Salah Paham, Epic Games Minta Maaf Pada Gamer Muslim

Melihat judul di atas, kita tentu tak ingin terlibat dalam pembicaraan pelik soal paranoia terhadap ras dan agama tertentu di beberapa belahan dunia karena ragam kejahatan kemanusiaan yang terjadi. Namun sudah menjadi fakta bahwa sejak serangan di 9 September 2001 silam, Amerika Serikat memang mengetatkan arus keluar masuk orang yang terkadang menimbulkan kesan rasisme terhadap kelompok dengan SARA tertentu. Namun siapa yang menyangka bahwa ketakutan ternyata punya imbas tertentu juga di industri game, bahkan untuk developer besar sekaliber Epic Games – otak di belakang Unreal Engine 4 dan game MOBA terbaru yang tengah dikembangkan – Paragon. Cukup untuk membuat mereka minta maaf secara terbuka.

Kesalahpahaman ini terjadi setelah salah seorang gamer Muslim dengan nama yang jelas memproyeksikan tersebut – Muhammad Khan berusaha mendaftarkan diri untuk ikut dalam program beta game action MOBA terbaru Epic – Paragon. Berkali gagal, sebuah teks merah besar menuliskan bahwa penolakan terjadi karena namanya diasosiasikan dengan tindakan negatif tertentu. Khan langsung membawa masalah ini ke Twitter, menyayangkan bahwa hal seperti ini bisa muncul di sebuah video game, dan menuduhnya sebagai sebuah kasus Islamophobia. Untungnya, orang penting Epic – Tim Sweeney memberikan respon secara langsung dan memperbaikinya.
https://twitter.com/Muzzakh/status/686295297971089408
@imraansiddiqi @Muzzakh Sorry, this isn't intended. We're working to fix ASAP. Cause: Overly broad filter related to US trade restrictions.
— Tim Sweeney (@TimSweeneyEpic) January 10, 2016
@Muzzakh @imraansiddiqi Understood and sorry. This is bad filtering code. It checks a Federal export restriction list based solely on name!
— Tim Sweeney (@TimSweeneyEpic) January 10, 2016
https://twitter.com/Muzzakh/status/686674920663814144
https://twitter.com/Muzzakh/status/686675232514510848
Dalam interaksi di Twitter, Tim Sweeney minta maaf dan menyebut bahwa hal ini bukan sesuatu yang mereka lakukan dengan sengaja. Tengah diperbaiki secepat mungkin, ia menyebut hal ini terjadi karena filter yang disuntikkan terlalu luas berkaitan dengan larangan dagang yang ditetapkan oleh pemerintah Amerika Serikat itu sendiri. Sweeney menegaskan bahwa hal ini terjadi karena coding yang buruk semata, tanpa niat lain. Hal ini terjadi pada Khan karena nama yang sama dengan orang yang berbeda, itu saja.
Khan juga menyambut respon cepat ini dengan sangat baik dan memuji aksi Tim Sweeney yang menyelesaikannya segala sesuatunya dengan sangat cepat. Semoga saja kejadian yang sama tidak terjadi lagi di masa depan.
Source: Kotaku