Assassin’s Creed Syndicate Pertahankan Microtransactions
Microtransactions, mendengar kata yang satu ini saja sudah cukup untuk membuat gamer mengenyitkan dahi. Ia bersama dengan “DLC” bukanlah kata yang punya konotasi positif di telinga gamer, mengingat beragam asosiasi model bisnis yang memang terasa tidak adil untuk mereka yang sudah membeli game-game tersebut secara penuh. Apalagi fakta membuktikan, bahwa kebijakan bertolak belakang seperti yang diperlihatkan CD Projekt di The Witcher 3: Wild Hunt, misalnya, membuatnya diterima dengan sangat positif. Walaupun demikian, tidak sedikit developer yang tetap menawarkan opsi tersebut. Salah satunya? Game open-world racikan Ubisoft Quebec – Assassin’s Creed Syndicate.
Sebuah pilihan yang tentu mengundang banyak tanda tanya, mengingat Syndicate sendiri dipastikan tidak akan mengusung mode multiplayer di dalamnya. Namun hal inilah yang dikonfirmasikan oleh Francois Pelland – Development Manager Syndicate kepada situs gaming – IGN. Pelland beralasan bahwa model ini ditawarkan untuk memberikan kesempatan kepada gamer yang memang tidak punya banyak waktu untuk mengeksplorasi dunia Syndicate yang luas, untuk mendapatkan item dan equipment terkuat secara instan, seperti halnya Black Flag. Namun Pelland kembali menegaskan bahwa semua item dan equipment ini tetap bisa didapatkan tanpa perlu mengeluarkan sepeserpun uang nyata. Microtransactions ini akan sekedar jadi opsi yang tak harus diambil.
Mengambil setting di London semasa Revolusi Industri, Syndicate akan membawa Anda pada perjalanan Jacob dan Evie Frye yang berusaha melemahkan kekuasaan Templar yang mencengkeram di masa itu. Assassin’s Creed Syndicate sendiri rencananya akan meluncur pada 23 Oktober 2015 mendatang untuk Playstation 4 dan Xbox One. Sementara untuk versi PC, game ini baru akan tiba satu bulan setelahnya – 19 November 2015.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah dipertahankannya microtransactions seperti ini mempengaruhi keputusan Anda untuk melirik AC Syndicate nantinya?
Source: IGN