Jika Anda membicarakan tim favorit juara Anda di The International 2015 – turnamen bergengsi DOTA 2 yang tidak hanya mempertemukan tim-tim terbaik dari seluruh dunia, tetapi menawarkan total hadiah lebih dari USD 18 juta – maka dua nama tim – Secret dan EG boleh dibilang menjadi yang paling diunggulkan. Performa kedua tim ini selama beberapa bulan terakhir di banyak turnamen bergengsi memang konsisten dan sekaligus mengejutkan, melahirkan banyak kombinasi permainan yang luar biasa. Tidak mengherankan jika banyak gamer yang memprediksi bahwa keduanya akan kembali bertemu di final The International 2015 kali ini. Namun, tahun ini tampaknya menjadi momennya para tim underdog.

Berada di Lower Bracket yang tentu saja hadir dengan resiko lebih tinggi, Secret  diunggulkan dalam pertemuannya dengan tim  Eropa lain – Virtus Pro. Benar saja, tim yang berisikan Puppey, Kuroky, S4, Zai, dan Arteezy ini mendominasi game pertama yang boleh dibilang, berjalan tidak seimbang. Namun, semuanya berubah di game ke-2 dan ke-3. Virtus Pro hadir dengan lineup mengejutkan, dan tribut tertinggi pantas untuk diarahkan pada permainan Storm Spirit dari VP.G yang begitu aktif dan efektif. Secret pun menelan kekalahan dan dipaksa pulang lebih awal dari yang diharapkan para fans-nya. Walaupun demikian, Secret masih berhak membawa pulang hadiah “hanya” USD 820.300, atau sekitar 11 Milyar Rupiah.

Sementara itu, tinggal 6 tim yang bertahan di turnamen saat berita ini ditulis. Di Upper Bracket, pertarungan menuju satu tempat di babak final akan berlangsung antara kuda hitam – CDEC, team yang masuk lewat babak Wild Card melawan sang kandidat juara yang lain – EG. Sementara di Lower Bracket, pertarungan terus berlangsung antara Ehome vs VG, dan LGD vs Virtus Pro.

Berapa banyak dari Anda yang merasa kecewa dan sedih dengan kekalahan dan pulangnya Secret di tangan VP? Dengan dinamika kekuatan yang kini berubah jauh, tim mana yang jadi favorit “baru” Anda untuk meraih posisi sebagai yang terbaik dari yang terbaik? Oh Secret..