Review Undertale: RPG Aneh, Tapi Keren!

Author
David Novan
Reading time:
October 1, 2015
Tampilan retro penuh warna
Tampilan retro penuh warna

Bagi pecinta RPG berbasis Encounter, seperti JRPG, ciri khas monumental yang menghiasi jenis game tersebut adalah cerita dan grinding battle. Hampir tidak ada RPG dengan jenis ini yang lupa menyisipkan bahan utama tersebut. Bahkan, tidaklah berlebihan bila dikatakan cerita merupakan nyawa dari genre RPG sendiri. Namun, karena hal ini pula genre tersebut mengalami generalisasi yang begitu pekat, sampai sangat sulit untuk mencari RPG berjenis Encounter yang memiliki nuansa permainan berbeda. Sebagai informasi, RPG berbasis Encounter tidak memperlihatkan musuhnya di layar, melainkan melalui momen “kaget” ketika pemainnya mendadak dibawa ke layar pertarungan.

Menekankan gameplay, game ini tampil sederhana
Menekankan gameplay, game ini tampil sederhana

Itu sebabnya kehadiran Undertale cukup mengejutkan. Bila dilihat dari permukaan saja, game ini sekilas sama saja dengan game sejenis dengan judul berbeda. Apalagi game ini menggunakan tampilan yang sangat “retro”, yaitu grafis 2D di tahun ’80-an yang didominasi oleh pixel besar dan warna tanpa shading. Jadi dari sisi tampilan belaka, game ini sama sekali tidak menarik minat gamer yang memuja tampilan grafis 3D. Namun, Undertale menyimpan permatanya di dalam permainannya sendiri. Bukan hanya ia mampu menampilkan cerita yang berani, tetapi juga mampu menghibur pemainnya melalui beragam momen jenaka.

Sistem battle nan unik
Sistem battle nan unik

Kekuatan Undertale tidak berhenti pada cerita belaka. Unsur pertarungan juga menjadi perhatian yang besar dalam game ini. Namun, bukan dalam arti Anda akan terus menerus dibuat mengulang pertarungan di daerah yang sama hingga merasa bosan. Hal ini lumrah terjadi pada RPG bergenre Encounter demi mendapatkan karakter yang kuat dari sisi Level. Undertale melihatnya dari sisi yang cukup unik dan menarik serta tidak luput memberikan hiburan di dalamnya.

Pada game ini, monster tidak melulu jahat
Pada game ini, monster tidak melulu jahat

Jatuh ke Dunia Lain

Cerita dari game ini berputar pada sejarah perang antara manusia dengan monster. Perang tersebut berakhir dengan kemenangan manusia dan terbuangnya bangsa monster ke dalam jurang di perut Bumi. Setelah waktu yang sangat lama, keberadaan mereka telah dilupakan oleh manusia, hingga satu saat seorang anak jatuh ke dalam lubang yang menghubungkan dunia atas dengan dunia bawah. Anak bernama “Momon”, yang namanya dapat Anda ubah sendiri sesuka hati ketika permainan dimulai, sebenarnya bukan anak spesial dengan kekuatan unik. Namun, di dunia monster, manusia terlemah pun memiliki arti spesial.

Karakter utama yang pendiam dan tanpa ekspresi
Karakter utama yang pendiam dan tanpa ekspresi

Narasi dalam game meskipun tidak dibawakan dengan beragam fitur yang mewah, seperti beragam film event atau pengisi suara, tetapi mampu menyentuh dan di saat bersamaan menghibur. Begitu juga dengan misteri dunia monster yang dapat terus dikupas sedikit demi sedikit sehingga membuat penasaran. Alasan utamanya berasal dari pembawaan ceritanya sendiri yang tidak biasa.

Bila dibandingkan dengan narasi yang biasa ditemukan pada RPG lain, Anda hanya menjadi pembaca saja. Beragam cerita yang melibatkan karakter utama berkembang begitu saja dan Anda tidak merasa seperti bagian di dalamnya. Pada Undertale, Anda akan merasa pilihan yang dibuat memiliki arti besar, seakan ia menjadi penentu nasib Anda. Terang saja, di dalam permainan Anda akan sering menemukan momen pilihan, sebenarnya ia tidak memberikan pilihan berupa dialog, tetapi tetap terasa seakan hidup Anda bergantung padanya. Sering kali perbuatan Anda di dalam game yang mampu memberikan kesan pilihan tersebut.

Bahkan monster di bawah tanah pun punya rumah yang nyaman
Bahkan monster di bawah tanah pun punya rumah yang nyaman

Sebagai contoh, pada permulaan permainan Anda akan diminta untuk menunggu di satu ruangan oleh monster yang menolong Anda sebelumnya. Pesannya hanyalah bersabar menunggu di satu ruangan selama puluhan menit! Namun, Anda juga memiliki kebebasan untuk pergi saja meninggalkan ruangan tersebut dan mulai bertemu monster. Hal ini memberikan kesan seakan Anda akan menemukan hadiah spesial bila menunggu, seperti yang sempat kami lakukan selama hampir satu jam!

Banyak hal konyol yang dapat ditemui di sepanjang permainan
Banyak hal konyol yang dapat ditemui di sepanjang permainan

Momen trolling yang dapat ditemukan seperti itu menghiasi banyak kesempatan di dalam game. Seakan Anda akan menemukan hal yang besar dari narasi yang diceritakan, untuk kemudian ditipu mentah-mentah. Seperti pada satu kesempatan kami diminta untuk mengingat begitu banyak arti warna yang nantinya akan muncul dalam puzzle. Setelah membaca dan mengingat dengan seksama, ternyata ketika puzzle-nya muncul, semua informasi itu sama sekali tidak digunakan! Untungnya, semua itu sangat menghibur dan seringkali membuat kami tertawa lepas.

Monster ternyata lebih berperasaan dibandingkan manusia di dalam game ini
Monster ternyata lebih berperasaan dibandingkan manusia di dalam game ini

 

Review ini menggunakan testbed dari:

ROCCAT-Logo_Horizontal_2015_STR_BLK_NoBG

Dikerjakan Dengan ROCCAT Isku FX, ROCCAT Kone Pure,ROCCAT Hiro, dan ROCCAT Kave XTD Digital

 

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…
October 25, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara dengan Takayuki Nakayama & Shuhei Matsumoto (Street Fighter 6)!

Kami sempat mewancarai dua pentolan Street Fighter 6 - Takayuki…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…