10 Game Keren Paling Anti-Spoiler!
-
Bioshock Infinite

Sejak seri pertamanya diperkenalkan kepada publik, Bioshock bukanlah game action FPS pada umumnya. Ken Levine – sang otak franchise tak hanya berhasil membalutnya dengan mekanik gameplay yang solid, tetapi juga cerita yang berakhir mengejutkan dan memuaskan. Eksalasi tersebut naik ketika Bioshock Infinite meluncur ke pasaran. Cerita soal menyelamatkan seorang gadis dari sebuah kota di awan memang terdengar seperti dongeng yang jadi kenyataan, hanya saja sekarang Anda dipersenjatai dengan senapan api dan beragam kemampuan keren. Infinite, di atas permukaan, adalah sebuah game yang luar biasa secara mekanik dan menyenangkan untuk dicicipi. Namun begitu Anda mulai menyelesaikannya per bagian hingga akhir cerita, ia berakhir jadi sesuat yang belum pernah Anda pikirkan sebelumnya. Sebuah game yang akan membuat Anda duduk diam sejenak dan mulai mengembangkan jalur pikiran sendiri soal apa yang sebenarnya terjadi, atau sekedar mencari informasi dari mereka yang sudah menangkap maksud jelasnya via ragam forum yang ada. Sebuah game yang daya tariknya akan sedikit berkurang jika Anda sudah mendapatkan terlalu banyak asupan informasi sebelum mencicipnya sama sekali.
-
Telltale – The Walking Dead (Season 1)

Anda pernah menonton sebuah film televisi yang jalan ceritanya bersambung dari satu episode ke episode lainnya, dimana Anda terus penasaran kemana arah ceritanya akan bergerak atau selesai? Saya yakin, Anda pasti pernah. Di industri game, hal ini mungkin diwakili oleh game-game dengan tema episodik dari Telltale yang dirilis dalam periode tertentu, melanjutkan cerita dari episode sebelumnya. Kekuatan cerita yang emosional jadi salah satu kekuatan utama seri ini, apalagi di antara dua karakter utama yang disuntikkan di dalamnya. Permasalahannya? “Tendangan” emosi yang meluncur – ketakutan, kesedihan, dan kecemasan justru akan muncul dari ketidaktahuan dan ketidaksiapan Anda untuk berhadapan dengan semua event yang ada. Begitu Anda tahu apa yang akan terjadi di akhir cerita perjalanan ini, Anda akan malas sendiri.
-
Call of Duty: Black Ops

Apa yang bisa Anda harapkan dari sebuah game Call of Duty? Terlepas dari ragam tema yang berusaha ia usung, ia selalu punya benang merah yang sama – bahwa Anda tengah terlibat dalam sebuah perang skala besar yang cukup dimana Anda adalah tokoh sentral di dalamnya. Ketika pertama kali Activision memperkenalkan Black Ops ke pasaran, ada daya tarik yang kuat di dalamnya. Bagaimana tidak? Tak seperti Modern Warfare yang langsung bergerak ke cita rasa perang masa kini, ia terdorong sedikit lebih maju dari setting yang ada. Serunya lagi? Ada Reznov di sana, yang notabene merupakan karakter memorable dari Call of Duty 5: Worlds at War yang tampaknya peran cukup signifikan. Tapi tema tersebut tiba-tiba berubah ketika Anda mulai menyelami cerita yang ada. Bahwa ia bukanlah seri Call of Duty yang selama ini Anda kenal, terutama dari garis plot yang ada.
-
Spec Ops: The Line

Kami sendiri tak akan heran jika banyak gamer yang angkat tangan dan meninggalkan Spec Ops: The Line dari Yager dalam waktu 1 jam permainan karena ia memang sangat terasa seperti game-game third person shooter pada umumnya. Bahwa pada akhirnya, ia adalah sebuah game yang meminta Anda berperan sebagai pasukan khusus Amerika Serikat yang datang atas kepentingan negara Paman Sam tersebut, membunuh siapapu yang menghalangi niat Anda. Namun mereka yang bertahan untuk terus mencicipinya, akan menemukan fakta bahwa Spec Ops: The Line ternyata berakhir “lebih kaya” dari apa yang dibayangkan, terutama dari sisi cerita. Bahwa ini bukan seperti game perang pada umumnya, diaman kematian tak punya konsekuensi apapun, atau kepentingan negara melebihi semua nilai yang Anda percaya. Ia tenggelam lebih dalam daripada itu.