Sanitarium – Game untuk Mengobati Penyakit TBC
Sejak bertahun-tahun yang lalu, para peneliti selalu mencoba untuk mencari manfaat yang berbeda dari video game. Tidak hanya sebagai hiburan semata, sudah banyak yang mengakui bahwa game mampu memberikan dampak positif yang beragam, misalnya untuk pengembangan otak dan kecerdasan manusia.
Yang menarik, kini ada satu lagi penelitian yang mungkin mampu menghadirkan manfaat positif lainnya. Sebuah tim dari Abertay University di Skotlandia menggarap game berjudul Sanitarium yang ditujukan untuk menyembuhkan penyakit tuberculosis!
Bagaimana caranya? Intinya, di Sanitarium gamer harus menyembuhkan pasien-pasien TB di dunia virtual, yang nantinya akan menuntun terjadinya hal yang sama di dunia nyata. Sebuah game simulasi.
Game ini berbasis model matematika yang dikembangkan oleh St Andrews University dengan menggunakan data dari interaksi manusia untuk melakukan simulasi percobaan pembuatan obat. Perlu diketahui bahwa saat ini TB merupakan penyakit berbahaya, yang semakin sulit disembuhkan dengan antibiotik.

Inilah yang melandasi pembuatan game Sanitarium. Professor Stephen Gillespie dari St Andrews University menjadi pencetus proyek tersebut. Ia mengumpulkan mahasiswa dari Abertay dengan satu tujuan: membuat sebuah game yang bisa dimainkan oleh banyak orang.
“Para gamer akan dihadapkan pada layar dokter – bermain sebagai seorang dokter. Layar ini memberikan informasi tentang berapa banyak pasien yang harus diobati dan berapa banyak pasien yang masih butuh pengobatan. Ada mini-games yakni diagnosa dan merawat pasien,” ujar James Warburton, Lead Programmer dari proyek Sanitarium.
Prof Gillespie sendiri ingin proyek ini tidak hanya menghasilkan sebuah game semata. Ia mengungkapkan bahwa dunia medis sedang berusaha membuat obat baru untuk menyembuhkan TB. “Tapi tahap pengujiannya menguras dana lebih dari USD 50 juta dan mungkin ada sekitar 100 kombinasi (obat),” ujarnya.
Dengan Sanitarium, sang profesor berharap nantinya ada tempat untuk melakukan berbagai pengujian virtual yang mampu meminimalisir jumlah penelitian dengan memilih proyek penelitian yang benar-benar layak untuk dilakukan dan layak untuk investasi. Bagaimana menurut Anda?
Source: BBC