Far Cry Primal Ternyata Gunakan Desain Map Far Cry 4

Reading time:
March 3, 2016

 

Far Cry Primal 101 (37)

Bagaimana mungkin sebuah game action open-world dikembangkan hanya dalam waktu kurang dari 2 tahun? Kompleksitas dunia yang harus dibangun lengkap dengan usaha untuk membangun atmosfer yang harus sesuai sudah jadi dua tantangan untuk hal tersebut. Walaupun demikian, Ubisoft tampaknya tak pernah gagal melakukannya dengan seri-seri Assassin’s Creed dan Far Cry mereka yang bisa dibilang, rilis hampir dalam siklus tahunan. Hebatnya lagi? Mereka berhasil meracik karakter, dunia, hingga cerita baru di sana. Walaupun harus diakui, ada banyak hal yang membuat mereka tak bisa banyak berinovasi karena minimnya waktu yang diberikan. Hal ini juga ternyata, terjadi di Far Cry Primal.

Anda yang sudah mencicipi game ini mungkin tak akan menyadarinya di tengah hutan belantara, padang rumput, dan binatang buas yang siap memangsa Anda di setiap sudut, namun Far Cry Primal ternyata menggunakan atau bahkan bisa dibilang – menjiplak desain map dari seri sebelumnya – Far Cry 4. Hal ini terlihat dari desain yang memang terlihat mirip jika dibandingkan. Salah satu perbedaan yang kentara hanyalah pergantian jalan dengan lebih banyak area air dan tak lebih. Bahkan lokasi kemah untuk sang karakter utama Primal – Takkar juga merupakan salah satu desa di Far Cry 4. Hal ini ditemukan oleh situs gaming – Gamepressure.

Peta Far Cry 4
Peta Far Cry 4
Peta Far Cry Primal.
Peta Far Cry Primal.

Ini memang bukan pertama kalinya Ubisoft melakukan hal seperti ini. Sang seri spin-off – Blood Dragon beberapa tahun lalu juga menggunakan bagian peta dari Far Cry 3 sebagai basis dunianya.

Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah keputusan ini termasuk sesuatu yang terkesan malas di mata Anda atau sesuatu yang sangat bisa dimengerti?

Source: Gamepressure

Load Comments

PC Games

January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…
August 19, 2022 - 0

Review Cult of the Lamb: Menyembah Setan Sambil Bertani!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Cult of the Lamb ini?…

PlayStation

March 15, 2023 - 0

Review Resident Evil Village (VR): Panik? Panik Lah!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village dalam mode…
February 28, 2023 - 0

Wawancara dengan Naoki Yoshida (Final Fantasy XVI)!

Kami berkesempatan untuk mewawancarai otak Final Fantasy XVI - Naoki…
February 28, 2023 - 0

Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Kandidat Game of the Year 2023!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy XVI? Mengapa kami…
February 24, 2023 - 0

Review Like a Dragon – Ishin: Drama Samurai yang Ramai!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Like a Dragon: Ishin? Lantas,…

Nintendo

November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
April 6, 2022 - 0

Review Kirby and The Forgotten Land: Ini Baru Mainan Laki-Laki!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kirby and the Forgotten…