Preview MGS V – The Phantom Pain: Luar Biasa! Luar Biasa! Luar Biasa!

Reading time:
September 2, 2015
MGS V TPP jagatplay part 1 (3)

Hideo Kojima, mendengar nama yang satu ini saja sudah cukup untuk membuat gamer yang sempat mencicipi karya gamenya di masa lalu, seperti Zone of the Enders dan Metal Gear Solid mengerti game seperti apa yang bisa mereka antisipasi. Keberanian untuk mendobrak rasa aman dengan secara konsisten menawarkan sesuatu yang baru dari caranya meracik game, baik dari sisi visual, gameplay, jalinan cerita, hingga pendekatan kamera sinematiknya membuat nama Kojima seolah pantas untuk merepresentasikan kualitas sebuah game yang memang layak untuk ditunggu. Alasan sama yang membuat Metal Gear Solid V: The Phantom Pain begitu diantisipasi. Dan kini, kesempatan untuk mencicipinya secara langsung akhirnya tiba!
Kesan Pertama

Kesan pertamanya? Sungguh luar biasa! Metal Gear Solid V: The Phantom Pain berhasil membuat kami hanya menyisakan waktu tidur 3 jam selama 2 hari terakhir ini. Bukan sekedar indah secara visual dengan gameplay yang terasa familiar namun juga baru di saat yang sama, game ini benar-benar super adiktif! Menyelesaikan satu misi ke misi lainnya, mengumpulkan sebanyak mungkin pasukan, dan memperbesar Mother Base membuat perhatian sulit berfokus lagi ke semua aktivitas selain memainkan Metal Gear Solid V: The Phantom Pain ini. Ia seolah memenuhi semua harapan dari hype yang sudah terbangun selama ini, bahkan terasa lebih baik dari yang diharapkan.

Sama seperti yang ia tawarkan di Ground Zeroes, MGS V: TPP memang berbeda dengan apa yang kita kenal dari franchise ini selama ini. Tidak lagi berjalan linear, Anda benar-benar ditawarkan sebuah dunia terbuka untuk dieksplorasi. Anda bisa sekedar menikmati pemandangannya, atau mulai menjadikan kesempatan tersebut untuk mencari calon pasukan yang berbakat atau resource penting lainnya untuk memperbesar Mother Base itu sendiri. Perubahan konsep seperti ini mungkin terdengar gila untuk sebuah franchise yang sudah hidup lebih dari 28 tahun. Namun untuk sekali lagi, Kojima menunjukkan taji dan membuktikan diri mengapa ia pantas menyandang nama besarnya sendiri. MGS V: The Phantom Pain terasa seperti seri eksperimental yang berani, namun berakhir brilian. Setidaknya, dari sejauh gameplay yang kami jajal.

Salah satu perubahan yang cukup signifikan untuk kami pribadi adalah perubahan gaya cerita. Selain prolog yang berlangsung sekitar 1 jam dengan penuh adegan sinematik yang membuat Anda ingin lebih, MGS V: TPP menyimpang dari gaya penceritaan penuh cut-scene yang seolah sudah melekat dengan namanya. Sebagai gantinya, banyak latar belakang cerita kini ditawarkan Kojima dalam bentuk kaset audio yang bisa Anda putar dan dengarkan kapanpun. Perubahan ini sendiri butuh waktu untuk beradaptasi. Sayangnya, seperti yang kami rasakan di Ground Zeroes, 20 jam pertama permainan kami ini juga sering diwarnai rasa rindu dan angan-angan seperti apa sosok Big Boss jika David Hayter tetap kembali.

Sembari menunggu waktu lebih proporsional untuk melakukan review, izinkan kami melemparkan segudang screenshot di bawah ini untuk membantu Anda mendapatkan gambaran soal apa itu Metal Gear Solid V: The Phantom Pain itu. Satu yang pasti, game ini akan benar-benar menyita waktu Anda. Waktu permainan yang sudah kami habiskan sebelum preview ini sudah berkisar antara 20-25 jam permainan, dan kami baru mencapai hanya 27 persen dari total progress saja. Wow!

PS: Klik Gambar untuk Memperbesar!

 

 

 

BEWARE SPOILERS!

 

 

 

 

MGS V TPP jagatplay part 1 (16) MGS V TPP jagatplay part 1 (86) MGS V TPP jagatplay part 1 (13) MGS V TPP jagatplay part 1 (111) MGS V TPP jagatplay part 1 (26) MGS V TPP jagatplay part 1 (122) MGS V TPP jagatplay part 1 (37) MGS V TPP jagatplay part 1 (59) MGS V TPP jagatplay part 1 (215) MGS V TPP jagatplay part 1 (183) MGS V TPP jagatplay part 1 (78) MGS V TPP jagatplay part 1 (229) MGS V TPP jagatplay part 1 (227) MGS V TPP jagatplay part 1 (264) MGS V TPP jagatplay part 1 (269)
Pages: 1 2 3 4
Load Comments

PC Games

January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…
August 19, 2022 - 0

Review Cult of the Lamb: Menyembah Setan Sambil Bertani!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Cult of the Lamb ini?…

PlayStation

March 29, 2023 - 0

Review Resident Evil 4 Remake: Mengulang Sebuah Keajaiban!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil 4 Remake ini?…
March 15, 2023 - 0

Review Resident Evil Village (VR): Panik? Panik Lah!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village dalam mode…
February 28, 2023 - 0

Wawancara dengan Naoki Yoshida (Final Fantasy XVI)!

Kami berkesempatan untuk mewawancarai otak Final Fantasy XVI - Naoki…
February 28, 2023 - 0

Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Kandidat Game of the Year 2023!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy XVI? Mengapa kami…

Nintendo

November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
April 6, 2022 - 0

Review Kirby and The Forgotten Land: Ini Baru Mainan Laki-Laki!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kirby and the Forgotten…