Games hadir dengan deksripsi jelas soal konsep permainan yang ia tawarkan.
Custom Games hadir dengan deksripsi jelas soal konsep permainan yang ia tawarkan.

Acungan jempol pantas diarahkan untuk highlight yang baru ini.  Lewat sebuah jendela sederhana, yang lagi-lagi diperkuat dengan begitu banyak konten visual, Anda bisa mencari Custom Games yang Anda inginkan. Sebuah ranking akan memberikan Anda informasi soal mod game-game apa saja yang tengah menjadi tren dan digemari, lengkap dengan deskrispsi permainan seperti apa yang pantas untuk Anda antisipasi. Bukan tidak mungkin, dengan sistem seperti ini, di tangan mereka yang kreatif, di masa depan DOTA 2 justru akan menjadi “hub” untuk konsep multiplayer yang akan mengundang basis fans lebih besar dan bukan lagi sekedar MOBA. Sebuah konsep yang sebenarnya melahirkan DOTA ketika masih bernaung di bawah engine Warcraft 3 dari Blizzard.

Pantaskah untuk Dijajal?

Jadi, pantaskah ia mendapatkan perhatian Anda sekarang?
Jadi, pantaskah ia mendapatkan perhatian Anda sekarang?

Namun perlu diingat, DOTA 2 Reborn adalah sebuah game yang baru memasuki kata beta – yang berarti memaksa Valve untuk menguji begitu banyak hal dari awal kembali. Saat ini, ia berada dalam kondisi yang jauh dari apa yang sudah ditawarkan Valve di Source 1, dari beragam elemen – dari sistem update, kosmetik, hingga yang sangat esensial – seperti gameplay misalnya. Seperti masa beta DOTA 2 Source 1 di masa lampau, ia kembali ke titik awal, sebuah game yang akan terus dibongkar pasang oleh Valve untuk mencapai kualitas yang sepadan dengan apa yang muncul di Source 1 saat ini. Oleh karena itu, butuh kesabaran ekstra untuk menjajalnya. Pertanyaannya kini, untuk Anda yang veteran, apakah ini menjadi momen yang tepat untuk beralih?

Kami sendiri tidak menyarankannya. Satu-satunya alasan untuk mencicipi DOTA 2 Reborn secepat mungkin adalah untuk sekedar memuaskan rasa penasaran setelah hype Source 2 yang terasa begitu kuat selama satu tahun terakhir ini. Untuk alasan yang lain? Kami justru lebih menyarankan Anda untuk menghemat bandwith, setidaknya hingga Reborn lebih stabil. Untuk saat ini, kondisi Reborn memang jauh dari kata ideal untuk bisa dinikmati. Kami menyajikan beberapa alasan mengapa Anda tidak perlu mengunduh Reborn saat ini:

  1. Kosmetik yang Belum Sepenuhnya Pindah

DOTA 2 Reborn belum memindahkan semua item kosmetik dari Source 1.
DOTA 2 Reborn belum memindahkan semua item kosmetik dari Source 1.
World Chasm Artifact milik Enigma yang ikonik itu juga belum bisa digunakan.
World Chasm Artifact milik Enigma yang ikonik itu juga belum bisa digunakan.

Banyak orang awam yang mungkin merasa aneh mengapa kita, terutama yang “hidup” bersama dengan  DOTA 2, tampaknya tidak berkeberatan untuk mengeluarkan uang untuk sebuah item digital yang bahkan tak punya efek apapun di pertempuran. Item-item yang hanya membuat karakter Anda terlihat lebih gagah, manis, cantik, elegan, dan tidak lebih. Namun, harus diakui, sistem free to play yang diusung oleh Valve ini terbukti efektif, apalagi dengan hadiah jutaan USD yang ditorehkan oleh The International 2015 kali ini. Sayangnya, untuk Anda para kolektor  item, DOTA 2 Reborn mungkin tidak akna memuaskan apa yang Anda butuhkan. Ada banyak item, bahkan yang berada di level common sekalipun, yang tampaknya belum dipindahkan. Beberapa item Immortal dari International memang bisa muncul ketika digunakan, namun tidak dengan efek yang sama fantastisnya dengan Source 1. Item Arcana, seperti milik CM pun, tidak bisa digunakan ketika kami menjajalnya.

  1. Belum Kondusif untuk Kompetitif

Ia sama sekali belum kondusif untuk scene kompetitif. Bug, glitch, masih terjadi.
Ia sama sekali belum kondusif untuk scene kompetitif. Bug, glitch, masih terjadi.
Invoker dengan Aghanim, Skadi, Vyse
Invoker dengan Aghanim, Skadi, Vyse, Blink, dan Boots of Travel 2 dalam waktu 10 menit? Very legit..

Alasan kita jatuh hati pada DOTA 2 adalah karena aura kompetitifnya yang kentara, digabungkan dengan pengalaman bermain yang tidak pernah sama di setiap pertempurannya. Kombinasi ratusan hero sebagai lineup utama selalu menghadirkan kombinasi skill dan beragam strategi yang menarik dan baru, dan terkadang tetap tampil mengejutkan. Sayangnya, Anda yang mengejar sensasi ini – sekedar hendak bertarung dengan player lain di DOTA 2 Reborn tidak akan mendapatkan apa yang Anda inginkan.

Mengapa? Bukan hanya karena server yang belum stabil, tetapi fakta bahwa Reborn masih mengandung banyak masalah yang belum sepenuhnya diperbaiki Valve. Di awal rilisnya, karakter hero invis bahkan sempat tidak bisa dideteksi dengan gem ataupun Sentry, lalu kemudian muncul exploit lainnya – seperti item dari Illusion yang bisa dijual untuk ekstra uang tidak terbatas.

Memang seperti halnya sebuah game beta, Valve akan secara konsisten menyuntikkan update untuk menyempurnakannya. Namun, ia melahirkan masalah ketiga.
Memang seperti halnya sebuah game beta, Valve akan secara konsisten menyuntikkan update untuk menyempurnakannya. Namun, ia melahirkan masalah ketiga.

Hasilnya? Ketika bermain di Normal Match sekalipun, menjadi lumrah bertemu dengan tim dengan Naga Siren / Phantom Lancer bisa mendapatkan item terkuat seperti Divine Rapier hanya dalam 4 menit saja. Permasalahan lainnya juga tidak hanya mengakar pada bug seperti ini. Kecepatan animasi gerak karakter dan serangan, terutama yang bersifat range juga masih butuh disesuaikan oleh Valve. Memainkan Luna dan berusaha melakukan last hit di DOTA 2 Reborn ini membuat kami terlihat seperti gamer yang baru pertama kali mengenal DOTA 2. Walaupun pada akhirnya, Valve akan memperbaiki hal-hal ini via patch lanjutan. Yang jadi bumerang, mengakar pada masalah ketiga kita.

  1. Ia akan Memangsa Internet Anda

Sudah siapkah internet Anda berkomitmen penuh?
Sudah siapkah internet Anda berkomitmen penuh?

Memberikan sedikit komitmen untuk game yang masih berada di masa beta berarti juga memberikan komitmen pada lalu lintas internet Anda. Mengapa? Bukan hanya akan mengunduh 7.1 GB di awal untuk DOTA 2 Reborn ini, Anda berarti juga harus memastikan kuota Anda tetap cukup untuk memfasilitasi beragam update di masa depan yang mungkin akan datang dalam waktu berdekatan. Valve akan terus memberikan update patch untuk menyempurnakan game “beta” ini – mendorong Anda untuk terus mengambil lebih banyak data. Berita buruknya? Bahkan sistem update Valve untuk DOTA 2 Reborn ini saja sudah menjadi masalah tersendiri. Berani melakukan pause atau backup DOTA 2 Reborn, maka Anda akan dipaksa untuk mengunduh segala sesuatunya dari awal kembali. Masih belum cukup buruk? Baru saja mengunduh data 7.1 GB kemarin malam, kami kini harus mengunduh lagi ekstra data 5.2 GB untuk konten yang tidak dijelaskan apa isinya oleh Valve hanya untuk memastikan Reborn bisa terus berjalan. Pertanyaannya kini, seberapa kuat komitmen Anda dari sisi ini?

Jika Anda berkeberatan dengan tiga kekurangan utama yang akan terus Anda hadapi di DOTA 2 Reborn di atas, maka saran kami saat ini adalah menjauhinya. Ia bukanlah DOTA Source 1 yang kini menawarkan hampir semua hal yang Anda inginkan dari game MOBA kompetitif, dan masih berada dalam kondisi uji coba yang kentara. Satu-satunya alasan untuk mencicipi game ini hanyalah untuk sekedar memenuhi rasa penasaran, dan kembali ke DOTA 2 Source 1 seketika.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…