Sengaja Mengalah di Turnamen CS:GO? Ban Permanen!
Turnamen e-sport saat ini sudah tidak seperti dahulu ketika ide olahraga elektronik tersebut masih muda. Dahulu, gamer profesional berjuang keras untuk menang demi mendapatkan tempat di posisi teratas. Namun, kepopuleran e-sport melahirkan paradigma baru yang penuh dengan kepentingan monetari sehingga ada segelintir kelompok gamer profesional yang rela menanggalkan sportifitas. Begitu juga dengan turnamen Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO) kelas dunia oleh Valve.
Melalui Blog Counter-Strike, Valve sebagai developer dan penyelenggara turnamen kelas dunia dari CSGO menyatakan mereka akan menghukum keras tim gamer profesional yang dengan sengaja mengatur pertandingan dengan lawannya. Artinya, kedua tim bersepakat siapa yang akan mengalah sebelum turnamen dimulai. Praktek yang disebut Match-fixing tersebut mendapatkan hukuman yang luar biasa dari Valve, yaitu tim yang terlibat tidak dapat mengikuti lagi turnamen yang diselenggarakan oleh Valve seumur hidupnya, alias ban permanen!
Keputusan tersebut bermula setahun lalu pada Januari 2015, ketika Valve memberikan ban untuk mengikuti turnamen terhadap tim CSGO bernama iBUYPOWER, NetCodeGuides.com, dan Team Torqued. Masalahnya berasal dari Match-fixing yang dilakukan antara iBUYPOWER dan NetCodeGuides.com pada Agustus 2014. Mulanya tidak ada yang mengetahui kebenaran dari cerita tersebut dan hanya sebatas curiga saja. Sebab, turnamen yang berakhir dengan kekalahan tim iBUYPOWER (iBP) terhadap tim lawan yang kemampuannya berada jauh di bawahnya terasa seperti drama yang dibuat-buat. Beragam kesalahan aneh dilakoni oleh iBP dan ketika mereka kalah telak 16 – 4, mereka tampak biasa saja.
Gosip Match-fixing tersebut barulah terungkap ketika Ashley “Blacklotus” Leboeuf, mantan pacar dari salah satu anggota tim Torqued bernama Derek “dboorn” Boorn memperlihatkan serangkaian pesan berisi kebenaran dari insiden tersebut. Meskipun awalnya pihak yang terkait menyangkal kebenaran pesan tersebut, tim hukum dari daily Dot bekerja sama dengan Leboeuf memastikan keaslian pesan kontroversial tersebut.
Lalu, mengapa tim kuat tersebut sengaja mengalah? Ternyata, anggota tim gamer profesional tersebut membuat akun alternatif di bandar taruhan dan memasangnya pada tim yang lemah. Berkat tingginya kepercayaan fans terhadap kekuatan iBP dan memberikan taruhan terhadap kemenangannya, maka jumlah pembayaran taruhan bila tim lawannya menang menjadi besar sekali. Site taruhan CSGO Lounge memastikan kebenarannya dengan memperlihatkan beberapa account dengan masing-masing kemenangan mencapai US$1200 (sekitar 16,7 juta Rupiah).
“Meskipun keputusan memberikan ban sangat membebani dan menyakitkan untuk beberapa anggota komunitas, terkadang hal ini diperlukan. Kami berharap tidak perlu melakukannya lagi di masa depan,” tegas Valve. Ban permanen tersebut hanya berlaku pada turnamen yang disponsori Valve saja, jadi tim tersebut masih bisa bermain di turnamen lain. Akan tetapi, hal ini tentunya akan memengaruhi bagaimana fans melihat tim mereka, begitu juga dengan sponsor dan penyelenggara turnamen lain.
Source: GameSpot